Headline
Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.
SETELAH merilis Dumb Ass Pop Song, yang menjadi single sorotan pada akhir tahun lalu, kuartet emogaze asal Bali, Milledenials, kembali hadir dengan single terbaru mereka berjudul Daisies.
Lagu ini resmi dirilis oleh Silver Records pada Jumat (24/1) sebagai bagian dari rangkaian menuju album mini It's Terrifying and It's a Shame yang dijadwalkan meluncur bulan depan.
Band yang digawangi Nadya Narita (vokal), Made Krisna (gitar dan vokal), Billy Sukmono (bass), dan Bagus Aditya (gitar) ini mempersembahkan Daisies sebagai eksplorasi emosional yang berbeda dari materi sebelumnya. Kali ini, tema kebingungan dan kesendirian menjadi inti cerita.
"Lagu ini bercerita tentang kebingungan individu yang merasa dirinya terjebak di tempat yang sama, seolah hidupnya tidak berwarna," jelas Made Aditya. "Individu itu merasa capek dengan sekelilingnya dan berharap fase ini akan segera berakhir. Ia berharap ada seseorang yang bisa menyelamatkannya dari kesendirian dan kebingungannya."
Yang menarik, peran vokalis utama dalam lagu ini berpindah dari Nadya Narita ke Made Krisna setelah melalui beberapa kali proses jamming.
"Awalnya, lagu ini direncanakan dinyanyikan oleh Nadya," kata Made. "Tapi setelah beberapa kali kami coba, Nadya merasa ada bagian yang kurang cocok dengan suaranya. Ia kemudian mengusulkan agar saya yang menyanyikan lagu ini. Di akhir lagu, kami menambahkan harmoni vokal Nadya dan Bagus untuk melengkapinya."
Dari segi musikalitas, Daisies menampilkan eksplorasi baru Milledenials. Terinspirasi oleh ragam musik slowcore dan shoegaze, lagu ini lahir dari tulisan yang dibuat setelah tur ketiga band tersebut.
"Kami mulai dengan merespons tulisan itu menggunakan gitar, lalu perlahan melibatkan alat musik lainnya," tambah Made. "Ini adalah kesempatan bagi kami untuk mengeksplorasi genre yang belum pernah kami coba sebelumnya."
Selain perilisan single ini, Milledenials juga tengah mempersiapkan berbagai aktivitas promosi untuk EP terbaru mereka.
"Untuk promosi, kami akan meluncurkan beberapa merchandise eksklusif yang berkaitan dengan EP It's Terrifying and It's a Shame. Jadi, tunggu saja kejutan-kejutan kami berikutnya," ungkap Bagus Aditya.
Daisies kini sudah bisa dinikmati di berbagai layanan musik streaming seperti Spotify, Apple Music, dan YouTube Music. (Z-1)
There is Something dari thedyingsirens sudah dapat dinikmati di seluruh platform musik digital sejak 15 Agustus 2025.
Album Lagi di Jalan dari DJ Rafah berisi 8 trek absurd yang terinspirasi langsung dari pengalaman keseharian di jalanan Jakarta.
Plave merupakan grup virtual K-pop yang memadukan animasi 3D canggih dengan teknologi real-time motion capture.
Proses pembuatan album Dalam Dinamika milik Perunggu tidaklah mudah, karena ada beban dan bayang-bayang untuk lebih baik dari album Memorandum.
EP Apakah Kita? dari Tissa Biani berisi empat lagu yang ditulis berdasarkan fase hubungan yang sering dialami banyak orang.
Dengan single utama With You, Lola Amour sengaja mengantarkan sebuah lagu yang mampu merangkap semua aspek cinta yang mereka perkenalkan di album ini.
There is Something dari thedyingsirens sudah dapat dinikmati di seluruh platform musik digital sejak 15 Agustus 2025.
Nostalgila dari Difki Khalif bercerita tentang momen indah di masa kecil, ketika kita biasa berkumpul bersama keluarga di ruang tengah pada hari Minggu dari pagi hingga siang.
Pada Selasa (19/8), Hayley Williams merilis video klip untuk single Glum, yang disutradarai rekan satu bandnya di Paramore, Zac Farro dan AJ Gibboney.
Sejak debutnya di 2021, Ticya dikenal lewat pendekatan lirik yang personal dan penuh perasaan, menghadirkan kisah tentang cinta, kerentanan, dan harapan.
Lirik Ruang Sempit dari Drown Confessional menggambarkan situasi di mana seseorang merasa tidak semua masalah harus diungkapkan.
Musik aransemen pada Mengenang Hari Ini sungguh berbeda dari biasanya. Proses pembuatannya dinamis, menjadikan komposisinya pun penuh dinamika.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved