Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
RUMAH Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Prof Dr Sulianti Saroso (RSPI Sulianti Saroso) menjadi salah satu pusat perhatian publik, yakni saat pandemi virus korona (covid-19) di Indonesia.
Baca juga: Mulai Senin, RSPI Sulianti Saroso tak Lagi Terima Pasien Umum
RS ini adalah salah satu tempat rujukan perawatan pasien pengidap virus yang belum diketahui obatnya itu. Meskipun, sebenarnya RSPI Prof Sulianti Saroso yang diresmikan pada 21 April 1994 itu sebenarnya juga adalah rumah sakit rujukan nasional dan pusat kajian penyakit infeksi di Indonesia.
Prof Dr Sulianti Saroso. (Buku Gemilang 25 Tahun RSPI Prof Dr Sulianti Saroso)
RS itu sudah berperan menangani beragam penyakit yang berstatus kejadian luar biasa (KLB). Pada 2003, RSPI Sulianto Saroso ditunjuk sebagai salah satu rumah sakit rujukan kasus Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Selain itu, semenjak 2005, RSPI Sulianti Saroso juga merupakan rumah sakit rujukan dalam menangani kejadian luar biasa (KLB) Flu Burung (H5N1).
Baca juga: Satu PDP Covid-19 Diperbolehkan Pulang dari RSPI Sulianti Saroso
Pada 2015, RSPI Sulianti Saroso juga berperan aktif dalam penanganan dan pencegahan penyakit Mers CoV (MCoV) atau Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus (Sindrom Pernapasan Timur Tengah karena Virus Corona). Pada 2017, RSPI Sulianti Saroso menjadi rumah sakit rujukan untuk penyakit infeksi difteri yang ditetapkan sebagai kasus KLB.
Baca juga: Kisah Jurnalis PDP Covid-19 saat Jalani Tes Pemeriksaan
Dari basil penelusuran News Research Center (NRC) dan dari buku Gemilang 25 Tahun RSPI Prof Dr Sulianti Saroso, berikut adalah sejumlah fakta mengenai sosok perempuan yang namanya diabadikan menjadi tempat perawatan beragam penyakit infeksi, termasuk covid-19.
Julie Sulianti Saroso.
Karangasem, Bali, 10 Mei 1917
29 April 1991 (pada usia 73 tahun)
Lulus sekolah kedokteran dari GHS (sekolah tinggi kedokteran) di Batavia (Jakarta).
Melanjutkan pendidikan di Inggris, Skandinavia, Amerika Serikat dan Malaya dan mendapatkan Certificate of Public Health Administrasion dari Universitas London.
Memperoleh gelar MPH (Master of Public Health) dan TM (Tropical Medicine).
Memperoleh gelar Doctor of Public Health (Epidemiologi) setelah mempertahankan disertasi yang berjudul The Natural History of Enteropathogenic Escherechia Coli Infections di Tulane Medical School, New Orleans, Louisiana, Amerika Serikat.
Dikukuhkan sebagai profesor dari Universitas Airlangga Surabaya dengan pidato pengukuhan "Pendekatan Epidemiologis dalam Menanggulangi Penyakit".
Mulai bekerja di bagian Penyakit Dalam CBZ (atau saat ini RSCM), Jakarta.
Melanjutkan kariernya di RS Bethesda Yogyakarta bagian Penyakit Anak.
Memulai kariernya di Kementerian Kesehatan. Di situ ia menjabat berbagai posisi yaitu Kepala bagian Kesejahteraan Ibu dan Anak, Kepala Hubungan Luar Negeri, Wakil Kepala Bagian Pendidikan, Kepala Bagian Kesehatan Masyarakat Desa dan Pendidikan Kesehatan Rakyat, dan Kepala Planning Board.
Diangkat menjadi Direktur Jenderal Pencegahan, Pemberantasan dan Pembasmian Penyakit Menular (P4M) dan merangkap Ketua Research Kesehatan Nasional (LRKN) Departemen Kesehatan.
Mengundurkan diri dari jabatan sebagai Dirjen P4M dan diangkat menjadi Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan.
Diangkat menjadi anggota tim perumus dan evaluasi Program Utama Nasional Bidang Ristek yang diperbantukan pada Menteri Negara Ristek.
Diangkat menjadi staf ahli Menteri Kesehatan.
Ditunjuk sebagai anggota Board of Trustees of the International Center of Diarhoeal Disease Research Bangladesh dan menjabat Chairman of the Board.
Menjadi penasihat Proyek Perintis Bina Keluarga dan Balita di bawah Menteri Muda Urusan Peranan Wanita.
Diangkat menjadi dosen pada Lembaga Kedokteran Gigi Dinas Kesehatan Angkatan Laut.
Piagam Pengabdian dan Jasa dalam meningkatkan Usaha Kesehatan (hygiene dan sanitasi) dari Menteri Kesehatan.
Piagam dari pemerintah India atas jasanya dalam meningkatkan kesehatan masyarakat.
Piagam Pegawai Teladan dari Menteri Kesehatan.
Bintang Mahaputra Pratama dari Presiden RI (1975).
Bintang Penghargaan dari WHO South-east Asia Regional Committee.
Piagam Penghargaan dari WHO Jenewa atas partisipasinya dalam membasmi penyakit cacar di dunia.
Piagam dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) atas semangat pengabdiannya yang luar biasa kepada dunia kedokteran dan kesehatan Indonesia.
Piagam Penghargaan dari Queensland Institute of Medical Research, Brisbane Australia.
Menjadi salah satu dari dua orang perempuan yang pernah menjabat Presiden Majelis Kesehatan Dunia (World Health Assembly) selain Rajkumari Amrit Kaur dari India.
Untuk menghormati jasa-jasanya, sebuah rumah sakit di Jakarta diberi nama sesuai namanya yaitu Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof Dr Sulianti Saroso. (X-15)
Para ilmuan baru-baru ini telah menemukan virus corona baru pada kelelawar di Brasil yang memiliki kemiripan dengan virus MERS yang dikenal mematikan.
Hal itu meningkatkan kemungkinan bahwa virus tersebut suatu hari nanti dapat menyebar ke manusia, demikian yang dilaporkan para peneliti Tiongkok.
Pemberian berbagai bansos diperlukan untuk menjaga daya beli masyarakat.
“Saya beserta jajaran anggota DPRD DKI Jakarta turut berduka cita sedalam-dalamnya atas berpulang ke Rahmatullah sahabat, rekan kerja kami Hj. Umi Kulsum."
Para peneliti melengkapi setiap relawan dengan pelacak kontak untuk merekam rute mereka di arena dan melacak jalur aerosol, partikel kecil yang dapat membawa virus.
Mensos Juliari berharap bantuan ini berdampak signifikan terhadap perputaran perekonomian lokal.
Nimbus berada pada kategori VUM, artinya sedang diamati karena lonjakan kasus di beberapa wilayah, namun belum menunjukkan bukti membahayakan secara signifikan.
KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Ishaq Iskanda, Sabtu (21/6) mengatakan Tim Terpadu Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan satu kasus suspek Covid-19.
Peneliti temukan antibodi mini dari llama yang efektif melawan berbagai varian SARS-CoV, termasuk Covid-19.
HASIL swab antigen 11 jemaah Haji yang mengalami sakit pada saat tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, menunjukkan hasil negatif covid-19
jemaah haji Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala penyakit pascahaji. Terlebih, saat ini ada kenaikan kasus Covid-19.
Untuk mewaspadai penyebaran covid-19, bagi jamaah yang sedang batuk-pilek sejak di Tanah Suci hingga pulang ke Indonesia, jangan lupa pakai masker.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved