Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
MEMASUKI masa kenormalan baru di tengah perang melawan virus korona atau covid-19, masyarakat diminta bersama-sama memiliki kesadaran untuk mematuhi semua protokol yang sudah diatur pemerintah. Karena dengan kekompakan dan kerja sama seluruh masyarakat, maka upaya pencegahan penyebaran covid-19 bisa semakin efektif.
Baca juga: Indonesia Dinilai Tidak Siap Terapkan Herd Immunity
"Artinya kita harus punya kesadaran yang sama. Tidak bisa hanya satu atau dua orang saja yang punya kepatuhan menjalankan protokol kesehatan sementara yang lain tidak. Karena itu menyebabkan penularan tetap terjadi," kata dokter Hilda Mellisa dalam diskusi di Instagram Media Indonesia, @mediaindonesia, Kamis (4/6).
Baca juga: Kemendikbud bakal Sederhanakan Kurikulum dan Modul Belajar
Hilda menambahkan, menghadapi kenormalan baru yang diawali dengan masa transisi, masyarakat harus mematuhi panduan atau arahan pemerintah seperti pola hidup sehat, sering mencuci tangan, menggunakan masker saat kelur rumah, jaga jarak, dan menghindari kerumunan.
"Dan ini semua harus kompak. Tidak bisa satu pakai masker dan yang lain tidak. Karena intinya di masa kenormalan baru adalah kita dituntut uuntuk tetap efektif tetapi sekaligus terhindar dari penularan covid-19," jelas Hilda
Baca juga: Luar Biasa! Jokowi Targetkan Pengujian Spesimen 20.000 per Hari
Beberapa hal praktis dianjurkan Hilda antara lain terkait manfaat berjemur matahari sebagai upaya meningkatkan daya tahan tubuh. Khusus di Indonesia, kata dia, waktu efektif menyerap sinar mataharai adalah pada pukul 09.00 - 11.00. Bukan hanya itu, Hilda juga sangat menganjurkan penggunaan msker kain. (X-15)
PEMERINTAH Amerika Serikat membekukan dana sebesar 500 juta dolar AS yang dialokasikan untuk proyek vaksin mRNA produksi produsen bioteknologi CureVac dan mitranya, Ginkgo Bioworks.
Stratus (XFG), varian COVID-19 baru yang kini dominan di Indonesia, masuk daftar VOM WHO. Simak 5 hal penting menurut Prof. Tjandra Yoga Aditama.
LAPORAN terbaru Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa covid-19 XFG atau covid-19 varian stratus menjadi varian yang paling dominan di Indonesia.
varian Covid-19 XFG atau stratus tampaknya tidak membuat orang parah dibandingkan varian sebelumnya. Namun, ada satu gejala yang khas yakni suara serak atau parau.
Kemenkes menyebut total kasus covid-19 dari Minggu ke-1 hingga Minggu ke-30 tahun 2025 sebanyak 291 kasus
Nimbus berada pada kategori VUM, artinya sedang diamati karena lonjakan kasus di beberapa wilayah, namun belum menunjukkan bukti membahayakan secara signifikan.
Presiden Joko Widodo mengaku bingung dengan banyaknya istilah dalam penangan covid-19, seperti Pembatasan Sosial Berskala Besar hingga Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat.
Demi membantu UMKM untuk bangkit kembali, influencer Bernard Huang membuat gerakan yang diberi nama PSBB atau Peduli Sesama Bareng Bernard dii Kota Batam.
Kebijakan itu juga harus disertai penegakan hukum yang tidak tebang pilih, penindakan tegas kepada para penyebar hoaks, dan jaminan sosial bagi warga terdampak.
Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 20.155 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 6.934 positif dan 13.221 negatif.
Untuk menertibkan masyarakat, tidak cukup hanya dengan imbauan. Namun harus dibarengi juga dengan kebijakan yang tegas dalam membatasi kegiatan dan pergerakan masyarakat di lapangan.
Epidemiolog UI dr.Iwan Ariawan,MSPH, mengungkapkan, untuk menurunkan kasus Covid-19 di Indonesia, sebenarnya dibutuhkan PSBB seperti tahun 2020 lalu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved