Headline
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Masalah kesehatan mental dan obesitas berpengaruh terhadap kerja pelayanan.
BANYAKNYA kelompok penyandang disabilitas dari kalangan menengah ke bawah terdampak pandemi Covid-19, membuat perlindungan ekonomi bagi penyandang disabilitas penting untuk diadakan.
"Sama secara prinsip, difabel membutuhkan bantuan ekonomi. Apalagi secara materi difabel kan banyak dari kategori masyarakat kelas bawah. Jadi memang sangat-sangat membutuhkan," kata Dudu Hafizd, Founder dan Ketua Yayasan Daya Inspirasi Disabilitas Indonesia kepada Media Indonesia, Minggu (14/6).
Dudu mengungkapkan, penyandang disabilitas banyak kehilangan penghasilan selama pandemi covid-19. Sebagai contoh, tuna netra yang mayoritas profesinya merupakan tukang pijat terpaksa kehilangan pekerjaannya karena adanya aturan phisycal distancing dari pemerintah.
Di sisi lain, penyandang disabilitas juga banyak yang tidak mendapatkan bantuan langsung dari pemerintah karena adanya kendala birokrasi.
Baca juga : Pasien Covid-19 Sembuh di Indonesia Tambah 755 jadi 14.531 Orang
"Fakta di lapangan sahabat-sahabat difabel gak paham bagaimana caranya untuk menjadi penerima bansos, sehingga banyak yang gak masuk data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) dan gak bisa dapat bansos," tutur Dudu
"Akhirnya? Di lapangan banyak minta bantuan ke tetangganya, saudaranya, saking tidak tahu harus berbuat apa," imbuhnya.
Dudu mengakui, saat ini pihaknya pun berinisiatif membuka penggalangan donasi untuk membantu kebutuhan kelompok penyandang disabilitas. Namun, hal itu tidak memiliki pengaruh besar apabila tidak mendapat dukungan dari pemerintah.
"Dari sisi perhatian, baik dari masyarakat termasuk pemerintah terhadap kaum difabel sangat kecil. Masih belum berpihak. Perlu sinergi semua pihak untuk mememenuhi kebutuhan difabel," tandasnya. (OL-7)
"Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus menjadi vektor utama. Keberadaan dan penyebarannya yang meluas menjadikan arbovirus sebagai ancaman serius,”
Melonjaknya angka covid-19 di negara-negara tetangga perlu menjadi sinyal kewaspadaan yang bukan hanya harus direspons otoritas kesehatan tetapi juga masyarakat.
UPAYA pengendalian resistensi antimikroba (AMR) dibutuhkan untuk mencegah kemunculan berbagai penyakit berbahaya, termasuk yang bisa menimbulkan pandemi.
Produksi masker ini. bersamaan dengan produk lain seperti kopi, keripik udang dan coklat lokal membawa Worcas mendapatkan perhatian pasar domestik internasional.
Tim akademisi dari DRRC UI merilis buku yang membahas tentang risiko dari biological hazard dapat memberi pengaruh signifikan terhadap kesehatan masyarakat global.
Epidemiolog Masdalina Pane menjelaskan belum ada sinyal bahwa virus HKU5-CoV-2 menyebabkan wabah atau pandemi baru.
Stratus (XFG), varian COVID-19 baru yang kini dominan di Indonesia, masuk daftar VOM WHO. Simak 5 hal penting menurut Prof. Tjandra Yoga Aditama.
LAPORAN terbaru Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa covid-19 XFG atau covid-19 varian stratus menjadi varian yang paling dominan di Indonesia.
varian Covid-19 XFG atau stratus tampaknya tidak membuat orang parah dibandingkan varian sebelumnya. Namun, ada satu gejala yang khas yakni suara serak atau parau.
Kemenkes menyebut total kasus covid-19 dari Minggu ke-1 hingga Minggu ke-30 tahun 2025 sebanyak 291 kasus
Nimbus berada pada kategori VUM, artinya sedang diamati karena lonjakan kasus di beberapa wilayah, namun belum menunjukkan bukti membahayakan secara signifikan.
KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Ishaq Iskanda, Sabtu (21/6) mengatakan Tim Terpadu Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan satu kasus suspek Covid-19.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved