Headline
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.
TERINSPIRASI oleh kehangatan dan nostalgia musik tahun 70-an, single terbaru Skyline, If Only..., menyelami tema cinta, penyesalan, dan kesempatan kedua.
Single yang kini tersedia di semua platform streaming utama itu menunjukkan kemampuan musisi muda asal Jakarta, Skyline, untuk terhubung secara emosional melalui musiknya.
Dengan lirik yang lembut namun menyentuh hati dan aransemen yang sederhana, If Only... berbicara kepada siapa saja yang pernah bertanya-tanya tentang "bagaimana jika" dalam cinta.
Lirik seperti "Wish that I could just turn back the time, back when I was yours and you are mine," menangkap kerinduan dan rasa sakit dari cinta yang telah hilang.
"Lagu ini berasal dari tempat yang sangat pribadi," ungkap Gerald, nama di balik Skyline. "Kita semua memiliki momen di mana kita berharap bisa kembali dan bertahan sedikit lebih lama. If Only... adalah cara saya merenungkan perasaan itu dan membagikannya dengan orang lain."
Pada 2025, Skyline cenderung memadukan jiwa musik tahun 70-an dengan cerita emosional modern.
Melalui Skyline, Gerald menghadirkan kembali melodi yang menyentuh hati dan emosi autentik dari era keemasan sambil menjaga pesan yang relevan untuk masa kini. If Only... adalah contoh cemerlang dari gaya dan gairah unik Skyline.
If Only... dimulai pada suatu malam yang tenang saat Gerald Timotheus merenung. Saat mengingat kembali kenangan dan jurnal lama, ia mendapati dirinya memikirkan tentang kesempatan yang hilang dan kata-kata yang tak terucapkan dalam hubungan masa lalu. Sejak saat itu, lagu itu terbentuk.
"Emosinya begitu mentah dan nyata, hampir seperti terukir dengan sendirinya," jelas Gerald. "Ini tentang keinginan untuk kembali dan memperbaiki keadaan, tetapi tahu Anda tidak bisa. Yang bisa Anda lakukan hanyalah belajar dan terus maju."
Aransemen lagunya sengaja dibuat sederhana namun megah, dengan membiarkan liriknya menjadi pusat perhatian. Setiap baris terasa seperti halaman dari buku harian, menciptakan hubungan yang intim dan jujur dengan pendengar.
"Saya ingin ini terasa seperti percakapan," kata Gerald. "Tidak hanya dengan seseorang yang telah meninggal, tetapi juga dengan diri Anda sendiri. Ini tentang mengajukan pertanyaan-pertanyaan sulit: Bagaimana jika saya bertahan? Bagaimana jika saya berusaha lebih keras? Bagaimana jika kita punya lebih banyak waktu?" "Emosinya begitu mentah dan nyata, hampir seperti terukir dengan sendirinya," jelas Gerald.
"Ini tentang keinginan untuk kembali dan memperbaiki keadaan, tetapi tahu Anda tidak bisa. Yang bisa Anda lakukan hanyalah belajar dan terus maju," lanjutnya.
If Only... saat ini sudah dapat didengarkan di seluruh digital streaming platform favorit kalian.
Skyline berharap melalui lagu ini pendengarnya dapat merasakan kembali momen-momen yang pernah dimiliki sebelum menjadi kenangan. (Z-1)
Musik bisa merangsang area otak seperti lobus temporal untuk pendengaran, lobus frontal untuk emosi, cerebellum untuk koneksi motorik.
Dalam kurun waktu 1 tahun sejak 2024, projek musik The Xoolah telah memproduksi banyak musik cover dalam beberapa platform media sosial.
Memasuki tahun ketiga pelaksanaannya, festival ini akan menghadirkan sejumlah musisi papan atas Indonesia, antara lain Slank, Ari Lasso, Tiara Andini, Kotak dan Whisnu Santika.
Menurut sejumlah penelitian, musik bisa dikenalkan kepada anak dari usia di bawah enam tahun.
Anthem ini dirilis saat VCT Pacific bersiap memulai Stage 2 season ini, yang akan berpuncak pada Roadshow Grand Final di Jepang untuk pertama kalinya.
MUSIK ternyata memiliki banyak manfaat untuk anak. Musik berdasarkan intervensi bisa digunakan dalam pengobatan, terapi, atau ada music based intervention.
Dalam kurun waktu 1 tahun sejak 2024, projek musik The Xoolah telah memproduksi banyak musik cover dalam beberapa platform media sosial.
Lagu Apa yang Kau Sebut Rumah? dari Caecilia menceritakan perspektif seorang anak yang terjebak dalam kehancuran keluarganya.
Bersamaan dengan perilisan single Remember!, Se So Neon juga mengumumkan album terbaru mereka bertajuk Now, akan segera dirilis pada 15 Agustus 2025.
Lagu Sudah Biasa dari Badai Sampai Sore menggambarkan fase di mana segalanya terasa otomatis, bukan lagi soal pilihan, melainkan soal bertahan.
Di pertengahan 2025 ini, Laura Pradipta (vokal) memutuskan untuk hiatus dari ArumtaLa dalam waktu yang tidak bisa ditentukan sehingga duo itu tinggal menyisakan Arini Kumara.
Lewat Teman Sejati?, Jenaka Mahila mengajak penikmat musik untuk merenungi arti sebenarnya dari sebuah persahabatan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved