Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
DALAM hubungan percintaan anak muda zaman sekarang, banyak sekali yang menjadi korban ghosting. Frasa tersebut sebenarnya bermakna sebuah rasa sedih melanda seseorang karena ditinggalkan oleh seseorang yang tersayang tanpa kabar maupun pesan. Bukan karena maut, biasanya mereka ditinggalkan karena orang tersebut menemukan cinta yang lain.
Perasaan inilah yang ingin ditangkap musisi muda asal Jakarta, Rafi Sudirman.
Salah satu rooster dari label After School ini baru saja merilis sebuah single galau yang sangat relate dengan sedihnya ditinggalkan dengan judul Ingatkah?.
Melalui lagu ini, Rafi Sudirman ingin hadir menemani teman-teman yang merasa sedih ditinggalkan orang tersayang demi orang lain.
“Lagu ini bercerita tentang rasa insecurity dan sedihnya ditinggalkan sama gebetannya. Jadi di sini, dia cuma ngomong ‘Ingatkah? Ingatkah?’ karena dia ditinggalkan secara tiba-tiba. Tapi di sisi lain, dia merasa tidak percaya diri lagi karena gebetannya meninggalkannya demi orang lain,” cerita Rafi.
Lagu galau ini pun semakin sempurna dibawakan Rafi Sudirman dengan nuansa musik pop yang mendayu-dayu.
Dentingan piano membuka lagu ini bersamaan dengan vokal manis Rafi membawa pengalaman sedihnya ditinggalkan oleh orang terkasihnya demi orang lain.
Lagu ini terasa lebih menyayat hati dengan bantuan Rendy Pandugo yang hadir di kursi producer dan Farrel Cahyono yang menjadi assistant producer. Sedangkan Teddy Adhitya juga hadir membantu Rafi sebagai vocal director.
Ingatkah? sudah dapat didengarkan di seluruh digital streaming platform kesukaan kalian.
Walaupun dirilis di bulan kasih sayang, lagu ini adalah kado untuk orang-orang yang pernah di-ghosting dan merasa insecure. Semoga lagu ini dapat menemani sore dan malam kalian yang sendu. (Z-1)
Menyajikan perpaduan multigenre yang mencakup pop, R&B, dan alternatif khas Devin, EP Blue Skies dari Devin Kennedy hadir dengan focus track All Because I Love Someone.
Mengusung sound dengan bass drop khas dubstep, Ciko mengaku banyak terinspirasi dari genre yang ia geluti dahulu yakni post-hardcore dan death metal.
Bernuansa dream-pop dan shoegaze, Shed dari Shye membahas tentang kesedihan masa lalu yang tidak bisa kita ubah.
Moxide terinspirasi oleh legenda Nu Metal seperti Slipknot, Korn, Deftones, Mudvayne, Rage Against the Machine, Mudvayne, Limp Bizkit dan Sevendust.
Didirikan pada 1 Januari 2006, Disco Ethnic dikenal sebagai pengusung musik neo ethnic—perpaduan instrumen tradisi Jawa Barat dengan musik modern yang dikemas kontemporer.
Kumpulan karya Nadine Makalew bagaikan roller coaster yang mencerminkan dirinya mencari identitas dan mengarungi tantangan-tangan yang dilewati oleh Nadine ketika hidup merantau di luar.
Menyajikan perpaduan multigenre yang mencakup pop, R&B, dan alternatif khas Devin, EP Blue Skies dari Devin Kennedy hadir dengan focus track All Because I Love Someone.
Mengusung sound dengan bass drop khas dubstep, Ciko mengaku banyak terinspirasi dari genre yang ia geluti dahulu yakni post-hardcore dan death metal.
Bernuansa dream-pop dan shoegaze, Shed dari Shye membahas tentang kesedihan masa lalu yang tidak bisa kita ubah.
Moxide terinspirasi oleh legenda Nu Metal seperti Slipknot, Korn, Deftones, Mudvayne, Rage Against the Machine, Mudvayne, Limp Bizkit dan Sevendust.
Didirikan pada 1 Januari 2006, Disco Ethnic dikenal sebagai pengusung musik neo ethnic—perpaduan instrumen tradisi Jawa Barat dengan musik modern yang dikemas kontemporer.
Soulvibe menyampaikan bahwa Melewatkanmu bercerita tentang penyesalan karena melewatkan kesempatan mengungkapkan perasaan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved