Headline
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
FLU biasa yang selama ini dianggap penyakit ringan ternyata menyimpan kekuatan tak terduga. Sebuah studi menemukan, infeksi rhinovirus dapat memberi perlindungan jangka pendek terhadap covid-19.
Temuan ini membuka pengetahuan baru mengenai peran flu dalam memperkuat pertahanan tubuh. Anak-anak disebut mendapat manfaat paling besar, karena sistem imun mereka bereaksi lebih kuat melawan virus.
Sebuah studi dari National Jewish Health menemukan flu biasa bisa memberi perlindungan sementara terhadap virus penyebab covid-19. Temuan ini menjelaskan mengapa anak-anak lebih jarang mengalami gejala parah dibandingkan orang dewasa.
Penelitian yang dipublikasikan di Journal of Infectious Diseases ini menganalisis data studi HEROS nasional. Studi tersebut melacak lebih dari 4.100 orang di 1.394 rumah tangga antara Mei 2020 hingga Februari 2021.
Hasil penelitian menunjukkan mereka yang baru terinfeksi rhinovirus kecil kemungkinan terkena positif covid dalam minggu berikutnya. Hal ini menjadi bukti interferensi virus heterolog yang selama ini masih jarang dipahami.
Para peneliti menemukan rhinovirus memicu respons interferon kuat di saluran pernapasan. Interferon berfungsi sebagai pertahanan awal sistem imun dalam mempersiapkan tubuh melawan virus lain.
“Temuan kami menunjukkan bahwa peningkatan kekebalan tubuh akibat flu baru-baru ini dapat memberi tubuh keuntungan awal dalam melawan SARS-CoV-2 sebelum virus tersebut sempat menyerang," ujar Max Seibold, PhD, seorang peneliti dan Direktur Program Pengobatan Regeneratif dan Pengeditan Genom (REGEN) di National Jewish Health.
Anak-anak ternyata memiliki ekspresi dasar gen interferon lebih tinggi dibanding orang dewasa. Kondisi ini menjelaskan perbedaan tingkat keparahan covid antara kelompok usia tersebut.
Anak-anak lebih sering terpapar rhinovirus sehingga lebih sering mendapat efek perlindungan sementara. Faktor inilah yang menjelaskan mengapa anak-anak enam kali lebih kecil kemungkinan alami covid.
Data terbaru menunjukkan bagaimana imunitas alami anak berperan penting dalam melawan penyakit pernapasan. Temuan ini bisa membantu pengembangan cara medis baru dengan memanfaatkan respons imun.
Penelitian ini melibatkan kolaborasi dengan mitra dari 12 kota di Amerika Serikat. Kolaborasi yang memperkuat validitas data dan memastikan hasil mencakup beragam kelompok masyarakat.
Hasil penelitian ini membuka arah baru untuk mencegah penyakit pernapasan di masa depan. Dengan memahami mekanisme alami, dokter bisa mengembangkan tindakan medis yang lebih tepat dapat dikembangkan untuk anak-anak, lansia, dan orang dengan daya tahan tubuh lemah
Studi ini menegaskan bahwa penyakit yang tampak sepele seperti flu biasa ternyata menyimpan rahasia besar dalam perlindungan tubuh. (Science Daily/Z-2)
PASCAPANDEMI, penggunaan masker saat ini mungkin sudah tidak menjadi kewajiban. Namun demikian, penggunaan masker nyatanya menjadi salah satu benda penting untuk melindungi diri.
Pengurus IDI, Iqbal Mochtar menilai bahwa kekhawatiran masyarakat terhadap vaksin berbasis Messenger Ribonucleic Acid (mRNA) untuk covid-19 merupakan hal yang wajar.
Teknologi vaksin mRNA, yang pernah menyelamatkan dunia dari pandemi covid-19, kini menghadapi ancaman.
Menteri Kesahatan AS Robert F. Kennedy Jr. membuat gebrakan besar dengan mencabut kontrak dan membatalkan pendanaan proyek vaksin berbasis teknologi mRNA, termasuk untuk covid-19.
PEMERINTAH Amerika Serikat membekukan dana sebesar 500 juta dolar AS yang dialokasikan untuk proyek vaksin mRNA produksi produsen bioteknologi CureVac dan mitranya, Ginkgo Bioworks.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved