Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
MENINGKATNYA tren impor sampah plastik mengandung limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) ke Indonesia dalam beberapa tahun terakhir mengancam kelestarian lingkungan.
Karena itu, Presiden Joko Widodo menginstruksikan jajarannya merevisi tata kelola impor sampah plastik yang terpapar limbah B3 untuk merapatkan pintu bagi masuknya barang sisa usaha itu.
Penegasan tersebut dikemukakan Presiden Jokowi dalam rapat terbatas mengenai impor sampah dan limbah plastik ke Indonesia di Istana Bogor, kemarin.
"Sampah serat kertas dan plastik dibutuhkan untuk industri. Namun, tidak terkendalinya impor cenderung merusak lingkungan, khususnya limbah yang tidak bisa didaur ulang. Langkah pengendalian harus dilakukan," kata Jokowi.
Ketika menyampaikan instruksi ihwal langkah pengendalian, Jokowi meminta pemangku kepentingan memaksimalkan potensi sampah dalam negeri untuk kebutuhan bahan baku industri.
Selanjutnya, Jokowi juga meminta menteri menggodok regulasi turunan untuk memperbaiki tata kelola impor sampah plastik dan limbah sesuai Permendag Nomor 31 Tahun 2016 tentang Ketentuan Impor Limbah Non-B3.
Kepala Negara berharap para menteri Kabinet Kerja menyatukan persepsi atas impor sampah dan limbah untuk kebutuhan industri tersebut. "Saya tidak ingin ada perbedaan pandangan yang menghambat penanganan impor sampah dan limbah."
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar mengatakan hingga kini solusi menyetop masuknya scrap kertas dan plastik bercampur limbah B3 ialah mereekspornya.
Sebelumnya, lanjut Siti, Kementerian LHK juga telah meminta revisi Permendag Nomor 31/2016 untuk mengatur limbah non-B3 apa saja yang bisa diimpor sehingga peluang penyelundupan sampah plastik dalam limbah non-B3 bisa dicegah.
"Memang Indonesia mau menjadi bank sampah? Hanya itu upaya yang bisa dilakukan pemerintah. Namun, tidak tertutup kemungkinan nantinya importir diproses hukum," ujar Siti di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (26/8).
Pemeriksaan
Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Beracun Berbahaya Kementerian LHK, Rosa Vivien Ratnawati, sependapat dengan Menteri LHK yang menekankan langkah reekspor untuk menuntaskan persoalan impor sampah berbahaya.
Akan tetapi, lanjut Vivien, Kementerian LHK tetap menekankan pentingnya revisi Permendag No 31/2016. Pasalnya, selama ini importir nakal kerap memanfaatkan aturan itu untuk mendatangkan sampah mengandung limbah B3. "Jadi, secepatnya revisi Permendag itu, harus di-push."
Apabila menimbang alasan importir, selama ini pemerintah membolehkan sampah/impuritas di scrap kertas maupun plastik 5% dari total yang diimpor.
Kementerian LHK mengajukan impuritas itu hanya 2% dan dalam waktu tiga tahun turun menjadi 0% alias nihil sampah dan limbah B3.
Sekjen Kementerian Perdagangan, Oke Nurwan, mengatakan revisi Permendag terkait dengan impor sampah akan memperketat aturan terhadap importir.
"Dalam revisi diatur surveyor yang memeriksa sampah sebelum dikirim. Pemeriksaan pengiriman menjadi poin untuk mencegah impor sampah tercampur limbah B3," jelas Oke. (Faj/Big/Pra/Dhk/X-3)
DESA Panji Anom, Kabupaten Buleleng (Bali Utara), dan Desa Abiansemal, Kabupaten Badung (Bali Selatan) bersama SW Indonesia menjawab dua tantangan besar di masyarakat.
Tim mahasiswa Sampoerna University mempresentasikan Green Asphalt, sebuah inovasi dari Plastic Waste for Sustainable Pavement Centre (PWSPC) Sampoerna University.
SBY mengimbau kepada semua elemen bangsa untuk tidak diam dalam menyikapi permasalahan lingkungan.
PESAN keberlanjutan sumber daya alam termasuk pulau kecil bukan tiba tiba hadir ke dalam menu pembangunan kita.
Aktivis lingkungan dan pendorong perubahan asal India, Sahil Jha, melanjutkan perjalanan bersepeda ke Jakarta dan Bogor.
Pancaverse Xperience yang mengusung tema Take UPart for Earth, mengajak masyarakat untuk menumbuhkan kepekaan pada lingkungan melalui seni, kreativitas, dan aksi nyata.
Pantai Ungkea, yang merupakan salah satu kawasan wisata dan habitat alami di Morowali Utara, menjadi fokus utama pembersihan dari sampah plastik dan berbagai jenis sampah lainnya.
Penggunaan komposter memungkinkan masyarakat mengolah sampah organik menjadi kompos, mengurangi emisi metana, dan memperbaiki kualitas tanah secara lokal.
LEMBAGA Pemantau Penyimpangan Aparatur Daerah (LP2AD) menilai Refuse Derived Fuel (RDF) Rorotan bisa menjadi sebagai standar nasional dalam pengelolaan sampah perkotaan.
Pembersihan sampah kiriman ini tidak hanya dilakukan di Pulau Lancang, tetapi juga di pulau-pulau lainnya setiap harinya.
Pemerintah Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, menggelar pelatihan pengelolaan sampah
Pulau sampah yang sebelumnya menggunung di sebuah behas tambak di kampung itu sudah tidak terlihat lagi dan hanya menyisakan beberapa sisa sampah berserakan .
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved