Headline

Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.

Fokus

Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.

New Normal, Presiden Ingatkan Daerah Buka Sektor Publik Bertahap

Dhika Kusuma Winata
10/6/2020 14:48
New Normal, Presiden Ingatkan Daerah Buka Sektor Publik Bertahap
Presiden Joko Widodo saat meninjau Stasiun MRT Jakarta.(AFP)

PRESIDEN Joko Widodo mengingatkan daerah yang berencana membuka kembali aktivitas publik, agar membuat tahapan ketat dalam penerapan kenormalan baru (new normal).

Jokowi, sapaan akrabnya, meminta daerah tidak langsung membuka semua sektor. "Tidak semua langsung kita buka. Sektor dan aktivitas apa yang dimulai dibuka secara bertahap. Itu pun tidak langsung dibuka 100%,” ujar Jokowi saat mengunjungi Gugus Tugas Covid-19 di Graha BNPB, Rabu (10/6).

Baca juga: Jokowi: Jangan Sampai ada Gelombang Kedua Covid-19

“Beberapa daerah sudah melakukan buka dulu 50%. Saya kira contoh-contoh beberapa daerah akan kita evaluasi," imbuhnya.

Lebih lanjut, dia menekankan pembukaan tempat publik wajib menerapkan protokol kesehatan ketat. Jokowi mencotohkan pembukaan tempat ibadah dengan protokol kesehatan pada pekan lalu, yang berjalan kondusif.

Untuk aktivitas ekonomi, Kepala Negara mengimbau untuk memprioritaskan pembukaan sektor yang minim risiko penyebaran covid-19. Serta, memiliki dampak ekonomi relatif besar.

Baca juga: Menkeu: New Normal Harus Seimbangkan Kesehatan dan Ekonomi

Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 telah mengumumkan pembukaan sembilan sektor ekonomi. Rinciannya, pertambangan, perminyakan, industri, konstruksi, perkebunan, pertanian dan peternakan, perikanan, logistik, serta transportasi barang.

"Sektor dengan penularan covid-19 yang rendah, tetapi memiliki dampak ekonomi tinggi, itu didahulukan. Terutama sektor pertanian, peternakan, perkebunan perikanan, industri manufaktur, sektor konstruksi, logistik, transportasi barang, sektor pertambangan dan perminyakan," papar Jokowi.

Menyoroti penentuan waktu pembukaan aktivitas publik dan sektor ekonomi, Presiden meminta daerah agar lebih bijak memutuskan. Langkah pembukaan dengan mengkalkulasikan basis epidemiologis, kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan, hingga kesiapan manajemen daerah dalam pengawasan wabah.

Baca juga: Anies Ingatkan Empat Prinsip Agar Masa Transisi Sukses

Presiden juga menekankan perlunya sosialisasi protokol kesehatan secara masif di tengah masyarakat. Selain itu, pengawasan harus dilakukan dengan ketat untuk menghindari lonjakan kasus covid-19, atau gelombang kedua.

"Kapan timing-nya ini penting sekali. Ini harus tepat hitung-hitungannya berdasarkan data dan fakta lapangan. Saya ingatkan kepada daerah, apabila sudah ingin memutuskan masuk ke normal baru, bicarakan dulu dengan Ketua Gugus Tugas, datanya seperti apa, fakta-faktanya seperti apa," pungkasnya.(OL-11)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya