Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
PEMERINTAH terus menyalurkan bantuan sosial (bansos) untuk masyarakat rentan terdampak covid-19. Bansos ditargetkan rampung sebelum Lebaran ini.
Menteri Sosial Juliari P Batubara berharap bantuan sosial dari pemerintah, baik bansos sembako maupun bansos tunai (BST), dapat menambah kegembiraan keluarga penerima manfaat (KPM) menyambut Hari Raya Idul Fitri yang akan tiba dalam beberapa hari ke depan.
Bantuan sosial sembako juga didistribusikan untuk mengurangi pengeluaran dan memenuhi kebutuhan bahan pokok untuk masyarakat miskin dan rentan yang terdampak covid-19.
Baca juga: Motor Listrik Jokowi Laku Dilelang Rp2,5 Miliar
Hari ini, Senin (18/5), Mensos bersama Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mendampingi Presiden Joko Widodo meyaksikan penyaluran Bansos Sembako Tahap 3 di RW 07, Kelurahan dan Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat.
"Di Johar Baru, tercatat sebanyak 23.937 penerima manfaat. Secara keseluruhan di DKI Jakarta total tercatat sebagai penerima Bansos Sembako sebanyak 1.215.237 KPM," ujar Mensos seperti dikutip dari keterangan resmi, Senin (18/5).
Rinciannya adalah Jakarta Barat sebanyak 403.613 KPM, Jakarta Jakarta Utara 279.601 KPM, Jakarta Pusat 179.239 KPM, dan Jakarta Selatan 352.784 KPM.
Mensos menjelaskan bahwa distribusi bansos sembako menjangkau 1,9 juta kepala keluarga (KK). Antara lain 1,215 juta KK untuk DKI Jakarta dan 600.000 KK untuk wilayah Kabupaten Bogor, Kota Tangerang dan Tangsel, Depok, dan Bekasi (Bodetabek/daerah yang berbatasan langsung dengan Jakarta).
Sementara bantuan sosial tunai (BST) disalurkan kepada warga miskin dan rentan terdampak covid-19 di luar Jabodetabek sebanyak 9 juta KK.
"Mereka adalah KPM di luar penerima Program Keluarga Harapan (PKH) dan Program Sembako, dengan indeks bantuan Rp600 ribu/KK/bulan selama tiga bulan, mulai April, Mei, dan Juni 2020," pungkas Mensos. (OL-1)
"Kekuasaan itu kan alat. Alat untuk memperjuangkan saudara-saudara kita yang tertindas, alat untuk memperjuangkan saudara-saudara kita yang masih miskin."
Banyak anak yang sudah putus sekolah ternyata enggan kembali bersekolah, bahkan sebagian sudah melewati usia sekolah dasar.
Lebih lanjut, dia menyampaikan bahwa belum semua peralatan Sekolah Rakyat berada di masing-masing lokasi karena terkendala pengiriman dan lain sebagainya.
Sebelum memulai MPLS, para siswa akan menjalani Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang meliputi pengecekan tekanan darah, mata, telinga, dan berbagai tes kesehatan lain.
Cak Imin menjelaksan kurikulum itu digunakan agar Sekolah Rakyat dapat memanfaatkan setiap potensi yang dimiliki murid demi menghasilkan lulusan yang berdaya dan mandiri.
Lebih lanjut, menurut Anggi sejauh ini masih ada perbaikan dan penambahan sarana dan prasarana Sekolah Rakyat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved