Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
BADAN Meteorologi, Klimatoligi dan Geofisika (BMKG) memprediksi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat akan terjadi hingga April 2020.
Berkaitan dengan itu, Kepala Pusat Meteorologi Publik Fachri Rajab menyatakan adanya potensi bencana yang ditimbulkan sepanjang musim penghujan.
"Kondisi curah hujan lebat ini berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor dan banjir bandang," kata Fachri kepada Media Indonesia, Rabu (25/12).
Fachri menyebut, adapun hujan dengan intensitas sedang hingga lebat berpotensi terjadi di wilayah Sumatera Barat, Jawa Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, dan Papua bagian Tengah hingga sepekan ke depan.
"Daerah-daerah dengan potensi hujan lebat itu perlu diwaspadai terjadinya bencana hidrometeorologi," imbuh Fachri.
Baca juga : Sebagian Wilayah DKI Diprediksi Hujan Siang Ini
Untuk mengantisipasi bencana tersebut, ia mengimbau agar masyarakaf terus memantau info cuaca dari BMKG.
"Pastikan lingkungan rumah dan saluran air dalam kondisi bersih sehingga siap untuk menerima, menyerap dan mengalirkan air hujan," ungkapnya.
"Kalau ada pohon-pohon yang sudah tua dan rindang agar dipangkas, untuk menghindari dahan roboh akibat angin kencang," imbuh Fachri.
Terpisah, dalam rilis resmi BMKG, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengimbau sejumlah wilayah perlu mewaspadai potensi cuaca ekstrem dan hujan lebat pada periode libur natal 2019 dan tahun baru 2020.
Adapun wilayah tersebut yakni Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Kep. Bangka Belitung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Maluku, Papua Barat, dan Papua.
"Umumnya, hujan terjadi dimulai pada saat menjelang siang hingga sore hari," kata Dwikorita.
Baca juga : Curah Hujan Februari Bisa Meningkat 4 Kali Lipat
Lebih lanjut, Dwikorita menjelaskan bagi masyarakat pesisir, nelayan, dan wisatawan pun perlu mewaspadai potensi gelombang tinggi hingga 4 meter di beberapa wilayah perairan Indonesia, terutama periode 23-28 Desember 2019.
Gelombang setinggi 1.25 - 2.5 meter (Moderate Sea) berpeluang terjadi di Perairan utara Sabang, Perairan barat Aceh hingga Kep. Mentawai, Perairan Enggano-Bengkulu, Perairan barat Lampung, Selat Sunda bagian selatan, Perairan selatan Jawa hingga P. Sumba, Samudra Hindia selatan Jawa hingga NTB, Selat Bali-Selat Lombok-Selat Alas bagian selatan, Laut Sawu bagian selatan, Perairan selatan P. Sawu hingga P. Rotte, Samudra Hindia barat Sumatra, Laut Natuna Utara, Perairan Kep. Anambas-Kep. Natuna, Laut Natuna, Perairan timur Bintan hingga Lingga, Laut Sulawesi, Perairan Kep. Sangihe-Talaud, Laut Maluku, Perairan utara Halmahera, Laut Halmahera, Perairan utara Papua Barat hingga Papua.
"Sementara untuk tanggal 27 & 28 Desember 2019 terjadi peningkatan gelombang laut setinggi 2,5-4 meter berpeluang terjadi di Perairan Selatan Jawa Tengah hingga Sumbawa, Samudra Hindia selatan Jawa Tengah hingga Sumba dan Laut Natuna Utara," tambah Dwikorita.
Dwikorita mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi yang dapat terjadi. Selain itu, masyarakat juga harus waspada terhadap kemungkinan hujan disertai angin kencang yang dapat menyebabkan pohon maupun baliho tumbang/roboh.
"Tidak berlindung di bawah pohon jika hujan disertai kilat/petir, Waspada kenaikan tinggi gelombang, dan Menunda kegiatan penangkapan ikan secara tradisional hingga gelombang tinggi mereda," tutupnya. (Ol-7)
Perlindungan sunscreen tidak bisa memproteksi seluruh badan dari ujung kepala hingga ujung kaki. Disarankan untuk mengenakan pakaian yang memiliki perlindungan anti sinar UV.
BADAN Meteorologi Klimatologi dan Geosofika (BMKG) memprakirakan hujan akan terjadi di sejumlah daerah di Jawa Barat (Jabar) dalam sepekan ke depan.
BADAN Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) akhirnya bisa memetakan sesar aktif yang menjadi pemicu gempa bumi di Kabupaten Sumedang Jawa Barat (Jabar) pada pergantian Tahun 2024.
Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin memastikan bencana puting beliung di kawasan Sumedang ini tidak menyebabkan korban jiwa.
Gempa di Sumedang terjadi pada 31 Desember 2023 hingga Januari 2024.
SEBANYAK 137 rumah di Dusun Desa, Dusun Segel, Dusun Leuwihalang, Desa Mangkubumi, Kecamatan Sadananya, Kabupaten Ciamis, tersapu angin puting beliung.
Oktober merupakan masa transisi anomali cuaca. Pasalnya, pada momen itu terjadi peralihan dari musim kemarau ke hujan.
Dari berbagai kejadian selama Januari-Februari, bencana hidrometeorologi paling banyak. Pada Januari terdapat sebanyak 36 kali dan Februari sebanyak 11 kali.
Tingginya intensitas hujan terjadi karena terjadi peningkatan intensitas angin Monsun dari Asia Pasifik yang melintas wilayah Indonesia menuju ke Australia
BMKG mengimbau para pemangku kepentingan dan masyarakat untuk mewaspadai dan melakukan upaya mitigasi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved