Headline
RI-AS membuat protokol keamanan data lintas negara.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PENYANYI dan pegiat sosial Andien Aisyah mengemukakan pandangannya terhadap pola asuh orangtua yang kerap menekan kebebasan anak untuk menjadi diri sendiri.
Menurut dia, banyak anak saat ini yang mungkin tumbuh dari trauma-trauma atau keinginan orangtua yang belum tercapai di dalam kehidupannya yang diproyeksikan ke anaknya sehingga anak tidak menjadi dirinya sendiri.
"Aku merasa kebahagiaan anak pastinya tidak lahir dari situ gitu. Itu jadi aku merasa kayak semoga hal-hal itu bisa diminimalisir atau
mungkin ditiadakan gitu," ujar Andien, dikutip Kamis (24/7).
Dalam hal ini, pelantun lagu Anaku Sayang itu menekankan anak perlu didorong untuk menjadi dirinya sendiri.
Menurut dia, hal itu perlu pemberdayaan orangtua untuk lebih bijaksana supaya anak-anak bisa tumbuh menjadi dirinya mereka sendiri.
"Paling penting berbagai macam nilai dan pengetahuan tentang diri mereka sendiri. Mendorong anak untuk bisa menjadi dirinya sendiri," tutur dia.
Pemberdayaan orangtua pada anak, menurut Andien, juga diperlukan dalam menghadapi tantangan di tengah kemajuan zaman dari berbagai inovasi seperti teknologi digital dan makanan seperti adanya food science jadi sesuatu yang menarik namun berpengaruh pada kesehatan anak.
Dalam memperingati Hari Anak Nasional pada 23 Juli 2025, Pendiri Andien Aisyah Foundation itu berharap anak-anak Indonesia bisa
tumbuh dengan sehat, lahir dan batin, fisik dan mental.
"Jadi harapanku semoga anak-anak Indonesia tumbuhnya sehat saat ini, dan cerdas, dan mandiri, dan yang paling penting adalah bahagia," ujar dia.
Sebelumnya, Pemerintah Republik Indonesia dalam memperingati Hari Anak Nasional (HAN) 2025 mengangkat tema Anak Hebat, Indonesia Kuat Menuju Indonesia Emas 2045 dengan tagline Anak Indonesia Bersaudara.
Tema ini menggambarkan komitmen bersama untuk membangun generasi anak yang sehat, cerdas, tangguh, dan berdaya saing, sekaligus menanamkan semangat kebersamaan di tengah keragaman bangsa. (Ant/Z-1)
Peringatan Hari Anak Nasional merupakan bentuk nyata dari penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak anak sebagai generasi penerus bangsa yang memiliki peran strategis.
Pengawasan orangtua kepada anak saat mengakses gadget dibutuhkan agar anak bisa memahami batasan akses ke jenis-jenis konten yang sesuai untuk usia mereka.
Stimulasi sensorik sendiri melibatkan penggunaan panca indra anak mulai dari penglihatan hingga sentuhan sehingga anak bisa memahami dan berinteraksi dengan lingkungannya.
Ternyata kebiasaan mengakses gadget ini malah membuat pola makan anak menjadi tidak teratur, anak cenderung tidak menyadari rasa lapar.
Anak yang terpapar lagu-lagu dari lingkungannya perlu bimbingan orangtua untuk mengarahkan referensi musik yang lebih sesuai kepada anak dan menikmatinya bersama.
Kesulitan meregulasi emosi dan impulsivitas bisa menjadi salah satu faktor seorang anak dalam kenakalan yang akhirnya berujung pada tindak kriminal.
Kegiatan ini berfokus pada pemenuhan sarana belajar mengajar memadai.
Di Tenggarong, Kalimantan Timur, tepatnya di Desa Ponoragan, berdiri Rumah Anak SIGAP—sebuah ruang aman dan ramah anak yang mendukung tumbuh kembang anak
Belajar bersama anak menjadi wujud cinta seorang ayah di Hari Anak Nasional, menciptakan momen hangat, penuh makna, dan ikatan yang semakin erat.
Dalam kegiatan ini, sebanyak 20 anak dari LKSA Hikmah Mufakir Istiqomah diajak untuk mengikuti berbagai aktivitas interaktif dan menyenangkan.
Foco Band, grup musik yang seluruh anggotanya merupakan anak-anak berkebutuhan khusus, meramaikan peringatan Hari Anak Nasional 2025 dengan penampilan istimewa.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved