Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
PERHIMPUNAN Dokter Emergensi Indonesia (PDEI) meminta agar distribusi masker bagi masyarakat harus diambil alih pemerintah.
Hal ini untuk mengatasi praktik penyelewengan di masyarakat terutama yang ingin mengambil keuntungan dari penyebaran virus Korona.
Baca juga: Fokus Layani Pasien Rujukan, RSHS Bandung belum Layani Cek Korona
"Pertama sekali adalah distribusi masker harus diambil alih oleh pemerintah dan disediakan gratis oleh pemerintah di tempat dan fasilitas publik," kata Ketua Pengurus Pusat PDEI Mohamad Adib Khumaidi dalam keterangan kepada Media Indonesia di Jakarta, Rabu (4/3).
Baca juga: Soal Korona, Anies: Tetap Tenang Naik Transportasi Umum
Selain masker, PDEI juga mendorong agar sabun cuci tangan dan hand sanitizer harus tersedia di semua tempat dan fasilitas publik.
Baca juga: Protokol Penanganan Korona Sudah Siap, Ini Isinya
"Dan tentu saja terkait pembelian bahan makanan di supermarket harus ada pembatasan. Dan yang paling penting adalah semua stakeholder bangsa harus terlibat karena CoVid-19 bukan tanggung jawab sektor kesehatan saja," tukasnya. (X-15)
BPBD Jawa Timur membagikan masker ke seluruh pengendara maupun warga di wilayah Jember dan sekitarnya, menyusul erupsi Gunung Raung yang menyemburkan abu vulkanik
Masker tepung beras dan yoghurt viral sejak tahun 2024 karena banyak konten kreator kecantikan yang mencoba tren yang populer di Korea Selatan (Korsel) itu.
Selain berdebu, tempat penampungan hewan kurban di pinggir jalan sering kali kurang bersih dan berbau menyengat.
Produksi masker ini. bersamaan dengan produk lain seperti kopi, keripik udang dan coklat lokal membawa Worcas mendapatkan perhatian pasar domestik internasional.
Saat digunakan di kulit, panthenol secara alami akan diubah oleh tubuh menjadi vitamin B5.
Infeksi HMPV dan Influenza A tidak hanya menyebabkan gejala ringan seperti flu, tetapi juga komplikasi serius, termasuk pneumonia, bronkitis, hingga gagal napas.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved