Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Sinergi Triple Helix Jadi Strategi Utama Genjot Inovasi

Syarief Oebaidillah
19/12/2019 18:54
Sinergi Triple Helix Jadi Strategi Utama Genjot Inovasi
Menristek/Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro(Antara/raisan Al-Farisi)

MENTERI Riset Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro menegaskan upaya meningkatkan inovasi mesti terjalin sinergi yang positif dengan triple helix yang mencakup akademisi, pelaku bisnis, pemerintah dan masyarakat (ABGC).

Alur strategi tersebut dijelaskan Bambang, meliputi kebutuhan strategis dunia usaha yang dilengkapi melalui penelitian dari lembaga pemerintah non-kementerian (LPNK) dan perguruan tinggi.

"Kami akan berupaya memfasilitasi interaksi serta kolaborasi yang lebih erat antara dunia usaha dan dunia penelitian yang diwakili LNPK dan perguruan tinggi,” kata Bambang dalam Business Innovation Gathering 2019 (BIG 2019) di gedung LIPI,Jakarta, Kamis (19/12).

Bambang meminta kalangan perguruan tinggi yang melakukan penelitian mampu mengarah pada inovasi yang dibutuhkan oleh masyarakat, diterima oleh pasar, dan memiliki nilai komersial.serta dapat bekerja sama atau komunikasi yang intens dengan dunia usaha.

Dia mengungkapkan, saat ini ada 49 produk dalam prioritas riset dan inovasi nasional. Ia berharap penyelenggaraan BIG 2019 dapat memperkuat ekosistem riset dan inovasi nasional.

Baca juga : Inovasi Pertamina Diapresiasi di ajang iENA 2019

Bambang mencontohkan negara Jepang dan Korea yang telah maju dalam riset dan inovasi dengan melibatkan kalangan swasta mencapai 70%.

“Mereka tidak punya sumber daya alam yang kuat, tapi mempunyai SDM terlatih. Namun paling penting sektor swastanya amat menyadari pentingnya riset bagi kemajuan dunia usaha," tegasnya.

Pada kesempatan sama, Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bidang Telematika, Penyiaran dan Ristek, Ilham Habibie, juga mencontohkan Korea Selatan pada awal dekade 1950-an, kondisi ekonominya masih dalam proses pembangunan seperti Indonesia.

"Kini mereka maju menjadi macan Asia karena pemeirntahnya mampu mengeluarkan dana besar guna melakukan riset dalam mengembangkan inovasi," ujarnya.

Selain itu, warga Korea juga mencintai produk dalam negerinya. Dia mengaku sepakat dengan pemerintah yang memprogramkan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul.

Putra Presiden ke-3 RI B.J Habibie itu pun mengusulkan agar dilakukan investasi pada Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta mendorong kewirausahaan dan mendukung inovasi. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya