Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PENYANYI Nadhif Basalamah kembali menghadirkan lagu baru di 2025 bertajuk Masih Ada Waktunya karya yang menjadi ucapan sayangnya untuk sang ibu.
Melalui keterangan tertulis, dikutip Jumat (25/4), Nadhif menyebutkan single ini disiapkan menjadi bagian dari rangkaian album selanjutnya yang akan datang Nadhif: Laman Berikutnya.
Masih Ada Waktunya akan bersanding dengan lima lagu tambahan di album tersebut termasuk bersama satu single yang telah dirilis di awal 2025 yaitu Bergema Sampai Selamanya.
Membahas proses kreatif dari Masih Ada Waktunya, lagu ini dikerjakan Nadhif bersama Petra Sihombing sebagai produser dan rekan menulis.
Kehadiran Petra dinilai memperkuat emosi dalam lagu ini melalui aransemen musik yang hangat, jujur, dan menyentuh. Sebuah ciri khas yang
selalu Nadhif tawarkan dalam karya-karyanya.
"Lagu ini kutulis di rumah temanku, Petra Sihombing. Pada saat itu, aku dipertemukan dengan para perempuan hebat. Aku bertemu dengan
ibunya Petra dan managernya, yakni Resti Suntoso yang sama-sama seorang ibu," kisah Nadhif mengenai latar belakang terbentuknya lagu ini.
Ia kemudian menambahkan, "Kami berbincang tentang bagaimana pandangan seorang ibu terhadap anak-anaknya yang kemudian membuatku kagum."
Rasa kagum terhadap sosok ibu dalam kehidupan setiap anaknya akhirnya menjadi dasar yang diolah oleh Nadhif menjadi sebuah karya yang penuh penghormatan dan dipersembahkan untuk semua sosok Ibu, perempuan yang selalu kuat, penuh kasih, dan tak pernah berhenti mendoakan anaknya.
Masih Ada Waktunya sudah dapat dinikmati di seluruh digital streaming platform di Indonesia. (Ant/Z-1)
Kau Juga Semua Orang lahir dari keresahan pribadi Tradeto tentang kecenderungan manusia untuk selalu membandingkan diri dan merasa lebih unggul.
Single Yakin dari Rio Adiwardhana tetap membawa benang merah dari EP sebelumnya (Sisi Lain), dan menjadi lagu pembuka untuk EP selanjutnya
Penyanyi jazz Muthia Nadhira mempersembahkan interpretasi baru dari lagu legendaris Simpan Saja, menandai peluncuran album debutnya yang bertajuk Garden of Mimosa.
Lagu Kelam dari Jims Wong juga menjadi hal yang menarik karena hadirnya Artsi, menambah warna emosional dalam harmoni vokal yang mendalam.
Program konser tersebut mencakup karya dari para musisi hebat Hongaria seperti Franz Liszt, Béla Bartók, Zoltán Kodály, dan György Orbán, hingga khazanah musik rakyat Indonesia.
Hancur dari Tears Don't Lie bercerita tentang seseorang yang kehilangan cinta sejatinya — bukan karena perpisahan biasa, melainkan karena sang kekasih telah pergi untuk selamanya.
OTW, atau on the way dan ‘Ngaret’ atau suka datang terlambat semacam paket lengkap dari budaya tak tertulis di Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved