Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
SETELAH dua bulan padat dengan berbagai macam aktivitas yang memperkuat eksistensinya di skena musik, musisi R&B asal South London, James Vickery, resmi mengumumkan album terbarunya berjudul James, yang akan dirilis pada 12 September 2025 lewat Red Bull Records.
Bersamaan dengan pengumuman tersebut, Vickery merilis single terbarunya, Right Side, yang kini sudah tersedia di seluruh platform digital.
Right Side memperlihatkan sisi baru dari warna musik seorang Vickery. Pada single ini, ia mempersembahkan sebuah lagu pop-R&B yang groovy, namun menyimpan makna personal di balik ritme yang catchy.
"Aku suka ide membuat lagu cinta yang ternyata menyimpan arti lain," ujar Vickery. "Lagu ini terinspirasi dari kondisiku yang hanya bisa mendengar dari sisi kiri karena kehilangan pendengaran di telinga kanan."
Lagu ini turut disertai video musik resmi yang disutradarai oleh Cully Wright, menampilkan cuplikan audio di bagian pembuka yang menirukan cara James mendengar dunia di sekitarnya—sebuah pendekatan sinematik yang intim dan jujur
Right Side menyusul dua single sebelumnya, Butter dan Hotel Lobby, yang mendapat sambutan hangat dan masuk dalam berbagai playlist utama di Asia Tenggara.
Dalam proyek ini, Vickery bekerja sama dengan kolaborator lamanya JD Reid (Mahalia, Mabel, Sinead Harnett), produser pemenang Grammy Larrance Dopson (Kendrick Lamar, Ella Mai, Justin Timberlake), serta penulis lagu dan komposer nominasi penghargaan Grammy Jonah Christian (Beyoncé, Normani, Tems).
Album James' menjadi karya yang sangat personal bagi Vickery.
"Ini adalah album yang selalu ingin aku buat" ungkapnya. "Untuk pertama kalinya aku menciptakan musik tanpa batasan, tanpa tekanan untuk menyenangkan siapa pun. Album ini adalah potret jujur dari siapa diriku sebenarnya."
Vickery dikenal dengan kemampuannya mengubah pengalaman pribadi menjadi musik yang relevan secara universal. Rasa rapuh dan keteguhan hatinya tertuang dalam lagu-lagu seperti Fall In Your Arms, sebuah lagu ballad yang diiringi denting piano melankolis, hingga Higher, sebuah anthem penuh harapan bernuansa synth-pop ala tahun 80-an yang menampilkan eksplorasi vokalnya secara maksimal.
Semua elemen ini berpadu dalam James, sebuah karya yang menjelajahi ranah R&B klasik, funk 70-an, soul, serta pop akhir 90-an dan awal 2000-an yang membentuk referensi musikal James sejak kecil. Energi yang organik terasa di setiap track, menandai pernyataan musikal dari seorang seniman yang kini tampil apa adanya. (Z-1)
Lagu Sudah Biasa dari Badai Sampai Sore menggambarkan fase di mana segalanya terasa otomatis, bukan lagi soal pilihan, melainkan soal bertahan.
Menggandeng sejumlah penyanyi seperti Hanin Dhiya, Shanna Shannon, dan Shakira Jasmine, mini album Stevan Pasaribu ini menyuguhkan total enam lagu.
Di pertengahan 2025 ini, Laura Pradipta (vokal) memutuskan untuk hiatus dari ArumtaLa dalam waktu yang tidak bisa ditentukan sehingga duo itu tinggal menyisakan Arini Kumara.
Lewat Teman Sejati?, Jenaka Mahila mengajak penikmat musik untuk merenungi arti sebenarnya dari sebuah persahabatan.
Bagi Prass, pengalaman ini membuat proses penulisan lagunya menjadi lebih ‘mindful’ dan percaya diri.
Serba Salah dari Giant Jay menyuarakan realita sehari-hari: ketika tubuhmu, pilihanmu, bahkan dompetmu bisa jadi bahan penghakiman.
Lagu ini awalnya ditulis Dhendy Mawardi untuk anaknya, sebagai pesan bahwa hidup tidak selalu berjalan mulus. Ada kalanya kita akan dihadapkan pada masalah, ketidaknyamanan, atau kekecewaan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved