Headline
Disiplin tidak dibangun dengan intimidasi.
DALAM rangka memperingati Hari Anak Nasional (HAN) 2025, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyuarakan komitmen bersama untuk terus mendukung Asta Cita dan mewujudkan generasi anak Indonesia yang sehat, cerdas, tangguh, dan berdaya saing menuju visi Indonesia Emas 2045.
Tema tahun ini sesuai arahan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA), yakni ‘Anak Hebat, Indonesia Kuat Menuju Indonesia Emas 2045’, diperkuat dengan tagline ‘Anak Indonesia Bersaudara’, sejalan dengan visi IDAI dalam memastikan setiap anak mendapatkan akses layanan kesehatan yang berkualitas, sebagai fondasi menuju Indonesia Emas 2045.
Hal ini juga menegaskan pentingnya semangat kebersamaan dalam keragaman serta peran sentral kesehatan anak sebagai fondasi kemajuan bangsa.
Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (PP IDAI) Piprim Basarah Yanuarso menyampaikan, “Anak-anak adalah calon pemimpin bangsa di masa depan. Untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045, dibutuhkan generasi yang tidak hanya cerdas dan kreatif, tetapi juga sehat secara fisik dan mental, memiliki ketahanan terhadap tantangan global, serta mampu bersaing di tingkat global.”
Dalam peringatan Hari Anak Nasional 2025 ini, IDAI menekankan pentingnya:
Sekretaris Umum PP IDAI Hikari Ambara Sjakti menyampaikan, “Sebagai organisasi profesi yang berangggotakan lebih dari 5,600 dokter spesialis anak yang berdedikasi untuk kesehatan anak, IDAI terus berperan aktif sebagai mitra strategis pemerintah dan pemangku kepentingan dalam advokasi kebijakan kesehatan anak guna memperkuat sistem kesehatan anak di seluruh Indonesia. IDAI juga aktif melakukan edukasi publik dan tenaga medis dengan menyebarluaskan informasi kesehatan anak melalui beragam jaringan dan kampanye langsung di masyarakat.”
Hikari juga menjelaskan bahwa IDAI juga memiliki program Paediatric Social Responsibility (PSR) yang diluncurkan pada 2022. Program PSR ini dilakukan oleh para dokter spesialis anak anggota IDAI untuk membekali dokter umum dan tenaga medis terutama di wilayah terpencil dengan pengetahuan dan keterampilan penting dalam kesehatan anak, yang memungkinkan deteksi dini dan intervensi untuk kondisi kritis anak.
Para petugas medis yang mengikuti program ini dilatih beragam pengenalan dini tanda umum penyakit serius dan kelainan bawaan, tonggak perkembangan dan keterlambatan, serta pengenalan defisiensi nutrisi dan gangguan pertumbuhan.
“Peningkatan kompetensi dalam deteksi dini, mengurangi morbiditas dan mortalitas anak yang dapat dicegah melalui tindakan tepat waktu, baik oleh dokter umum, tenag medis, maupun oleh dokter spesialis anak,” kata Hikari.
IDAI percaya bahwa dengan semangat kebersamaan dan kolaborasi, kita semua dapat mewujudkan Anak Indonesia yang Hebat, Sehat, dan Bersaudara, menuju Indonesia Emas 2045.
“Setiap anak Indonesia adalah generasi masa depan bangsa Indonesia. Kesehatan mereka adalah tanggung jawab bersama untuk mewujudkan Indonesia yang kuat dan maju di 2045,” tutup Piprim. (Z-1)
Bunda Ima menyerahkan sertifikat tanah berikut bangunan rumah untuk dijadikan Rumah Aman bagi korban kekerasan anak yang ditangani Komnas Anak.
Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2025 dijadikan momentum untuk meningkatkan kesadaran publik terhadap bahaya anemia pada anak, terutama di usia pertumbuhan.
Mendirikan lembaga bagi anak disabilitas diharapkan memberikan ruang dan sosialisasi pada anak disabilitas agar keterampilan mereka dapat memiliki nilai jual di masyarakat.
Mengusung slogan Happy, Creative, & Talented, McKids kini diperbarui dengan pendekatan yang lebih segar dan relevan, sekaligus memperkuat peran sebagai wadah positif bagi anak-anak.
Mengusung konsep perpaduan imajinasi dan eksplorasi, festival ini menyuguhkan pengalaman menyenangkan bagi anak-anak serta keluarga.
Selama lebih dari lima dekade beroperasi di Indonesia, Nestlé telah memperkuat perannya sebagai mitra pemerintah dan masyarakat dalam membangun generasi masa depan yang lebih sehat.
Program pemeriksaan kesehatan gratis sebaiknya menjangkau anak usia sekolah yang bersekolah maupun tidak bersekolah di wilayah perkotaan sampai daerah terpencil.
IKATAN Dokter Anak Indonesia (IDAI) meminta pemerintah melakukan pembenahan dan pemerataan infrastruktur kesehatan agar program Cek Kesehatan Gratis (CKG) merata di seluruh daerah.
IDAI menyambut baik kebijakan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, yang menetapkan tunjangan sebesar Rp30 juta per bulan
Agar tujuan tersebut dapat terlaksana secara efektif dan berkelanjutan, terdapat beberapa hal penting yang perlu diperjelas dan disempurnakan.
IDAI menyebut kegagalan program ASI eksklusif terjadi pada tiga hari pertama kehidupan bayi ketika orangtua diprovokasi segera memberikan susu formula pada bayi yang terus menangis.
Tim Penggerak PKK Provinsi Sulawesi Selatan berkolaborasi dengan IDAI menyelenggarakan kegiatan edukatif bertajuk “Gerakan Membaca Buku KIA, Membangun Generasi Emas.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved