Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
BERKEBUN memiliki potensi ekonomi yang besar jika dikelola dengan baik. Kesuburan tanah Indonesia menjadi alasan utama akan optimisme tersebut. Namun, kekuatan ini saja dirasa tidak cukup bagi Universitas Pasundan Bandung. Penerapan teknologi diperlukan untuk mengoptimalkan hasil pertanian tersebut.
Perguruan tinggi swasta itu pun menemukan traktor multiguna yang diharapkan mampu membantu petani dalam beraktivitas. Berbeda dengan biasanya, temuan yang diberi nama 'Tractorpack Portable Multifungsi' ini memiliki ukuran kecil sehingga memudahkan petani dalam menggunakannya.
Kepala Pusat Inovasi, Teknologi, dan Bisnis Unpas Bandung, Farid, mengatakan, awalnya temuannya ini hanya traktor biasa. Bedanya hanya bisa digendong karena memiliki ukuran yang kecil. Namun, seiring berjalannya waktu, eksperimennya bersama mahasiswa Fakultas Teknik Unpas ini berhasil mengembangkan fungsi traktor tersebut.
Selain untuk membajak sawah, kini alat itu pun bermanfaat juga sebagai pencacah, penyedot air, hingga menjadi sumber penghasil listrik. Farid memulai pembuatannya sejak 2016. Selama tiga tahun, dia bersama timnya dibantu pendanaan oleh BP3 Iptek.
"Sekitar tiga tahun, baru selesai," katanya saat ditemui pada peringatan Dies Natalis ke-59 Unpas, di Bandung, Jawa Barat, Senin (23/12).
Pada acara ini dipamerkan juga sejumlah hasil karya dosen dan mahasiswa dari Bandung tersebut. Selain untuk membajak sawah, menurut dia, mesin temuannya ini bisa untuk menyemprot hama dan penyedot air. Tak hanya itu, lanjut dia, traktor gendong ini pun bisa menjadi pencacah ranting untuk bahan pakan ternak.
"Bisa ranting pohon, atau rumput gajah. Sapi biasanya tidak suka rumput gajah yang belum dicacah," katanya.
Saat ini, pihaknya didorong Kementerian Riset dan Teknologi untuk mengembangkan traktor multifungsi itu.
"Sekarang sudah mulai komersial," katanya.
Baca juga: KLHK Paparkan Tiga Langkah Indonesia Hadapi Perubahan Iklim
Dengan harga Rp10,8 juta, traktor gendong itu sudah bisa dibawa konsumen. Untuk mendapat manfaat lainnya, pembeli cukup membeli alat lainnya yang diperlukan seperti selang, dan tempat pencacah.
"Semuanya hasil anak bangsa," kata dia seraya menyebut pihaknya menggandeng pelaku industri kecil menengah di Jawa Barat.
Dengan begitu, pihaknya mampu memproduksi 100 unit traktor dalam setiap bulannya. Namun, dia mengakui mesinnya masih impor. Kini, pihaknya tengah mengembangkan mesin penggerak listrik agar komponennya bisa 100% lokal.
Di tempat yang sama, Rektor Unpas Bandung, Eddy Jusuf, mengatakan, pihaknya berharap kampus tersebut memiliki daya saing internasional. Berbagai kegiatan penelitian dosen dan mahasiswa terus didorong termasuk dari sisi pembiayaan.
Selain traktor portable, menurut dia Unpas pun sudah menemukan mesin pengupas ketela yang kini sudah diekspor.
"Terutama ke Fiji. Di sana penghasil ketela, sudah memesan mesin ini kepada kita," katanya.
Dia menyebut, selain mengekspor, negara di Oseania itu pun sudah mengirimkan 14 warganya untuk belajar penggunaan mesin tersebut.
"Ada 14 orang datang ke kami untuk transfer skill dan knowledge," katanya. (OL-1)
Perguruan tinggi di Indonesia didorong meningkatkan upayanya dalam internasionalisasi. Ini diwujudkan Fakultas Farmasi Universitas Pancasila dengan universitas dari Filipina.
Fasilitas yang diresmikan antara lain Lobby Karol Wojtyla, ATMACanteen dan Goa Maria Immaculata.
Semakin banyak mahasiswa internasional kini memilih Inggris atau Kanada sebagai tujuan kuliah.
Prof. Bo An menjelaskan tentang peran penting Autonomous Agents dalam memecahkan berbagai permasalahan kompleks di dunia nyata.
Rektor UP menekankan pentingnya membangun kerja sama antar institusi pendidikan tinggi dalam mengimplementasikan praktik-praktik keberlanjutan yang konkret dan berdampak luas.
Nantinya dosen dan mahasiswa akan mengunjungi Management and Science University (MSU), salah satu universitas di Malaysia yang memiliki nuansa modern dan digital.
Indonesia for the World adalah ruang belajar global yang menyatukan kepedulian, aksi, dan inovasi.
SSE juga menampilkan kendaraan intai, P2 KM Recon, kendaraan dengan manuver dan sistem teknologi untuk misi pengintaian.
Tim pelajar asal Indonesia memperkenalkan inovasi filter udara ramah lingkungan yang terbuat dari eceng gondok dan ampas kopi—dua bahan alami yang berlimpah di Indonesia.
Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) di bawah naungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia mencatat kemajuan luar biasa dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir.
RealCycle Cup menggunakan lapisan nanopartikel besi (II) oksida, material tahan panas, tak beracun, dan mudah dipisahkan dari sampah pakai magnet
PT Asuransi Tokio Marine Indonesia (TMI) merayakan puncak perjalanan 50 tahun sebagai pelopor industri asuransi di Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved