Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Sebut Kualitas Udara Jakarta Buruk, KLHK Kritik Metode AirVisual

Atikah Ishmah Winahyu
10/4/2020 13:51
Sebut Kualitas Udara Jakarta Buruk, KLHK Kritik Metode AirVisual
Udara Jakarta terlihat bersih di tengah penerapan WFH akibat pandemi covid-19.(MI/Ramdani)

SITUS penyedia peta polusi udara AirVisual sempat menunjukkan kualitas udara di Jakarta menempati urutan ketiga terburuk sedunia.

Padahal, saat ini pemerintah sedang memberlakukan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala besar (PSBB) untuk menekan penyebaran virus korona (covid-19).

Menanggapi hal tersebut, Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Alue Dohong, mengungkapkan berdasarkan alat pemantauan kualitas udara milik KLHK, kondisi udara Jakarta justru sedang baik.

Baca juga: Sepekan Lebih WFH, Kualitas Udara Jakarta Membaik

“Parameter kualitas seperti PM10, SO2, CO, O3 dan NO2 semua bagus. Perlu dipertanyakan kesahihan metode dan teknik sampling yang dipakai AirVisual dalam mengukur kualitas udara Ibu Kota,” pungkas Alue saat dihubungi, Jumat (10/4).

Lebih lanjut, dia mengatakan dalam beberapa minggu terakhir, udara di Jakarta berangsur membaik dengan langit berwarna biru bersih. Hal ini terjadi setelah pemerintah gencar mengimbau masyarakat untuk beraktivitas di rumah.

Menurut Alue, kontributor emisi di wilayah DKI Jakarta sebagian besar dari transportasi dan pabrik. Namun, dia belum bisa mengungkapkan data pasti terkait hal tersebut.

Baca juga: Langit Biru Jakarta Tak Berarti Bebas Polusi

“Kalau kontributor emisi di Indonesia bisa dilihat di NDC Indonesia. Sedangkan untuk Jakarta kemungkinan besar transportasi dan industri pengolahan atau pabrik berbasis energi konvensional. Maaf saya belum bisa memberikan data pasti,” tuturnya.

Berdasarkan pantauan Media Indonesia dalam situs AirVisual, Jumat (10/4), wilayah Jakarta menempati posisi kelima untuk kota dengan kualitas udara dan polusi terburuk sedunia. Posisi itu turun dua peringkat dari sebelumnya.

Sementara itu, berdasarkan data KLHK, kondisi udara di Jakarta sedang baik dengan Particulate Matter (PM-10) 37.0 ugram/m3, PM25 34.0 ugram/m3, Sulfur Dioksida (SO2) 49.0 ugram/m3, dan Karbon Monoksida (CO) 16.0 ugram/m3.(OL-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya