Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Masyarakat Aman Covid-19, Tergantung Kesiapan Daerah

Ferdian Ananda Majni
08/6/2020 20:54
Masyarakat Aman Covid-19, Tergantung Kesiapan Daerah
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo(MI/Dwi Adam)

PEMBUKAAN daerah menuju masyarakat produktif dan aman Covid-19 tergantung kepada kesiapan daerah dan dukungan masyarakat serta diserahkan sepenuhnya kepada otoritas setempat.

"Untuk itu saya mengingatkan agar bupati dan wali kota selaku ketua gugus tugas kabupaten/kota selalu bermusyawarah melalui forum komunikasi pimpinan daerah dalam setiap proses pengambilan keputusan dengan melibatkan segenap komponen masyarakat termasuk IDI di daerah, pakar epidemiologi, pakar kesehatan masyarakat tokoh agama tokoh budaya tokoh masyarakat dan tokoh ekonomi kerakyatan, tokoh pers di daerah, dunia usaha dan DPRD," kata Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo dalam keterangan virtual di Gedung BNPB Jakarta Jakarta, Senin (8/6)

Selain itu, Doni meminta para bupati dan wali kota agar selalu melakukan konsultasi dan koordinasi yang ketat dengan Gubernur sebagai kepala daerah provinsi sekaligus wakil pemerintah pusat di daerah.

"Proses pelaksanaan keputusan ini harus melalui tahapan yaitu edukasi, sosialisasi dan simulasi, sesuai dengan kondisi dan karakteristik di masing-masing daerah dan dilaksanakan secara gotong royong," sebutnya.

Menurutnya, tahapan-tahapan sosialisasi tersebut tentunya harus bisa dipahami, dimengerti dan dipatuhi oleh masyarakat karena keberhasilan masyarakat produktif dan aman covid-19 sangat tergantung kepada kedisiplinan masyarakat dan kesadaran kolektif dalam mematuhi protokol kesehatan.

"Jangan sampai karena kelengahan kita, kerja keras yang kita lakukan hampir 3 bulan ini menjadi sia-sia," jelasnya.

Dia menambahkan, kabupaten/kota yang berada pada zona hijau dan kuning harus menyiapkan manajemen krisis, termasuk melakukan monitoring dan evaluasi dengan tetap melaksanakan testing yang masif, tracing yang agresif dan isolasi ketat untuk memutus mata rantai penularan covid-19.

Baca juga :Rakyat Puas Kinerja Jokowi Tangani COvid-19, Fadjroel: Jadi Bekal

"Jika dalam perkembangannya ditemukan kenaikan kasus, maka tim gugus tugas kabupaten/kota bisa memutuskan untuk melakukan pengetatan atau penutupan kembali setelah berkonsultasi dengan gugus tugas provinsi dan pusat," lanjutnya.

Sementara itu, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto memperbarui data terkait sebaran virus corona di Indonesia hari ini, Senin(8/6). Berdasarkan hasil pemeriksaan, terdapat sebanyak 847 kasus konfirmasi positif Covid-19.

"Konfirmasi kasus Covid-19 positif ditemukan 847 orang, sehingga totalnya menjadi 32.033 orang," kata Yurianto dalam konferensi pers di BNPB Jakarta, Senin (8/6).

Yurianto mengantakan, angka itu diperoleh dari hasil pemeriksaan spesimen real time PCR maupun tes cepat molekuler dan kini total sudah 412.980 spesimen.

"Kesembuhan hari ini dilaporkan ada 460 orang sehingga total menjadi 10.904 orang, meninggal 32 orang sehingga totalnya jadi 1.883 orang," ujarnya.

Dia menyebutkan, setidaknya sudah ada 422 kabupaten/kota telah terdampak Covid-19 dari seluruh provinsi, yakni 34.

Saat ini Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 juga masih melakukan pemantauan ODP sebanyak 38.791 orang dan yang masih pemantauan atau PDP sebanyak 14.010 orang. (OL-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Baharman
Berita Lainnya