Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Belajar Dari Rumah Bisa Jadi Cetak Biru Pendidikan Saat Bencana

Syarief Oebaidillah
20/5/2020 12:44
Belajar Dari Rumah Bisa Jadi Cetak Biru Pendidikan Saat Bencana
Murid Sekolah Madrasah Ibtidaiyah Negeri mengerjakan tugas sekolah secara online di Desa Doy, Kecamatan Ulee Kareng, Banda Aceh.(ANTARA FOTO/Ampels)

ANGGOTA Komisi X DPR RI, Ferdiansyah menilai pembelajaran online melalui belajar di rumah disebabkan pandemi covid-19 bisa menjadi bahan cetak biru pendidikan di Tanah Air. 

"Kondisi pembelajaran yang tengah berjalan saat pandemi covid-19 ini sebenarnya dapat menjadi bahan cetak biru pendidikan kita. Sekaligus menjadi evaluasi belajar yang menyeluruh dari jenjang PAUD hingga perguruan tinggi kita," kata Ferdiansyah dalam Webinar Edutalk ertajuk Efektivitas Pembelajaran Daring di Tengah Pandemi Covid 19 yang digelar BEM Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Rabu (20/5).

Ferdiansyah mengusulkan agar pemerintah pusat membuat cetak biru (blue print) pendidikan yang mencakup skenario proses pembelajaran dan mitigasinya jika terjadi kondisi darurat seperti pandemi covid-19,  bencana alam ataupun wabah penyakit. Dia juga mengingatkan sejumlah kelemahan yang muncul pada pembelajaran online pada guru, siswa, maupun orangtua. Sebab masih banyak yang tergagap-gagap dalam pembelajaran online ini.

"Ini kita tergagap karena tidak ada panduan baku yang dibuat Kemendikbud. Hal ini menjadi pelajaran penting. Semoga ke depan tidak tergagap-gagap lagi," ujarnya 

Sebab itu ia meminta Balitbang Kemendikbud melakukan penelitian dan kajian berkualitas perihal pembelajaran daring ini. Pasalnya  pemanfaatan teknologi dalam proses belajar mengajar saat ini ada yang sudah berlari kencang. Tetapi juga ada yang masih tertataih-tatih. Juga ada yang bersikap masa bodoh atau bahkan merasa sekarang waktunya beristirahat dari kegiatan pembelajaran.

Dalam.pemantauannya selama dua bulan pelaksanaan pembelajaran online yang berbasis teknologi, belum dapat dilaksanakan semua sekolah dengan baik. Pasalnya  akses internet belum merata beberapa titik masih ada sekolah yang belum teraliri listrik. Dari data yang diperoleh terdapat 6.604 unit SD yang belum memiliki fasilitas listrik.

baca juga: Johny Plate: Manfaatkan Ruang Digital Secara Tepat dan Bijak

Kemudian ada 817 unit SMP dan 86 unit SMA yang juga tidak mendapatkan pasokan listrik. Data lainnya sebanyak 33.227 sekolah sudah tersambung listrik, namun belum tersambung internet. 

Dalam kesempatan tersebut Wakil Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Ismah mengutarakan pandemi covid-19 menjadi tantangan global yang menimpa  Indonesia, dan dunia. Karena itu semua pihak saat ini mesti berkolaborasi bekerja saling mendukung dan memberikan motivasi.(OL-3)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya