Headline
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan
KONSER Amal dari Rumah pada 11 April 2020 rupanya menjadi konser akbar terakhir bagi Mas Didik Prasetyo alias Didi Kempot. Kebetulan, saya yang pertama kali berinisiatif membikin konser dari rumah yang disiarkan secara live streaming di kanal Youtube Didi Kempot Official itu.
Gagasan konser itu diilhami unggahan video lagu lamanya,Ora Bisa Mulih, yang berkisah ungkapan seorang anak di perantauan yang tidak bisa mudik Lebaran. Syairnya sangat mengena dan relevan dengan situasi merebaknya wabah virus korona di saat pergerakan dan interaksi orang harus dibatasi.
Esok harinya, Jumat, 3 April 2020 petang, kami janjian bertemu di rumah Mas Ige, videografer yang merekam semua peristiwa panggung dan membuat videoklip Mas Didi. Alangkah kagetnya, ketika jumpa, dia meminta Mas Ige membuka videoklip yang sedang dipersiapkannya. Lagunya Ora Bisa Mulih dengan ilustrasi aktivitas dokter dan tenaga medis, aparatur pemerintahan, TNI/Polri, serta masyarakat dalam menangani dan menyikapi pandemi korona. Klop!
Saya langsung mengutarakan perlunya menyuarakan ajakan tidak mudik karena potensi ancaman penularan yang mengerikan. Jakarta dan sekitarnya masuk zona merah. Adapun jumlah pemudik yang nekat (menurut survei Kemenhub) mencapai 7% dari jumlah pemudik pada 2019 yang mencapai 23 jutaan orang.
“Betul, Mas. Kita harus cawe-cawe (ikut-ikut) mengajak orang supaya tidak mudik. Karena kita seniman, bisanya hanya menghibur, ya sekalian kita hibur masyarakat yang sedang tegang ini supaya bisa tenang kembali. Mosok dalam situasi seperti ini malah pada berantem,” ujarnya.
Alhasil, konser yang disiarkan langsung selama 3 jam di salah satu stasiun TV swasta itu bukan hanya mengena dan disukai banyak orang, bahkan mencatatkan pengumpulan donasi yang sangat besar, sebanyak Rp7,641 miliar. Banyak pujian publik kepada Mas Didi yang bersedia dengan ikhlas menggelar konser tanpa honor itu.
Mas Didi pun sangat bahagia ketika tiba-tiba ditelepon Presiden Jokowi di akhir konser. Bangga karena seruan tidak mudik yang digemakannya diapresiasi sangat tinggi.
Kembali ke perkara pandemi korona, Mas Didi termasuk sangat gelisah akan potensi penyebarannya, juga dengan banyaknya orang yang terdampak secara ekonomi dan sosial akibat pembatasan aktivitas sosial. Maka, ia berpesan kepada kami (terutama saya) agar bisa mengelola dan membagikan sembako hasil donasi sebaik dan seadil mungkin, juga memberi manfaat bagi penerimanya.
Makanya, selama wabah menjalar, Mas Didi sampai menelurkan dua lagu baru, Tamba Teka, Lara Lunga (obat datang, penyakit hilang) dan Aja Mudik (jangan mudik). Selain dua lagu itu, selama work from home, almarhum juga menghasilkan dua lagu lain, yakni Kanca Kenthel
(teman akrab) yang terinspirasi dari sosok Presiden Jokowi dan satu lagi yang rencananya dinyanyikan secara duet dengan Yuni Shara.
Selamat jalan, Mas Didi. Semoga kepergianmu diikuti seluruh virus korona yang berada di tanah air Indonesia. (X-7)
Vaksin penguat atau booster Covid-19 masih diperlukan karena virus dapat bertahan selama 50-100 tahun dalam tubuh hewan.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini mencatatkan jumlah kasus covid-19 secara global mengalami peningkatan 52% dari periode 20 November hingga 17 Desember 2023.
PJ Bupati Majalengka Dedi Supandi meminta masyarakat untuk mewaspadai penyebaran Covid-19. Pengetatan protokol kesehatan (prokes) menjadi keharusan.
PEMERINTAH Palu, Sulawesi Tengah, mengimbau warga tetap waspada dan selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan menyusul dua kasus positif covid-19 ditemukan di kota itu.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan jenis virus covid-19 varian JN.1 sebagai VOI atau 'varian yang menarik'.
DINAS Kesehatan (Dinkes) Batam mengonfirmasi bahwa telah terdapat 9 kasus baru terpapar Covid-19 di kota tersebut,
Nimbus berada pada kategori VUM, artinya sedang diamati karena lonjakan kasus di beberapa wilayah, namun belum menunjukkan bukti membahayakan secara signifikan.
KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Ishaq Iskanda, Sabtu (21/6) mengatakan Tim Terpadu Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan satu kasus suspek Covid-19.
Peneliti temukan antibodi mini dari llama yang efektif melawan berbagai varian SARS-CoV, termasuk Covid-19.
HASIL swab antigen 11 jemaah Haji yang mengalami sakit pada saat tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, menunjukkan hasil negatif covid-19
jemaah haji Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala penyakit pascahaji. Terlebih, saat ini ada kenaikan kasus Covid-19.
Untuk mewaspadai penyebaran covid-19, bagi jamaah yang sedang batuk-pilek sejak di Tanah Suci hingga pulang ke Indonesia, jangan lupa pakai masker.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved