Headline
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
ANAK-ANAK yang mengalami trauma, pelecehan, penelantaran, dan disfungsi keluarga berisiko tinggi menderita penyakit jantung pada usia 50 dan 60-an. Demikian hasil penelitian baru yang dilakukan Northwestern Medicine, Amerika Serikat.
Penelitian itu menggunakan studi coronary artery risk development in young adults untuk menentukan bagaimana lingkungan psikososial masa kanak-kanak terkait dengan insiden penyakit kardiovaskular dan mortalitas di usia paruh baya. Responden diminta menjawab pertanyaan survei, seperti seberapa sering orangtua atau orang dewasa lain di dalam rumah membuat responden merasa dicintai, didukung, dan dirawat. Selain itu, seberapa sering mereka merasa dicerca, dihina, dan terancam saat di rumah.
Hasilnya, mereka yang terpapar kemalangan di lingkungan keluarga di masa kanak-kanak lebih dari 50% berisiko memiliki kejadian serangan jantung atau stroke. (Xinhua/Hym/X-7)
Aritmia jantung terjadi ketika jantung berdetak terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak teratur. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh masalah pada sistem kelistrikan jantung.
Penelitian menunjukkan, orang yang mengonsumsi natrium tinggi berisiko 19% lebih besar terkena penyakit kardiovaskular dibanding yang membatasi asupan garam
Pagi sering kali dimulai dengan terburu-buru. Namun, di balik rutinitas itu, ada kebiasaan yang diam-diam bisa merusak jantung, terutama lewat menu sarapan Anda.
Dengan kapasitas 25 peserta, pusat pelatihan ini dirancang untuk menjadi pusat pelatihan interdisipliner nasional dalam bidang diagnostik, intervensi, dan pencitraan kardiovaskular.
Ablasi jantung dapat dilakukan untuk mengatasi aritmia dengan detak jantung yang terlalu cepat.
Jika tidak terdeteksi sejak dini, gagal jantung dapat memicu komplikasi yang serius, bahkan menyebabkan kematian.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved