Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
PADA 26 April 2025, pemain cello sekaligus vokalis lintas genre, Alfian Emir Adytia, merilis single perdana berjudul The Fall of a Confused Empire, yang juga menjadi pembuka dari album debutnya yang akan datang pada Juni 2025.
Ini bukan sekadar lagu. Ini adalah pengadilan sejarah.
The Fall of a Confused Empire (Runtuhnya Sebuah Kekaisaran Yang Bingung) adalah anthem cello metal penuh riff yang menggelegar, dipadukan dengan harmoni paduan suara dan tekstur keroncong khas Indonesia—sebuah penghormatan emosional terhadap kisah-kisah perlawanan leluhur Emir di tanah Nusantara yang mengalami kekerasan dan pengkhianatan kolonial.
Untuk pertama kalinya, Emir tampil sebagai vokalis utama, membawakan amarah puitis dalam liriknya, berdampingan dengan permainan cello khasnya yang menembus batas-batas klasik.
Lagu ini bukan hanya menengok ke masa lalu—ia mengajak pendengarnya untuk menelan kenyataan tentang bagaimana bayang-bayang kolonialisme masih membekas hingga hari ini.
Cuplikan lirik yang menggema di tengah keheningan: "You came back to civilize us, modernize us, cultivate us, moderate us, exploit us, execute us, dominate us... then suddenly, you publish a book of lies!"
Dengan riff agresif dan pekikan seperti, "Go try your best to govern our existence... But you can't escape our hidden force," lagu ini bak jeritan perlawanan dan revolusi catatan sejarah, sekaligus renungan terhadap warisan kolonial di masa kini.
Single perdana ini menjadi penentu suasana untuk album mendatang Alfian Emir Adytia—sebuah eksplorasi berani tentang memori, identitas, dan perlawanan melalui cello, riff metal, dan amarah yang puitis. Tur album di Belanda dijadwalkan berlangsung pada Agustus-November 2025. (Z-1)
Lagu ikonik dari band J-Rocks ini di-remake oleh penyanyi anak berbakat Indonesia, Atiya Purnomo, dan dihadirkan kembali dengan perspektif yang lebih muda dan penuh harapan.
Kau Juga Semua Orang lahir dari keresahan pribadi Tradeto tentang kecenderungan manusia untuk selalu membandingkan diri dan merasa lebih unggul.
Single Yakin dari Rio Adiwardhana tetap membawa benang merah dari EP sebelumnya (Sisi Lain), dan menjadi lagu pembuka untuk EP selanjutnya
Penyanyi jazz Muthia Nadhira mempersembahkan interpretasi baru dari lagu legendaris Simpan Saja, menandai peluncuran album debutnya yang bertajuk Garden of Mimosa.
Lagu Kelam dari Jims Wong juga menjadi hal yang menarik karena hadirnya Artsi, menambah warna emosional dalam harmoni vokal yang mendalam.
Program konser tersebut mencakup karya dari para musisi hebat Hongaria seperti Franz Liszt, Béla Bartók, Zoltán Kodály, dan György Orbán, hingga khazanah musik rakyat Indonesia.
Hancur dari Tears Don't Lie bercerita tentang seseorang yang kehilangan cinta sejatinya — bukan karena perpisahan biasa, melainkan karena sang kekasih telah pergi untuk selamanya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved