Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Joko Anwar Kembali Garap Komedi lewat Film Ghost in The Cell

Fathurrozak
25/7/2025 19:35
Joko Anwar Kembali Garap Komedi lewat Film Ghost in The Cell
Konferensi pers film besutan Joko Anwar, Ghost in The Cell(MI/Fathurrozak)

SETELAH 20 tahun berlalu, penulis dan sutradara Joko Anwar kembali menyentuh genre komedi seperti debutnya, Janji Joni (2005). Kali ini, Joko datang dengan film berjudul Ghost in The Cell (Hantu di Penjara). Film ini mengisahkan dua geng yang saling bermusuhan lalu bertikai di dalam penjara Jakarta yang padat.

Seolah konflik mereka belum cukup, satu per satu narapidana mulai tewas. Bukan karena dibunuh oleh musuh, melainkan oleh sesosok hantu ganas. Mau tak mau, kedua geng harus bekerja sama jika ingin tetap hidup.

“Komedi adalah cinta pertama saya. Saya masih menggilai horor. Jadi ini saatnya menggabungkan keduanya dalam satu film,” kata penulis dan sutradara Ghost in The Cell (Hantu di Penjara) Joko Anwar saat konferensi pers di XXI Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (25/7).

“Film ini adalah pencapaian terbaik Come and See Pictures sejauh ini. Komedi dan horor, dua-duanya adalah genre yang perlu craftmanship dan timing yang presisi. Menggabungkan keduanya adalah challenge terbesar kami dan para kru dan pemain berhasil mencapainya,” tambah produser Tia Hasibuan.

Film ini dibintangi di antaranya oleh Abimana Aryasatya, Bront Palarae, Danang Suryonegoro, Endy Arfian, Lukman Sardi, Mike Lucock, Yoga Pratama, Morgan Oey, Aming, Kiki Narendra, Rio Dewanto, Tora Sudiro, Almanzo Konoralma, Haydar Salishz, Arswendy Bening Swara, Dewa Dayana, Faiz Vishal, sineamtografer Jaisal Tanjung, sutradara Malaysia Ho Yuhang dan pemeran hasil pencarian casting di media sosial, Magistus Miftah.

Bagi Lukman Sardi, Aming Sugandhi, dan Tora Sudiro ini adalah reuni film komedi Quickie Express yang tayang tahun 2007 silam dan skenarionya ditulis oleh Joko Anwar. Selain itu film ini juga menyatukan tiga pemeran Pengepungan di Bukit Duri, Morgan Oey, Endy Arfian, Dewa Dayana. Film ini juga menandai kerja sama Joko Anwar dan Bront Palarae di luar Pengabdi Setan. Jaisal Tanjung, yang biasanya berada di belakang layar sebagai kolaborator tepercaya Joko Anwar untuk mengarahkan tata gambar, kini ikut bermain film.(M-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya