Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
PEMERINTAH akan mengoptimalkan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), kartu Indonesia sehat (KIS), Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Nontunai (BPNT), dan kartu sembako untuk mengurangi secara drastis jumlah penduduk miskin.
Hal itu dikemukakan Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas mengenai pengentasan masyarakat dari kemiskinan di Istana Kepresidenan, Jakarta, kemarin.
"Saya ingin kerja lebih fokus lagi (program pemerintah) menyasar penduduk sangat miskin. Kita harapkan pada 2024 untuk kemiskinan ekstrem itu kita mencapai nol," kata Presiden.
Dengan mengutip data BPS, Jokowi menyebutkan penurunan jumlah penduduk miskin dari 11,22% di 2015 menjadi 9,22% pada tahun lalu. Akan tetapi, Jokowi mengingatkan masih ada 24,7 juta penduduk dalam kategori miskin.
Berdasarkan standar Bank Dunia, dari jumlah 24,7 juta orang miskin tersebut, 9,9 juta di antaranya masuk kategori sangat miskin (kemiskinan ekstrem).
"Kita harus fokus menangani 9,9 juta jiwa itu sehingga semua program benar-benar disasarkan pada kelompok tersebut. Program-program CSR BUMN dan swasta semua harus diarahkan kepada golongan ini terlebih dulu. Kalau bisa dilakukan konsolidasi, angka 0% (jumlah penduduk miskin) bisa kita capai," ujar Kepala Negara.
Di sisi lain, Kementerian Sosial segera melakukan evaluasi terhadap program-program subsidi barang seperti pupuk dan elpiji tiga kilogram.
Evaluasi tersebut dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan dalam menurunkan jumlah penduduk miskin selama ini.
"Kami evaluasi karena anggaran yang dialokasikan dari APBN ke subsidi-subsidi barang itu sangat besar. Jauh lebih lebih besar jika dibandingkan dengan bantuan sosial yang berupa dana tunai," ungkap Menteri Sosial Juliari Batubara di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, kemarin.
Selain itu, Kementerian Sosial akan mengonsolidasikan dan memfokuskan semua program bantuan sosial seperti Program Keluarga Harapan, Bantuan Pangan Nontunai, dan Program Indonesia Pintar kepada golongan masyarakat yang sangat miskin seperti disampaikan Presiden Jokowi.
"Akan tetapi, sebelum itu kami akan melakukan pemutakhiran data keluarga miskin. Dengan demikian, kami bisa memperoleh data kependudukan yang lebih akurat sehingga bantuan pemerintah semakin tepat sasaran," jelas Mensos. (Dhk/Pra/X-3)
Faktor utama justru datang dari tingkat kepercayaan masyarakat terhadap sosok Presiden Prabowo.
PRESIDEN ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi membagikan momen bersama Presiden Prabowo Subianto, Presiden ke-6 RI Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY), hingga Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh
Prabowo juga menyambut dengan senyuman dan sempat mengepalkan tangan.
Istana telah siap menyelenggarakan Upacara HUT ke-80 RI. Peringatan hari kemerdekaan itu diharapkan menjadi momentum mengenang jasa pahlawan.
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Ahmad Muzani menegaskan Presiden Joko Widodo akan menghadiri Sidang Tahunan MPR serta sidang gabungan DPR dan DPD tahun 2025
Undangan peringatan HUT Ke-80 Kemerdekaan RI untuk para mantan Presiden RI sedang dalam proses finalisasi,
Center of Economic and Law Studies (Celios) meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) turut mengaudit data pertumbuhan ekonomi triwulan II 2025 yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS).
PRESIDEN Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan pada jajaran kabinet Merah Putih untuk melakukan percepatan pengentasan kemiskinan ekstrem di desa
Tulus Abadi menuding angka pertumbuhan ekonomi yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) tidak tidak mencerminkan kondisi masyarakat di lapangan.
JAUH di atas ekspektasi pasar, laju pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II 2025, y-o-y, mencapai 5,12%, meningkat dari 4,87% kuartal I 2025.
SULAWESI dan Jawa menjadi dua wilayah dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi pada triwulan II-2025.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal kedua 2025 tumbuh sebesar 5,12% secara tahunan (year-on-year/yoy).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved