Minggu 08 Desember 2019, 18:23 WIB

Atasi Kecanduan Pornografi Perlu Pendidikan Kesehatan Reproduksi

mediaindonesia.com | Humaniora
Atasi Kecanduan Pornografi Perlu Pendidikan Kesehatan Reproduksi

Istimewa
Seminar Sehari Pencegahan Kecanduan Pornografi Remaja di Jakarta.

 

SALAH satu masalah sosial di Indonesia yang perlu mendapatkan perhatian berkaitan dengan keberlimpahan informasi adalah pornografi.

Pornografi mengakibatkan kerusakan pada lima bagian otak, terutama pada pre frontal cortex atau bagian otak yang tepat berada di belakang dahi ß otak logika.

Hal tersebut diungkapkan dalam Seminar Sehari Pencegahan Kecanduan Pornografi Remaja di Jakarta, pada awal Desember 2019.

Pada siaran persnya, Minggu (8/12), Salah satu narasumber, Dr. Inge Hutagalung, M.Si, Kepala Pusat Pengabdian Pada Masyarakat Universitas Mercu Buana, mengatakan akibat menonton pornografi bagian otak yang bertanggung jawab untuk logika akan mengalami cacat.

"Karena hiperstimulasi tanpa filter atau otak hanya mencari kesenangan tanpa adanya konsekuensi," kata Inge dalam seminar yang digelar Koalisi Kependudukan Indonesia (KKI) Provinsi DKI Jakarta.

 Menurut Ingge, rusaknya otak akan mengakibatkan korban akan mudah mengalami bosan, merasa sendiri, marah, tertekan dan lelah.

"Selain itu, dampak yang paling mengkhawatirkan adalah penurunan prestasi akademik dan kemampuan belajar, serta berkurangnya kemampuan pengambilan keputusan," jelas Inge.

Dalam seminar yang dihadiri sekitar 100 guru bimbingan konseling  (BK) dan kepala serta wakil kepala sekolah di DKI Jakarta itu, Inge  menyatakan bahwa informasi seks bagi remaja hingga saat ini masih merupakan masalah yang tidak henti-hentinya diperdebatkan.

 "Argumen pertama memandang perbincangan tentang topik seks dianggap tabu atau tidak lazim untuk dibicarakan dalam budaya bangsa, karena seks adalah masalah yang terlalu pribadi atau dianggap sebagai persoalan 'dalam selimut'," papar Inge.

Inge menjelaskan ada asumsi bahwa bila remaja mendapat informasi tentang seks, khususnya masalah pelayanan kesehatan reproduksi, justru akan mendorong remaja melakukan aktivitas seksual dan promiskuitas lebih dini.

Ia juga menegaskan bahwa untuk menyikapi pencarian yang tak berujung dari remaja terkait informasi tentang pornografi, yang salah satunya disebabkan oleh dorongan hasrat seksualitas (pubertas) maupun dorongan teman sebaya.

"Sudah saatnya untuk dipikirkan dan dipertimbangkan kebijakan pemerintah terkait pemberian pendidikan kesehatan reproduksi dalam kurikulum pendidikan sekolah sebagai solusi pemberian pengetahuan yang lebih memadai tentang seks kepada remaja," paparnya.

Sementera itu  Ketua KKI DKI Jakarta, Dr. Margani menegaskan KKI DKI Jakarta akan menjalin kerja sama dengan para kepala atau wakil kepala sekolah serta para guru bimbingan konseling BK di DKI Jakarta untuk menanggulangi kecanduan pornografi di kalangan remaja, khususnya para pelajar. (OL-09)

 

Baca Juga

Ist

Sambut Ramadan dengan Nuansa Warna-Warni di Kota Agrabah 

👤mediaindonesia.com 🕔Kamis 23 Maret 2023, 11:55 WIB
Semarakkan bulan Ramadan di Kota Agrabah, kali ini Aviary Bintaro memberikan suguhan khas Timur Tengah dan Indonesia, mulai dari makanan...
Ist

Perluas Layanan, Brawijaya Hospital Depok Jalin Kerja Sama dengan Halodoc

👤mediaindonesia.com 🕔Kamis 23 Maret 2023, 11:38 WIB
Pandemi Covid-19 mengakselerasi kesadaran dan kepedulian masyarakat Indonesia akan gaya hidup sehat dan pentingnya menjaga kesehatan secara...
Ist

MahaDasha Raih Dua Penghargaan Inhouse Media di Awal 2023

👤mediaindonesia.com 🕔Kamis 23 Maret 2023, 11:27 WIB
Inhouse Magazine Award 2023 merupakan bagian dari perhelatan besar SPS Awards 2023 yang terdiri dari lima kategori...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

Top Tags

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya