Headline

Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.

Fokus

Terdapat sejumlah faktor sosiologis yang mendasari aksi tawur.  

Operet Aku Anak Rusun Jakarta Hadir Kembali

Eni Kartinah
25/9/2019 19:44
Operet Aku Anak Rusun Jakarta Hadir Kembali
Operet Aku Anak Rusun akan tampil pada 16 November 2019 di Ciputra Artpreneur, Jakarta.(MI/Eni Kartinah)

SETELAH sukses digelar pada 2017 lalu, Operet Aku Anak Rusun akan kembali hadir. Tahun ini, pertunjukan operet yang dimainkan anak-anak penghuni rusun di Jakarta tersebut mengambil judul Selendang Arimbi.

Pertunjukan akan diadakan pada 16 November 2019 di Ciputra Artpreneur, Jakarta. Seluruh hasil penjualan tiket dan keuntungan sponsorship akan dikembalikan untuk pelatihan anak rusun.

Operet Aku Anak Rusun adalah drama musikal seputar kehidupan anak rusun di Jakarta yang diadakan oleh Soundkestra dan Yayasan Waroeng Imaji, atas inisiasi Veronica Tan, dan bertujuan untuk mengembangkan dan memfasilitasi talenta anak rusun di bidang seni musik dan pertunjukan. 

Tiket pertunjukan itu dapat dibeli mulai tanggal 25 September 2019 di www.akuanakrusun.com.

Veronica Tan selaku Founder Yayasan Waroeng Imaji mengatakan, konsep Operet Aku Anak Rusun bertujuan untuk memberikan kesempatan pada anak-anak rusun untuk berkreasi di bidang seni.

“Ternyata banyak anak-anak rusun yang memiliki talenta luar biasa dan masih bisa dikembangkan lagi,” ujar Veronica di Jakarta, Rabu (25/9).

Operet Aku Anak Rusun 'Selendang Arimbi' bercerita tentang seorang anak rusun benama Arimbi, yang bercita-cita menjadi penari. Tantangan yang datang silih berganti tidak menggetarkan Arimbi untuk tetap meraih cita-citanya.

Didukung teman-teman rusunnya, Arimbi menghadapi segala tantangan dengan positif. Tidak hanya belajar untuk fokus pada cita-cita, Arimbi juga belajar banyak hal mengenai solidaritas dan toleransi.

 “Melalui drama musikal ini, semoga anak-anak bisa belajar berempati pada sesama manusia tanpa memandang perbedaan. Sejak usia dini, belajar tentang bersahabat dalam keragaman. Juga belajar untuk pantang putus asa dalam mencapai cita-cita,” ujar sang penulis naskah operet itu, Vanda Parengkuan.

Producer & Artistic Director Dovieke Angsana menambahkan, operet kali ini melibatkan anak-anak dari rusun di Rawa Bebek, Daan Mogot, Pulo Gebang. Jumlahnya 130 anak. Mereka tampil sebagai penari, pemeran inti, dan penyanyi.

“Kami mendapatkan dukungan dari Gerakan Kepedulian Indonesia sebagai kordinator rusun dan tim dari Gloriamus yang melaksanakan pelatihan paduan suara," ujar Dovieke.

"Akan ada sekitar 20 lagu-lagu Indonesia, seperti Janger, Marilah Kemari, Padang Bulan, yang diaransemen ulang oleh Soundkestra dan dikemas dengan berbagai genre yang lebih modern,” terangnya. (Nik/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya