5 Fakta Film Horor Bayang-Bayang Anak Jahanam, Syuting di Alas Purwo hingga Film Horor Pertama Taskya Namya

Fathurrozak
19/12/2024 17:38
5 Fakta Film Horor Bayang-Bayang Anak Jahanam, Syuting di Alas Purwo hingga Film Horor Pertama Taskya Namya
Film horor Bayang-Bayang Anak Jahanam(MI/Fathurrozak)

FILM horor Bayang-Bayang Anak Jahanam akan tayang mulai 16 Januari 2025 di jaringan bioskop. Dibintangi Taskya Namya, Ali Fikry, Rizky Hanggono, almarhum Yayu Unru, Maryam Supraba, Ruth Marini, dan Adlu Fahrezy, film ini mengangkat kisah tentang seorang anak jahanam yang mendatangkan malapetaka bagi sekitar.

Berikut adalah fakta-fakta menarik tentang film horor Bayang-Bayang Anak Jahanam.

1. Syuting di Alas Purwo hingga Bromo

Film Bayang-Bayang Anak Jahanam melakukan syuting pada 2017, diproduksi oleh Anami Films. Syuting film ini diambil di beberapa lokasi terkenal di Jawa Timur. Di antaranya adalah Malang, Alas Purwo Banyuwangi hingga kawasan Bromo. 

“Lokasi syuting kami itu salah satunya di Alas Purwo. Nah, di penginapan kami di rumah warga dekat Alas Purwo, itu ada momen tiap jam tertentu, itu listrik hingga air mati. Jadi mau tidak mau kami harus punya mainan. Dan salah satu sumber penerangan yang ada itu di set syuting. Rumah warga itu sekitar jam 8 malam juga sudah sepi,” cerita Taskya Namya saat Content Day film Bayang-Bayang Anak Jahanam di Bimasena, The Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Kamis, (19/12).

2. Film horor pertama Taskya Namya

Taskya Namya, yang kini dijuluki sebagai ‘princess of horror’ telah banyak membintangi judul-judul horor Indonesia. Ia dipercaya oleh banyak produser dan para sutradara untuk memerankan karakter utama film horor. Meski baru tayang pada 16 Januari 2025, pada dasarnya secara linimasa produksi, Bayang-Bayang Anak Jahanam merupakan film horor pertama yang dibintangi olehnya.

“Aku sebagai aktor, ketika syuting film ini masih usia sekitar 24–25 tahun, seperti dikasih tantangan karena menjadi ibu muda. Sebelumnya biasa bermain drama, tiba-tiba horor. Aku bisa jadi ‘princess of horror’ sekarang, itu banyak belajar di film ini bersama para kru berkualitas di film ini,” terang Taskya.

3. Mantra di film dari kalimat yang dibalik

Di film ini, akan ada adegan ketika Taskya Namya sebagai Gina, seorang ibu yang mengikuti ritual sekte di hutan demi janin yang dikandungnya bisa lahir. Dalam mengikuti ritual, Taskya pun merapal beberapa mantra sekte tersebut.

“Jadi ada mantra dan gerakan yang dibuat untuk sekte ini. Aku pun belajar untuk melakukannya. Nah, kalimat mantra itu sebenarnya dari kalimat yang dibalik. Di sekte tersebut, anggotanya adalah semuanya perempuan. Dan para perempuan yang ada di sekte tersebut, yang ikut menari-nari adalah talenta lokal dari Banyuwangi,” jelas Taskya.

4. Diproduksi oleh Produser Hotel Mumbai

Film Bayang-Bayang Anak Jahanam diproduksi oleh Anami Films, rumah produksi dan juga perusahaan investasi film yang telah terlibat di beberapa produksi film Indonesia. Selain itu, Dilip Chugani, salah satu produser film ini dari Anami Films, juga pernah terlibat sebagai ko-produser eksekutif film Hotel Mumbai yang dibintangi Dev Patel. 

“Kami sebelumnya telah terlibat di beberapa produksi film Indonesia seperti Pretty Boys, Aib: Cyberbully, dan Kuasa Gelap. Di internasional, kami juga terlibat untuk film Hotel Mumbai. Rencananya, setiap tahun rencananya kami ingin terlibat di 5–10 film. Dan rencananya juga akan terlibat di film internasional pada 2026,” kata produser Bayang-Bayang Anak Jahanam Dilip Chugani.

5. Menampilkan akting almarhum Yayu Unru

Aktor senior Yayu Unru, wafat pada 2023. Wafatnya meninggalkan duka dan kehilangan yang besar bagi perfilman Indonesia. Di film ini, akan ada penampilan Yayu Unru sebagai aktor. Selain membintangi, di film ini Yayu juga merancang rapalan nyanyian yang dibawakan di film.

“Aku beruntung syuting bersama salah satu legend di perfilman Indonesia, Om Yayu Unru. Nah, aku kan ada spelling, itu salah satu aspek yang menarik. Ada lagu-lagu, dengungan si Agni, karakter aku, itu dibikin sama Om Yayu. Mantranya itu juga dibantuin sama dia,” kata Ali Fikry.

“Mas Yayu adalah salah satu guru. Dia ngajarin banyak hal. Menurutku di sini aku belajar cara membedah karakter paling jelas itu ketika ketemu dia. Di film ini, dia juga banyak menciptakan gestur-gestur,” tambah Taskya. (M-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya