Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
SETIAP tahunnya, kasus penyakit kusta di Indonesia bertambah sebanyak 17 ribu -20 ribu kaus. Adapun, Indonesia menempati urutan ke-3 di dunia dengan kasus kusta paling banyak setelah Brazil dan India. Provinsi paling tinggi adalah Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Sulawesi Selatan.
Di masa pademi covid-19 pasien kusta mengalami hambatan dalam pelayanan akses kesehatan. Padahal, pasien kusta tidak boleh mengalami putus obat.
"Yang paling kami butuhkan sekarang terkait pandemi kusta adalah pelayanan kesehatan di bidang BPJS Kesehatan tentang pelayanan rujukan lanjutan. BPJS Kesehatan masih menerapkan sistem rujukan berjenjang," kata salah satu pasien kusta, Mursalim dalam diskusi virtual Kusta Bergerak Menuju Inklusi, Kamis (28/5).
Mursalim menyatakan, penderita kusta khususnya yang mengalami disabilitas memiliki ruang gerak terbatas dan rentan terkena covid-19. Untuk itu, dirinya berharap BPJS Kesehatan dapat mempermudah sistem rujukan di masa pandemi covid-19 ini.
"Mempermudah dengan cara mendapat rujukan ke fasilitas kesehatan yang mereka mau. Karena ruang gerak mereka terbatas," imbuhnya.
Baca juga : APD Produksi Dalam Negeri Lolos Standar WHO
Staf Ahli Presiden Sunarman Sukamto menambahkan, permasalahan kusta bukan hanya soal public health. Lebih dari itu, pihaknya berupaya untuk menghilangkan diskriminasi terhadap penderita kusta.
"Kita bekerja di dua hal, yakni eliminiasi kasus dan stigma. Ketika stigma tinggi, eliminiasi kasus akan sulit," katanya.
Untuk itu, pihaknya mengajak berbagai pihak untuk menyebarkan paham agar tidak terjadi diskriminasi terhadap pasien kusta.
"Kami mendorong semua aktor yang relevan di masyarakat termasuk RS sekolah, universitas, kelpmpok keagamaan, surat kabar, dan organisasi nonpemerintah lainnya untuk memberikan perhatian terhadap aktivitas masyarakat mengeliminasi diskriminasi kusta baik yang mengalami maupun yang pernah mengalami," bebernya. (OL-7)
"Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus menjadi vektor utama. Keberadaan dan penyebarannya yang meluas menjadikan arbovirus sebagai ancaman serius,”
Melonjaknya angka covid-19 di negara-negara tetangga perlu menjadi sinyal kewaspadaan yang bukan hanya harus direspons otoritas kesehatan tetapi juga masyarakat.
UPAYA pengendalian resistensi antimikroba (AMR) dibutuhkan untuk mencegah kemunculan berbagai penyakit berbahaya, termasuk yang bisa menimbulkan pandemi.
Produksi masker ini. bersamaan dengan produk lain seperti kopi, keripik udang dan coklat lokal membawa Worcas mendapatkan perhatian pasar domestik internasional.
Tim akademisi dari DRRC UI merilis buku yang membahas tentang risiko dari biological hazard dapat memberi pengaruh signifikan terhadap kesehatan masyarakat global.
Epidemiolog Masdalina Pane menjelaskan belum ada sinyal bahwa virus HKU5-CoV-2 menyebabkan wabah atau pandemi baru.
Nimbus berada pada kategori VUM, artinya sedang diamati karena lonjakan kasus di beberapa wilayah, namun belum menunjukkan bukti membahayakan secara signifikan.
KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Ishaq Iskanda, Sabtu (21/6) mengatakan Tim Terpadu Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan satu kasus suspek Covid-19.
Peneliti temukan antibodi mini dari llama yang efektif melawan berbagai varian SARS-CoV, termasuk Covid-19.
HASIL swab antigen 11 jemaah Haji yang mengalami sakit pada saat tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, menunjukkan hasil negatif covid-19
jemaah haji Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala penyakit pascahaji. Terlebih, saat ini ada kenaikan kasus Covid-19.
Untuk mewaspadai penyebaran covid-19, bagi jamaah yang sedang batuk-pilek sejak di Tanah Suci hingga pulang ke Indonesia, jangan lupa pakai masker.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved