Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
UNCLS merilis single keempat mereka dengan menggandeng Fauzan Rijal sebagai vokal. Lagu yang berjudul Bianglala Waktu itu bertemakan cinta dan sudah dirilis pada 1 November 2024. Musik bernuansa R&B Disco dengan genre Indonesian Pop yang dipadukan dengan suara vokal yang kuat.
UNCLS terbentuk dari dua orang yaitu Uncls W dan Uncls J yang telah lama berkecimpung di industri musik Indonesia.
Uncls W pernah beberapa kali bekerja sama dengan musisi dan penyanyi ternama di Indonesia, antara lain menjadi stage music director untuk Laluna, Marcell Siahaan, Andre Hehanusa, dan lain-lain. Pernah juga menjadi arranger dan komposer untuk Joeniar Arief.
Uncls J pernah bekerja sama dengan Eka Gustiwana dalam membuat produksi musik Bucin. Selain itu, pernah menjadi session recording as a saxophonist, dan lain-lain.
UNCLS akan mengeluarkan single-single yang lain dengan menggandeng vokalis ataupun musisi lain di Indonesia.
Single keempat UNCLS menggandeng vokalis yang bernama Fauzan Rijal, menceritakan tentang perasaan bahagia seorang laki-laki karena telah mendapatkan hati seorang wanita dan mencoba untuk mengajak wanita tersebut menjadi teman hidupnya (menikah dengan laki-laki itu).
Lagu ini adalah kelanjutan dari single pertama, kedua, dan ketiga UNCLS yang berjudul Haruskah ku, Jadian, dan Percuma.
Single ini juga sangat terasa lebih istimewa lagi karena diproduseri sendiri oleh UNCLS. Ini adalah sebuah tantangan yang sangat hebat baginya. Lagu ini merupakan bentuk kecintaannya pada music R&B Disco.
Sebelumnya, kita tahu jika UNCLS sendiri bermain sesuai dengan artis Indonesia yang bekerja sama, tapi kali ini, UNCLS hadir dengan karya-karya idealisnya sendiri namun tidak menghilangkan tren pasar musik Indonesia. Di karya ini diproduseri, dikomposisi, di-arrange sendiri oleh UNCLS, termasuk vocal directing.
Untuk dapat membagikan cerita yang lebih dalam tentang single-nya, UNCLS punya keinginan untuk dapat mengadakan intimate showcase sehingga para pendengarnya dapat mendapatkan wadah menyalurkan emosi atau isi hati mereka saat datang di showcase tersebut.
Single Bianglala Waktu, yang merupakan bagian dari EP Debut UNCLS sudah dapat didengarkan di seluruh digital streaming platform, dan video musiknya dapat disaksikan di Channel Youtube resmi UNCLS. (Z-1)
Menyajikan perpaduan multigenre yang mencakup pop, R&B, dan alternatif khas Devin, EP Blue Skies dari Devin Kennedy hadir dengan focus track All Because I Love Someone.
Mengusung sound dengan bass drop khas dubstep, Ciko mengaku banyak terinspirasi dari genre yang ia geluti dahulu yakni post-hardcore dan death metal.
Bernuansa dream-pop dan shoegaze, Shed dari Shye membahas tentang kesedihan masa lalu yang tidak bisa kita ubah.
Moxide terinspirasi oleh legenda Nu Metal seperti Slipknot, Korn, Deftones, Mudvayne, Rage Against the Machine, Mudvayne, Limp Bizkit dan Sevendust.
Didirikan pada 1 Januari 2006, Disco Ethnic dikenal sebagai pengusung musik neo ethnic—perpaduan instrumen tradisi Jawa Barat dengan musik modern yang dikemas kontemporer.
Kumpulan karya Nadine Makalew bagaikan roller coaster yang mencerminkan dirinya mencari identitas dan mengarungi tantangan-tangan yang dilewati oleh Nadine ketika hidup merantau di luar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved