Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Buwas Geram Tuduh Oknum Gunakan Bantuan Program Non Tunai (BPNT)

M. Ilham Ramadhan Avisena
18/9/2019 15:53
Buwas Geram Tuduh Oknum Gunakan Bantuan Program Non Tunai (BPNT)
Pekerja mengangkut karung beras Bulog di Gudang Bulog Kelapa Gading, Jakarta.(Antara/Nova Wahyudi)

DIREKTUR Utama Bulog, Budi Waseso ingatkan pihak yang bermain dalam pelayuran Bantuan Program Non Tunai (BPNT). Ia mengaku sudah memiliki semua daftar pelaku yang bermain-main dalam program pemerintah itu.

"Sebentar lagi saya kasih tau kejahatan yang dilakukan pelaku penyalur BPNT. saya mantan polisi, jangan main-main," ucap Buwas, sapaan karib Budi Waseso di gedung Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Rabu (18/9).

BPNT merupakan program milik Kementerian Sosial (Kemensos) yang diberikan kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) setiab bulan melalui mekanisme akun elektronik yang hanya dapat digunakan untuk membeli bahan pangan di e-warong.

Buwas mengaku geram dengan permainan yang dilakukan oleh oknum penyalur BPNT. Sebab, KPM tidak menerima bahan pangan sesuai dengan apa yang dibayarkan.

"Beras yang diberikan tidak sesuai, yang digesek uang hanya senilai dibawah Rp110 ribu, saya tahu semua dan saya sudah dikumpulkan. Mereka (KPM) tidak tau ternyata di lapangan beras yang diterima itu medium dengan harga premium, apakah tidak jahat dan penipuan? ya penipuan," tukasnya.

Nantinya, lanjut Buwas, penyaluran BPNT akan menggunakan beras Bulog secara menyeluruh. Saat ini, penyaluran BPNT beras Bulog masih terkendala di lapangan.

"Masih ada di lapangan yang tidak ikhlas karena dia tidak nyaman, keuntungan secara pribadi yang selama ini dia mainkan, begitu Bulog dan perintah berubah, Bulog jadi koordinator, mereka tidak nyaman," kata Buwas.

Padahal, keinginan presiden untuk menyalurkan bantuan kepada keluarga tidak mampu itu, lanjut Buwas, amat luar biasa. Oleh karenanya bila nanti Bulog menangani soal BPNT, ia berjanji tidak akan menjadikannya sebagai ladang bisnis.

Ditargetkan, beras Bulog yang tersalur dalam BPNT hingga akhir tahun yakni sebanyak 300 ribu ton.

"Sekarang sedang kita siapkan 700 ribu ton sampai Desember, tapi prediksi saya karena dilapangan masih ada yang belum lancar karena kepentingan-kepentingan, sehinga paling maksimal ini sambil kita benahi ya 300 ribu ton tersalurkan sampai akhir tahun," tuturnya.

Selain tengah mengupayakan penyaluran BNPT, Buwas mengaku pihaknya masih terus melakukan operasi pasar. Melalui operasi pasar itu sekitar 6.000 ton beras tersalurkan perharinya.

"Sebelumnya paling 2.000-3.000 ton, sekarang sudah naik karena kan sudah musim kemarau, panen sudah mulai tidak ada karena cuaca, jadi secara wajar gabah dengan beras dinaikkan. Tapi kan bulog sudah menyerap, nah itulah gunanya operasi pasar," tandasnya. (OL-09r)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya