Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Berisiko Tinggi, Sektor Pendidikan Dibuka Paling Akhir

Dhika Kusuma Winata
10/6/2020 15:39
Berisiko Tinggi, Sektor Pendidikan Dibuka Paling Akhir
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo (tengah)(MI/Adam Dwi)

KETUA Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo menyatakan pembukaan sektor pendidikan masih berisiko tinggi terhadap penyebaran wabah covid-19. Sekolah masih belum akan dibuka dan menjadi bagian paling akhir dalam penerapan kenormalan baru (new normal).

"Pendidikan, karena risikonya tinggi adalah bagian terakhir yang nantinya kita jadikan sebagai program," ungkap Doni saat memberikan laporan kepada Presiden Joko Widodo terkait penanganan covid-19 di Gedung BNPB, Jakarta, Rabu (10/6).

Doni belum memastikan kapan sekolah-sekolah akan dibuka kembali. Kondisi saat ini, ucapnya, masih berisiko tinggi sehingga institusi pendidikan masih harus menerapkan belajar dari rumah.

Untuk bidang ekonomi, Doni menyampaikan Gugus Tugas sudah mengumumkan penetapan sembilan sektor yang bisa dibuka dalam kenormalan baru. Sembilan sektor tersebut yakni pertambangan, perminyakan, industri, konstruksi, perkebunan, pertanian dan peternakan, perikanan, logistik, dan transportasi barang.

"Kita lakukan mulai dari daerah yang tidak ada kasus, kemudian sembilan sektor di bidang ekonomi yang risikonya sangat rendah, kemudian daerah yang risikonya juga rendah, warna (zona) kuning," ucap Doni.

Baca juga: Pakar Epidemiologi Minta Belajar Daring Tetap Diutamakan

Menurut Doni, saat ini ada sekitar 44% wilayah kabupaten/kota yang dinyatakan berisiko rendah dan relatif aman dari covid-19. Di sisi lain, Doni menyebutkan ada sejumlah daerah yang mengalami peningkatan kasus.

"Ada beberapa daerah mengalami peningkatan tetapi kita yakin pembagian tugas antara pusat dan daerah sudah semakin baik. Sesuai perintah Presiden, daerah-daerah yang relatif berisiko tinggi tetap kami kawal," pungkasnya.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya