Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Covid-19 Meluas, Ini Imbauan PGI Terkait Ibadah Paskah

Putri Anisa Yuliani
06/4/2020 10:25
Covid-19 Meluas, Ini Imbauan PGI Terkait Ibadah Paskah
Suasana Gereja GPIB Immanuel, Jakarta, jelang rangkaian ibadah Paskah yang dilakukan melalui live streaming di tengah pandemi covid-19.(Antara/Muhammad Adimaja)

PERSEKUTUAN Gereja-Gereja Indonesia (PGI) menentukan satu dari tiga pilihan terkait ibadah Hari Paskah, yang jatuh pada 12 April mendatang.

Ketua Umum Majelis Pekerja Harian PGI, Gomar Gultom, menjelaskan tiga pilihan disediakan untuk memfasilitasi umat Kristen saat beribadah Paskah di tengah pandemi virus korona (covid-19).

"Ada tiga alternatif, yakni menunda perjamuan kudus hingga pandemi covid-19 usai, melaksanakan perjamuan kudus di rumah masing-masing, dan perjamuan kudus secara spiritual (spiritual communion)," tutur Gomar dalam keterangan resmi, Minggu (5/4).

Perjamuan kudus umumnya dilakukan bersama-sama. Namun pilihan pertama, yakni menunda disebabkan kondisi darurat dan krisis saat ini. Umat Kristen diminta tetap tinggal di rumah dan tidak berkumpul bersama di gedung gereja.

Baca juga: Antisipasi Covid-19, PGI: Kebaktian di Gereja Bisa Secara Online

"Dalam situasi seperti ini, sebaiknya pelaksanaan sakramen perjamuan kudus ditunda, dan dapat dilaksanakan kembali setelah wabah covid-19 mereda. Penundaan pelaksanaan sakramen tidak melanggar prinsip teologi Kristen atau ajaran Alkitab,” pungkas Gomar.

“Misalnya, pada awal gereja, perjamuan kudus biasanya dilaksanakan seminggu sekali. Tetapi seiring perkembangan waktu, gereja-gereja menjadi lebih terbiasa melaksanakannya sebulan sekali atau tiga bulan sekali," imbuhnya.

Sementara itu, perjamuan kudus di rumah bisa dilakukan dengan dipimpin kepala keluarga atau melalui ibadah live streaming. "Di era digital, pilihan lainnya adalah kehadiran pemimpin ibadah secara virtual. Membacakan formula konsekrasi bagi jemaat yang bersekutu di ruang virtual yang sama, menyiapkan roti dan anggurnya di rumah, dan menikmati perjamuan kudus bersama," jelas Gomar.

Baca juga: Imam Istiqlal Jelaskan Anjuran Nabi Soal Ibadah Saat Bencana

Pilihan alternatif itu diberikan dengan dasar bahwa perjamuan kudus adalah momen sakral yang digelar untuk merayakan iman dan kebersamaan. "Kami memahami kegelisahan dan kebingungan banyak gereja anggota dalam menyikapi tradisi perjamuan kudus yang kita lakukan di masa Paskah. Entah pada hari Kamis Putih, Jumat Agung atau Minggu Paskah,” katanya.

“Oleh karena itu, kami ingin memberikan pertimbangan kepada gereja-gereja anggota PGI agar dapat mengambil kebijakan dan keputusan gerejawi, yang dapat dipertanggungjawabkan secara teologis. Sekaligus tetap di dalam koridor memperjuangkan dan memelihara kehidupan di masa pandemi Covid-19 ini," paparnya.

Semua alternatif ini tetap diberikan dengan memegang prinsip bahwa umat tidak berkumpul bersama-sama secara ragawi di gedung gereja. Apapun yang menjadi pilihan yang diambil oleh gereja, hal itu tidak mengurangi kehadiran Kristus dalam persekutuan keluarga sebagai umat kebangkitan dan umat berpengharapan.(OL-11)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik