Headline
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
LUCIEN Sunmoon tidak butuh waktu lama untuk merilis single teranyar mereka yang diberi judul Whine. Unit asal Malang ini meramu suguhan dream pop manis dengan melodi ceria dengan lirik yang justru bertolak belakang dengan atmosfer nadanya.
Whine bercerita tentang ketakutan atau skeptisme terhadap hubungan cinta. Ditulis oleh sang gitaris, Yessy, yang merasa percintaannya selalu menemukan jalan buntu hingga ia berpikir bahwa romansa tidak ditakdirkan untuknya.
“Awalnya gara-gara menemukan sebuah postingan media sosial cowok yang pernah aku taksir dulu dengan pasangan barunya. Memang sudah tidak ada rasa, tapi tetep aja kayak miris karena dia di sana sedang bahagia sedangkan aku sendirian,” ungkap Yessy.
Baca juga : Lucien Sunmoon Ungkap Perasaan yang Terpendam Lewat Single Reminisce
Alhasil, sang musisi menuangkannya lewat bait demi bait lirik dalam Whine yang direkam di Haum Studio, Malang.
Berbeda dengan Yessy yang mencurahkan keluh kesahnya lewat untaian lirik lagu, masing-masing personel Lucien Sunmoon memiliki metode yang berbeda-beda untuk whine (mengeluh).
Lyra (drum) memilih untuk curhat kepada teman, keluarga atau pasangan dan Kanaya (vokal) memilih untuk menyendiri dan memuat ulang unggahan di media sosial yang menggambarkan keadaannya.
Baca juga : The Weeknd Rilis Single Dancing In The Flames
Sedangkan Mundir (bass) lebih suka menepi di pinggir jalan sambil menikmati kudapan favoritnya, mirip dengan Nael (gitar) yang juga menyukai eksplorasi di luar ruangan dengan bersepeda dan melihat gemerlap lampu di jalan raya.
Tidak mau ketinggalan, Nasywa (keyboard) juga menjadikan media sosial ajang meluapkan kekesalan dan kekecewaan yang diiringi dengan curhat kepada orang terdekat.
Lucien Sunmoon selanjutnya juga mengungkapkan proses rekaman Whine yang terhitung lebih praktis dan efisien karena telah melakukan rekaman dua single sebelumnya di studio yang sama.
Baca juga : Billkiss Rilis Single Rela
Kendala teknis seperti tempo yang kurang tepat, nada yang fals, hingga kesalahan dalam menggunakan instrumen musik memang tetap ada. Namun pengalaman ini mengajarkan band yang baru berdiri pada 2023 itu untuk semakin bersabar untuk berproses demi mendapatkan hasil yang memuaskan.
Dari segi visual, Lucien Sunmoon dibantu Alodia Amoreta C. K., siswi SMAN 2 Malang yang juga tergabung dalam ekstrakurikuler musik yang sama dengan para personil band tersebut.
Sang ilustrator yang biasa dipanggil Amo itu membuat ilustrasi para anggota Lucien Sunmoon yang sedang berswafoto di sebuah photo box dengan antusias.
Baca juga : Yojiro Noda Rilis Single Kedua, Pain Killer
Amo menangkap kesan ceria dari lagu Whine ke dalam ilustrasinya yang didominasi warna merah muda dan ungu yang identik dengan band tersebut.
Menginjak karya ketiga yang sudah dirilis di pasaran, semakin banyak pula pengalaman manggung sang band yang sering kali dibantu personil Girl and Her Bad Mood dan Closure ini.
“Banyak banget pelajaran yang bisa diambil, selain teknis, kami juga banyak mengerti tentang attitude yang harus ditunjukkan seorang performer baik kepada para panitia, sesama musisi ataupun penonton,” ungkap mereka.
Lucien Sunmoon berkomitmen untuk semakin memperbaiki aksi panggung mereka sembari tetap produktif mengeluarkan karya-karya terbaru di masa mendatang.
Lagu Whine sudah hadir dan siap dinikmati di layanan streaming digital favoritmu.
LIRIK WHINE
Verse 1:
Why there’s only fear that i feel?
Why is it so hard to put my trust on someone else?
Am i wrong? Please tell me that’s the way it is
Reff :
It’s all i ask
A chapter which i never had
Love was never an option
I couldn’t choose, it’s a mystery
Verse 2:
There’s a scene inside my mind
Pain and bitter feelings came, I couldn’t hold my tears
Those days i dreamed, when will i find my way out?
Reff :
It’s all i need
To throw away these thoughts
To accept what is coming next
I couldn’t believe, love was made for me
Outro :
It’s all i need
To throw away these thoughts
To accept what is coming next
I couldn’t believe, love was made for me (Z-1)
Selain melayang di udara, Yura Yunita juga mengatakan dirinya akan bernyanyi di atas binatang artificial dengan ukuran sangat besar.
Parasit bukan sekedar lagu, melainkan sebuah potret emosional yang lahir dari pengalaman pribadi Yaqin.
14:54 lahir dari sebuah momen perenungan personal Shafa, yang merupakan penulis lagu, produser, sekaligus pemain synth untuk We Came Alive.
Reach diwarnai nuansa musik ala chill-pop yang khas dari Charlie Burg, lengkap dengan sound pop-elektronik yang mewakili hidupnya saat ini.
Normal Guy menjadi rilisan keempat Chris LaRocca pada tahun ini, sekaligus bagian dari rangkaian menuju EP terbarunya Dog Years, yang akan dirilis akhir tahun ini.
Lagu ini menghadirkan warna musik dari Wijaya 80 yang lebih ringan dan enerjik sekaligus jadi komposisi dengan nuansa paling menyenangkan dalam karya-karya mereka sejauh ini.
PT Big Records Asia memperkenalkan single solo kedua dari Febree yang berjudul Berevolusi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved