Headline
RI-AS membuat protokol keamanan data lintas negara.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PERAYAAN Natal Nasional 2019 akan diselenggarakan di Sentul Internasional Convention Center, Bogor, pada 27 Desember 2019. Perayaan tersebut bertemakan 'Hiduplah Sebagai Seorang Sahabat Bagi Semua'.
Menteri Sosial Juliari Batubara mengatakan proses persiapan acara dari latihan pengisi acara, persiapan panggung hingga penyebaran undangan tengah dilakukan. Koordinasi dengan kementerian terkait dan Kepolisian juga sudah berjalan baik.
"Mudah-mudahan kita doakan persiapannya lancar sampai 27 Desember 2019, acara berjalan lancar dan sukses," ucap Juliari di Kantor Kementerian Sosial, Salemba, Jakarta Pusat, Rabu (18/12).
Perayaan hari besar umat kristiani itu dibagi menjadi dua sesi yakni Ibadah Natal dan Perayaan Natal. Ibadah Natal dikhususkan bagi umat kristiani yang diundang.
Baca juga: Standar Asesmen Kompetensi Dibuat
Ibadah bakal berlangsung selama hampir 2 jam dengan dipimpin oleh Uskup Agung Jakarta Ignatius Suharyo.
Juliari menuturkan Perayaan Natal akan dihadiri para tamu undangan seperti Presiden Joko Widodo, menteri Indonesia Maju serta tokoh-tokoh agama.
"Saat ini, konfirmasi (kehadiran Jokowi) masih seperti itu mudah-mudahan tidak berhalangan, beliau bisa hadir. Mengenai kehadiran (undangan lain) kita lihat nanti," kata Mantan Anggota DPR itu.
Juliari menargetkan akan ada 10 ribu orang yang hadir pada Perayaan Natal Nasional.
Dengan tema 'Sahabat Bagi Semua' itu, Juliari berharap masyarakat dengan keberagamannya bisa menjadi sahabat.
"Kita bisa hidup berdampingan antara sesama umat beragama tidak melihat perbedaan, suku dan latar belakang. Sehingga negara kita bisa menjadi negara yang lebih kuat," tandasnya. (OL-2)
Sekolah Rakyat bukan merupakan program Kemensos, melainkan langsung dari Presiden Prabowo, yang tahun ini diharapkan 100 SR bisa memulai operasional.
Di hadapan para siswa, Gus Ipul sekolah gratis berasrama ini untuk menjangkau anak-anak dari keluarga kurang mampu yang belum terjangkau pendidikan karena keterbatasan biaya.
"Kekuasaan itu kan alat. Alat untuk memperjuangkan saudara-saudara kita yang tertindas, alat untuk memperjuangkan saudara-saudara kita yang masih miskin."
Banyak anak yang sudah putus sekolah ternyata enggan kembali bersekolah, bahkan sebagian sudah melewati usia sekolah dasar.
Lebih lanjut, dia menyampaikan bahwa belum semua peralatan Sekolah Rakyat berada di masing-masing lokasi karena terkendala pengiriman dan lain sebagainya.
Sebelum memulai MPLS, para siswa akan menjalani Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang meliputi pengecekan tekanan darah, mata, telinga, dan berbagai tes kesehatan lain.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved