Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Trio Quickie Express: Lukman Sardi, Tora Sudiro, Aming Reuni di Ghost in The Cell

Fathurrozzak
26/7/2025 13:48
Trio Quickie Express: Lukman Sardi, Tora Sudiro, Aming Reuni di Ghost in The Cell
Ilustrasi(Come and See Me Pictures)

Lukman Sardi, Tora Sudiro, dan Aming dipastikan kembali hadir dalam satu judul film layar lebar, Ghost in The Cell (Hantu di Penjara) karya penulis dan sutradara Joko Anwar. Sebelumnya, tiga aktor itu pernah menjadi tokoh ikonik dalam film Quickie Express (2007), yang skenario filmnya juga ditulis oleh Joko Anwar.

Lukman, Tora, maupun Aming, memang dikenal kerap membintangi judul-judul yang disutradarai Joko Anwar.  Lukman Sardi pernah bermain di debut penyutradaraan Joko Anwar, Janji Joni (2005), kemudian Gundala (2019), dan Joko Anwar’s Nightmares and Daydreams (2024). Tora, juga pernah bermain di film Janji Joni. Sementara itu, Aming pernah terlibat di film Gundala dan Janji Joni.

Kembalinya trio ini di film Ghost in The Cell patut dinanti, dengan aksi-aksi kocak namun sekaligus mencekam di dalam penjara bersama jajaran pemeran yang bertabur bintang.

Ketiganya juga telah banyak membintangi judul-judul film serta dinominasikan di berbagai ajang penghargaan. Lukman Sardi, total telah sembilan kali dinominasikan untuk Piala Citra FFI. Ia memenangkan Piala Citra FFI untuk Pemeran Pendukung Pria Terbaik pada tahun 2007, serta Aktor Terbaik di Indonesia Movie Actor (IMA) Awards 2020.

Tora Sudiro juga pernah memenangkan Piala Citra FFI 2004 untuk Pemeran Utama Pria Terbaik dan kembali dinominasikan pada FFI 2007. Ia juga memenangkan Indonesia Movie Actor (IMA) Awards 2007 untuk Aktor Favorit. Sementara itu, pada FFI 2008, Aming dinominasikan untuk Pemeran Utama Pria Terbaik.

Film Ghost in The Cell mengisahkan dua geng yang saling bermusuhan lalu bertikai di dalam penjara Jakarta yang padat. Seolah konflik mereka belum cukup, satu per satu narapidana mulai tewas. Bukan karena dibunuh oleh musuh, melainkan oleh sesosok hantu ganas. Mau tak mau, kedua geng harus bekerja sama jika ingin tetap hidup. (E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya