Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
SEBAGIAN besar orang akan memilih kopi sebagai minuman pertama di pagi hari. Selain kopi, teh adalah minuman kedua yang paling banyak diminum setelah bangun pagi.
Kopi hitam khususnya memang sumber antioksidan yang baik serta melindungi diri dari diabetes, jika dikonsumsi tanpa gula.
Temuan baru dari Columbia University Medical Center akan membuat Anda memikirkan kembali menu minuman di pagi hari.
Hasil dari penemuan tersebut menyarankan untuk mengonsumsi teh hijau setiap hari, khususnya para wanita.
Baca juga: Fenugreek, Tanaman Herbal dengan Manfaat Mengesankan
Peneliti mengambil sampel darah dan urin dari 40 wanita dengan kanker payudara. Mereka yang mengonsumsi ekstrak teh hijau dua kali sehari selama enam bulan memiliki penurunan yang signifikan terhadap faktor yang menumbuhkan sel-sel kanker.
Peneliti mencatat, rutin mengonsumsi teh hijau dapat menurunkan kolesterol dan penurunan faktor pertumbuhan endotel vaskular, yakni sebuah protein yang bisa menjadi awal pertanda penyebaran kanker. Teh hijau mulai sering dilirik dunia medis untuk membantu pengobatan kanker.
Sebuah studi dari University of California Los Angeles menemukan pria dengan kanker prostat yang rutin minum teh hijau memiliki tingkat peradangan yang lebih rendah dibanding mereka yang tidak minum teh hijau. Sehingga, teh hijau dipercaya dapat memperlambat pertumbuhan kanker prostat.
Peneliti menemukan bahwa tikus percobaan yang minum ekstrak teh hijau, daya tahan tubuhnya meningkat hingga 24 persen.
Teh hijau kaya akan antioksidan yang bisa menurunkan tekanan darah. Campurkan lemon dalam secangkir teh hijau sebagai vitamin C tambahan yang membantu menyerap antioksidan.
Catechins, antioksidan yang ada dalam teh hijau dapat memangkas lemak perut. Studi pun menunjukkan bahwa kafein dalam teh hijau membebaskan asam lemak sehingga Anda dapat membakar kalori dan lemak lebih mudah.
Peneliti Jepang menemukan bahwa bahan senyawa EGCG (senyawa antioksidan dalam teh hijau) dapat membantu memperkuat kekebalan tubuh terhadap alergen yang biasanya berasal dari bulu binatang, serbuk sari dan debu. (MTVN-OL-8)
TEH Butong, yang diproduksi dari unit Bah Butong milik PTPN IV Regional II, tampil pada National Tea Competition (NTC) 2025 yang digelar oleh Asosiasi Teh Indonesia (ATI)
SUB Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), PT Perkebunan Nusantara IV menyebut capaian komoditas non core (bukan inti) teh dan karet meraih laba positif untuk pertama kali sejak 1996.
Selain memberikan rasa yang nikmat dan efek menenangkan, teh dapat menjadi sekutu alami bagi penderita diabetes.
penderita diabetes tentu harus mempertimbangkan berbagai hal dalam memilih teh untuk dikonsumsi.
Untuk waktunya sebaiknya tidak dikonsumsi saat sahur, karena pada kopi dan teh ini mengandung kafein yang justru akan meningkatkan risiko dehidrasi.
Teh Gelas yang telah hampir dua dekade melayani konsumen Indonesia pecinta teh menilai pasar minuman teh di Indonesia masih sangat menjanjikan.
Kolaborasi itu mempertemukan dunia akademik, terutama hasil riset herbal dan kosmetika UGM, dengan industri.
Vmalety, jamu herbal berbentuk serbuk dengan rasa mixberry yang menyegarkan.
PAFI Kabupaten Kaur menekankan pentingnya penelitian ilmiah untuk memastikan efektivitas dan keamanan penggunaan obat herbal.
PT Etos Kreatif Indonesia melalui produk unggulannya, Zymuno, terus berinovasi di dunia kesehatan. Yang teranyar, mereka merilis Madu Herbal yang dirancang meningkatkan daya tahan tubuh.
Obat tradisional telah digunakan oleh masyarakat di berbagai belahan dunia sejak ribuan tahun yang lalu.
Teh hijau atau Camellia sinensis merupakan sumber antioksidan epigallocatechin gallate (EGCG), yang terbukti memperkuat sistem kekebalan tubuh.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved