KEMENTERIAN Sosial (Kemensos) saat ini melakukan shifting pada strategi penanggulangan kemiskinan, yang awalnya terfokus pada pemberian bantuan sosial ke arah pemberdayaan. Menurut Menteri Sosial (Mensos) Juliari Batubara, hal tersebut menjadi narasi yang tengah dibangun dalam program-program Kementerian Sosial ke depan.
Menurut Juliari, keluarga miskin setelah dibantu harus mendapatkan program-program pemberdayaan supaya ada peningkatan atau graduasi dari masyarakat miskin menuju masyarakat sejahtera. "Program pemberdayaan ini banyak, antara lain kewirausahaan, menghubungkan mereka dengan fasilitas-fasilitas pinjaman lunak seperti KUR," ujar Mensos di sela-sela kunjungan ke Kantor Media Grup, Kedoya, Jakarta Barat, kemarin.
Contoh program kewirausahaan Kemensos ialah Kelompok Usaha Bersama atau Kube. Itu merupakan kelompok keluarga miskin yang dibentuk, tumbuh, dan berkembang atas prakarsanya dalam melaksanakan usaha ekonomi produktif (UEP) untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan sosial keluarga.
UEP merupakan bantuan sosial yang diberikan kepada Kube untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan sosial keluarga. Kube beranggotakan 5-20 KK dari masyarakat miskin, yang masuk dalam Data Terpadu Penanganan Fakir Miskin dan Orang Tidak Mampu. "Yang mau wirausaha, belum ada bisnis, kita kasih Kube. Ini graduasi level pertama dari orang miskin jadi wirausaha. Graduasi level kedua dari wirausaha kecil jadi wirausaha beneran," ungkap Mensos. Ditargetkan tiap tahun ada graduasi sebanyak 1 juta keluarga.
Sebelumnya, dalam rapat koordinasi Program Pemberdayaan Sosial Tahun 2020, Dirjen Pemberdayaan Sosial Pepen Nazaruddin menyatakan kewirausahaan sosial merupakan program baru karena Mensos ingin meningkatkan lebih ke pemberdayaan. "Bantuan sosial tetap ada dan dilanjutkan dengan pemberdayaan sosial," pungkasnya. (Ifa/H-1)