Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
SEMUA berawal dari sebuah kebetulan. Penyanyi dan aktris terkenal asal Malaysia, Hannah Delisha, berkolaborasi dengan band pop-folk Indonesia, Batas Senja, menghadirkan kembali lagu hits mereka Nanti Kita Seperti Ini dalam balutan aransemen baru bertajuk Cinematic Version.
Lagu yang sebelumnya telah mencatat lebih dari 340 juta streams di Spotify dan 79 juta tayangan di YouTube, kini dihidupkan kembali dengan nuansa yang lebih emosional dan mendalam, diperkaya oleh suara lembut Hannah yang penuh jiwa.
Menurut Reza Lukita Apriadi atau yang akrab disapa Masitong, vokalis utama sekaligus penulis lagu ini, Nanti Kita Seperti Ini merupakan refleksi dari kisah hidup pribadinya.
“Lagu ini saya tulis saat kondisi hidup saya sedang sulit. Tapi saya tetap membawa mimpi, harapan, dan doa bahwa suatu hari saya bisa memiliki rumah sendiri dan hidup bahagia,” ujar Masitong.
Masitong merasa lagu ini sangat dekat dengan hati banyak orang dan mewakili harapan kolektif yang universal.
“Saya percaya lagu ini menyimpan energi positif. Versi baru ini adalah cara saya untuk kembali membagikan semangat itu kepada lebih banyak pendengar, dengan jangkauan yang lebih luas dan masa dengar yang lebih panjang,” ungkapnya.
Kolaborasi dengan Hannah Delisha sendiri bermula dari momen tidak terduga. Masitong menemukan video Hannah yang menyanyikan lagu Batas Senja di TikTok dan langsung terpikat.
“Waktu lihat Hannah meng-cover Nanti Kita Seperti Ini, saya langsung merasa dia sosok yang cocok. Suaranya merdu, karismatik, dan penuh ekspresi. Saya yakin kalau kami berkolaborasi, hasilnya akan istimewa,” kata Masitong.
Versi cinematic ini menampilkan aransemen orkestra megah yang menyajikan pengalaman mendengar yang lebih emosional dan sinematik. Hannah sendiri mengungkapkan rasa terhubung secara emosional sejak pertama kali mendengar lagu ini.
“Lagu ini sangat indah dan penuh makna. Saya langsung jatuh cinta sejak pertama dengar. Menjadi bagian dari versi ini adalah sebuah kehormatan dan kebanggaan,” ujar Hannah.
Masitong menambahkan, “Versi ini terasa sangat berbeda. Kami ingin memberikan nuansa baru yang lebih elegan dan penuh rasa. Ini adalah perayaan terhadap harapan dan ketulusan.”
Proses produksi lagu ini melibatkan banyak musisi profesional, termasuk music director dan sejumlah pemain orkestra. Meskipun kompleks, proses ini menghasilkan kepuasan artistik yang tinggi.
“Banyak diskusi dan eksplorasi musikal di balik layar. Prosesnya memang sulit, tapi sangat menyenangkan,” ujar Masitong.
Meski direkam secara terpisah, hasil kolaborasi tetap harmonis. Hannah mengungkapkan:
“Prosesnya berlangsung cepat! Setelah saya merekam vokal, hanya empat hari kemudian kami langsung terbang ke Lampung untuk syuting video musik. Tim Batas Senja sangat ramah dan profesional. Saya merasa suara saya dan Masitong seimbang, dan aransemen lagunya sangat indah,” papar Hannah.
Bagi Hannah, lagu ini juga punya makna khusus sebagai seorang perempuan. “Lagu ini membuat saya merenung tentang momen-momen kecil dalam hubungan yang sering kita abaikan. Ini bukan lagu patah hati, tapi lebih tentang menghargai kebersamaan.”
Ia menutup dengan pesan hangat, “Saya harap lagu ini bisa memberi ketenangan, membuat pendengar merasa dicintai, dan percaya bahwa membangun kehidupan bersama orang yang kita sayangi adalah hal yang indah. Walaupun masih sendiri, saya berharap lagu ini memberi harapan tentang cinta yang sederhana tapi bermakna.”
Nanti Kita Seperti Ini (Cinematic Version) sudah tersedia di semua platform digital mulai 27 Juni 2025. (Z-1)
Lagu ini menghadirkan warna musik dari Wijaya 80 yang lebih ringan dan enerjik sekaligus jadi komposisi dengan nuansa paling menyenangkan dalam karya-karya mereka sejauh ini.
Di awal kemunculannya, Berdiri Teman adalah katalis yang membesarkan nama Closehead dan menjadi entitas yang tidak terpisahkan dari Closehead itu sendiri, bahkan hingga saat ini.
Singel Tak Halu Lagi dari Maulana Ardiansyah menceritakan saat seseorang akhirnya menemukan cinta sejatinya dan tidak lagi berhalusinasi.
Vokalis CVIRO dan produser GXNXVS kembali menampilkan kemampuan mereka untuk memadukan gaya bermusik yang berbeda dalam lagu Were You Down?.
Hayley Williams menulis, memainkan, dan merekam berbagai instrumen di tiap lagu dengan sejumlah kontribusi dari dua rekan kolaboratornya Brian Robert Jones dan Joey Howard.
Mulai Jumat (1/8), Hiladies bersama dengan labelnya Hits Records merilis lagu Adilkah di toko musik digital dan radio di seluruh Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved