Headline
BANGSA ini punya pengalaman sejarah sangat pahit dan traumatis perihal kekerasan massal, kerusuhan sipil, dan pelanggaran hak asasi manusia
BANGSA ini punya pengalaman sejarah sangat pahit dan traumatis perihal kekerasan massal, kerusuhan sipil, dan pelanggaran hak asasi manusia
Cardi B mengaku lega berpisah dengan Offset. Perempuan berusia 32 tahun itu berbicara tentang kondisi mentalnya saat ini dibandingkan ketika masih bersama rapper Migos berusia 33 tahun itu. Ia bisa saja “berakhir membunuh” Offset jika mereka masih bersama.
Musisi “WAP” itu muncul di X Spaces pada Selasa pagi, 3 Juni, untuk menanggapi reaksi publik terhadap hubungannya dengan pemain NFL Stefon Diggs. Ia mengucapkan terima kasih kepada mereka yang “telah begitu mendukung” dan menegur mereka yang langsung menghakimi.
“Aku rasa orang-orang tidak mengerti betapa lelahnya aku. Betapa lelah dan terkurasnya aku secara mental,” kata Cardi kepada para penggemarnya, tampaknya merujuk pada hubungan masa lalunya. “Terkuras, terkuras, terkuras. Tidak bisa makan. Aku sering sakit kepala. Aku benar-benar seperti kehilangan akal sehatku.”
“Aku benar-benar seperti kehilangan akal,” Cardi mengulangi. “Dan aku sudah memberikan kesempatan demi kesempatan demi kesempatan demi kesempatan.”
Jika ia “masih bertahan di sana,” lanjutnya, “aku mungkin akan berakhir masuk penjara, karena aku akan berakhir membunuh dia. Serius, dengan tanganku sendiri. Karena itu sudah terlalu… terlalu berat.”
Menurut Cardi, orang luar melihat situasinya sekarang dan berpikir, “Oh, kamu meninggalkan seseorang karena dia selingkuh.” Namun, katanya, perpisahan mereka bukan hanya karena perselingkuhan — tetapi juga karena “kebohongan terus-menerus, manipulasi secara emosional… itu benar-benar merusak pikiranku.”
“Aku sangat depresi, karena kebohongan, drama yang tak henti-henti. Aku bangun setiap pagi dengan perasaan paranoid,” tambah pemenang Grammy itu, mengklaim bahwa pada satu titik, bahkan manajernya khawatir dan ingin ia menemui terapis.
Itu terjadi sebelum ia dan Offset sempat rujuk dan menyambut kelahiran putri mereka, Blossom, tahun lalu, jelas Cardi — dan kini, mereka resmi berpisah.
“Aku menjalani terapi dan mencoba, lalu jatuh cinta lagi, dan memutuskan untuk punya anak dan segala hal itu, dan saat sesuatu benar-benar sudah berakhir, ya itu memang akhirnya,” ujarnya kepada para penggemar. “Dan aku tidak tahu apa yang orang-orang harapkan dariku.”
Kini, ia merasa jauh lebih baik, kata rapper “Up” itu. “Aku berada di tempat di mana aku sangat bahagia dan merasa seperti sedang merangkak. Rasanya seperti sedang belajar menjalani hidup kembali,” ungkap Cardi.
“Soal berkencan,” lanjutnya, “itu hal baru bagiku,” dan “butuh waktu lama untuk bisa membuka diri pada seseorang.”
Dalam obrolan yang sama di X Spaces, sang bintang — yang mengajukan gugatan cerai dari Offset untuk kedua kalinya tahun lalu — juga menanggapi komentar-komentar “kejam” yang ia terima sejak hubungan dengan Diggs diumumkan ke publik.
“Aku tidak mengerti kenapa aku menerima begitu banyak kebencian menjijikkan dari para pria. Bahkan aku dipanggil pelacur,” ujarnya, menambahkan bahwa ia “telah menikah selama tujuh tahun” dan “setia selama itu.”
Musisi “Bodak Yellow” menikah dengan Offset pada 2017 sebelum mengajukan gugatan cerai pada 2020. Keduanya sempat rujuk dan menjalani hubungan putus-nyambung hingga Cardi kembali menggugat cerai rapper “Ghostface Killers” itu pada Juli 2024.
Kini, bersama Diggs Cardi mengaku belum pernah “sebahagia ini dalam waktu yang sangat lama.” “Aku sudah melalui begitu banyak trauma,” ujar Cardi. “Dan aku harus belajar mengenali diriku sendiri. Sebelum bersama siapa pun, aku harus berdamai dengan diriku sendiri. Aku harus menumpahkan begitu banyak air mata agar bisa sampai di titik ini dan berkata, ‘Ya, aku merasa baik.’ Dan aku ingin membagikan itu.”
“Biar aku bagikan, karena ini memang hidupku, yang semua orang merasa berhak punya pendapat atasnya,” pungkasnya. “Jadi tutup mulut kalian.” (People/Z-2)
Dalam industri percetakan, teknik offset dan digital printing memiliki keunggulan masing-masing yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan cetak. Simak keunggulannya.
Berita negatif bisa membuat kita overwhelmed, bahkan menjadi stres dan kemudian berkembang menjadi masalah-masalah kesehatan mental lainnya.
Ia menyarankan masyarakat untuk memilah dan memilih berita yang benar-benar bermanfaat.
ChatGPT bukan pengganti terapis. Simak 4 alasan mengapa AI berisiko jika dijadikan tempat curhat masalah kesehatan mental.
Program pemberdayaan bagi sobat jiwa digelar demi menghilangkan stigma, memberikan pelatihan, dan membuka peluang kerja. Dampaknya sudah nyata.
RIA Ricis dikabarkan menjalani perawatan di Korea sebagai bentuk self reward. Ricis merasa bahagia dengan hasil yang ia dapat setelah menjalani perawatan. Ia tampak lebih glowing.
KESEHATAN mental sering menjadi bahan seminar, tetapi jarang menjadi agenda nyata di ruang-ruang rapat sekolah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved