Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Hanni NewJeans Beri Kesaksian Kasus Bullying di Majelis Nasional

Fathurrozak
16/10/2024 10:33
Hanni NewJeans Beri Kesaksian Kasus Bullying di Majelis Nasional
Ilustrasi foto NewJeans(AFP/Jung Yeon-je)

HANNI, anggota grup K-pop NewJeans, berbicara tentang pengalamannya mendapat intimidasi di tempat kerja dan diskriminasi sistemik di Hybe Labels, perusahaan induk dari agensi Ador, selama audit yang digelar oleh Majelis Nasional, Selasa (15/10).

Penyanyi berusia 20 tahun itu memberikan kesaksian secara sukarela tentang pelecehan di tempat kerja dalam industri hiburan. Ia diabaikan oleh seorang manajer dari anak perusahaan Hybe.

Insiden tersebut, yang pertama kali dipublikasikan dalam siaran langsung YouTube pada 11 September, memicu kekhawatiran publik Hanni menjadi korban perundungan di tempat kerja. Dia mengklaim, ketika menyapa seorang artis dari Hybe, manajer sang artis diduga mengatakan kepada tim untuk “mengabaikannya.”

Manajer tersebut, yang kemudian diketahui bekerja untuk grup Illit di bawah naungan Belift Lab, membantah tuduhan tersebut dengan alasan kurangnya bukti pendukung dari rekaman CCTV.

Menanggapi pertanyaan selama audit, Hanni menyatakan ketidakpercayaan atas pernyataan yang dituduhkan oleh manajer tersebut.

“Saya tidak mengerti mengapa saya harus menanggung hal ini atau mengapa kata-kata seperti itu diucapkan di lingkungan seperti itu,” katanya dalam kesaksiannya di Majelis Nasional, dikutip dri Korea Times, Rabu (16/10). 

“Hal ini telah terjadi lebih dari sekali... Saya tahu jika saya tidak angkat bicara, masalah ini akan menghilang dengan sendiri. Saya maju ke depan karena tidak ingin orang lain di industri ini, baik senior, junior, rekan kerja, atau trainee mengalami hal yang sama,” lanjut Hanni.

An Ho-young, dari partai oposisi utama Partai Demokratik Korea dan ketua Komite Lingkungan Hidup dan Tenaga Kerja Majelis, mengatakan komite tersebut memilih Hanni untuk memberikan kesaksian menyoroti bagaimana definisi tenaga kerja berubah. Dia mencatat jenis pekerja baru telah muncul karena kemajuan teknologi, dan banyak dari mereka tidak tercakup dalam undang-undang ketenagakerjaan tradisional.

Turut hadir dalam audit tersebut adalah CEO baru Ador, Kim Ju-young, mantan kepala sumber daya manusia di Hybe yang menggantikan Min Hee-jin pada Agustus. Min bertanggung jawab atas keseluruhan konsep, identitas visual, dan arahan musik NewJeans. Hanni mengkritik tanggapan CEO baru terhadap keluhannya. Ia menuduh Kim dan labelnya tidak memiliki niat tulus untuk melindungi NewJeans.

Hanni mengungkap, ketika pertama kali melaporkan masalah ini, Kim menepisnya dengan mengatakan tidak ada bukti, meskipun ada rekaman CCTV.

“Saya memeriksa rekamannya dan hanya ada klip berdurasi delapan detik. Sisanya, sekitar 50 menit tidak ada,” kata Hanni. 

“Ketika saya bertanya mengapa, penjelasan (Kim) terus berubah-ubah sepanjang pertemuan. Pada satu titik, dia bahkan mengatakan video tersebut telah dihapus.”

Hanni, yang merupakan kelahiran Australia keturunan Vietnam ini, mengatakan kepada anggota parlemen dia tidak sepenuhnya memahami bahasa Korea sebagai orang asing. 

“Jadi saya merekam pertemuan itu untuk menghindari kehilangan detail penting. Saya punya bukti mereka berbohong.”

Berbicara sebagai saksi, Kim menjawab ia “percaya dengan klaim Hanni” dan telah mencoba memverifikasinya, namun buktinya masih belum meyakinkan.

“Manajer yang terlibat berasal dari anak perusahaan Hybe yang lain, bukan Ador,” kata Kim. 

“Kami telah meminta konfirmasi dari artis dan staf label tersebut. Setelah itu, kami mengambil setiap langkah yang memungkinkan, termasuk mencoba untuk mengambil rekaman CCTV, meskipun rekaman tersebut sudah kedaluwarsa.”

Kim juga mengakui seharusnya dapat menangani situasi ini dengan lebih baik. “Mendengar kekhawatiran Hanni, saya bertanya-tanya apakah saya dapat berbuat lebih banyak," imbuhnya.

Kemudian, Hanni menuduh ada suasana diskriminasi yang lebih luas di dalam Hybe Labels. Dia menggambarkan lingkungan kerja yang “tidak bersahabat”, NewJeans telah diperlakukan tidak adil.

“Awalnya, saya pikir itu hanya perasaan pribadi. Namun kemudian saya melihat karyawan Hybe mengkritik kami di Blind (komunitas tempat kerja online). Saya juga mendengar rekaman seorang anggota tim humas Hybe yang mencoba meremehkan debut kami di Jepang dan kesuksesan kami. Saat itulah saya menyadari atmosfer negatif itu bukan hanya perasaan, itu nyata,” tutur Hanni.(M-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya