Headline
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
SETELAH viral dengan single "Sudahlah" dan berhasil mencetak angka lebih dari 260 ribu total streams, Jumat (13/9), penyanyi Ear Sun kembali dengan merilis lagu Rapuh sebagai pengantar menuju debut album bertajuk Nyala, yang rencananya akan dirilis Oktober mendatang.
Tidak hanya merilis Rapuh dalam bentuk lagu, Ear Sun juga merilis music video-nya di saat yang bersamaan demi mendukung Rapuh sebagai sebuah karya yang dapat dinikmati Teman Ear Sun (sebutan untuk penggemar Ear Sun) secara utuh.
Meski baru dirilis, usut punya usut ternyata Rapuh adalah karya lama Ear Sun yang sudah dibuat sedari pascapandemi, tepatnya pada November 2022. Lagu ini tercipta saat kondisi Ear Sun sedang overthink setelah sekian lama tidak melakukan aktivitas memberikan training.
Baca juga : Reza Arfandy, Anov Blues One, dan Ashley Hamel Berkolaborasi di Single Bad Boi
FYI, selain sebagai penyanyi, Ear Sun--moniker dari pria bernama Muhammad Irsan--ini juga berprofesi sebagai career coach dengan nama Coach Ican.
Dalam kondisi sebagai career coach inilah Ear Sun menciptakan Rapuh untuk mengekspresikan sisi humanis dalam dirinya.
"Ada kondisi dimana Coach Ican lagi mau mengajar, training secara offline setelah setahun-dua tahun tidak ada training secara offline. Biasanya kan (saat pandemi) lewat webinar. Lalu nggak bisa tidur, kemudian overthink, merasa ragu, apakah bisa nih kembali mengajar. Sederhanya lagi rapuh dan insecure," cerita Ear Sun panjang lebar.
Baca juga : Senopati In The Rain Milik Jordan Susanto Sukses Jadi Anthem Banyak Orang
"Karena bagaimanapun, sebagai trainer, sebagai pengusaha, saya juga punya rasa insecurity . Karena kan saya juga manusia. Jadi secara lirik di lagu ini memang bener-bener menceritakan sisi saya sebagai manusia," lanjutnya.
Untuk penulisan lagu, Ear Sun kembali mempercayakan Kinar Sekar untuk berkolaborasi dalam lagu Rapuh. Sebagai informasi, Kinar Sekar menjadi tandeman Ear Sun dalam kepenulisan lagu sejak mini album pertama Ear Sun, Sampai Nanti, yang dirilis 2023 silam.
"Memang saya nyambung dalam mengerjakan lagu dengan Kinar. Bagusnya kami saling melengkapi dalam proses pembuatan lagu. Dimana semua ide lagunya dari saya, lirik saya juga berkontribusi, namun dari segi komposisi musik hingga pemilihan sound dan instrumen yang dipakai itu tetap kami diskusikan," ungkap pemilik mini album Urbanisme itu.
Baca juga : Bunga Abadi dari Rio Clappy Sukses Curi Perhatian
Di saat hampir bersamaan dengan lagunya rilis, video musik Rapuh pun dirilis di kanal youtube resmi Ear Sun.
Dengan tujuan agar esensi pesan lagu lebih tersampaikan secara utuh, proses pengambilan gambar dilakukan di empat negara, yakni Swiss, Austria, Liechtenstein, dan Italia.
Bekerja sama dengan Rumah Produksi Titik Sembilan, diakui Ear Sun juga bukan tanpa sebab. Storytelling yang menjadi andalan konsep tim Titik Sembilan menjadi kuncian yang ingin dicapai Ear Sun agar output music video yang dihasilkan sesuai dengan pesan lagu.
Sebagai contoh, jika dalam video-video terdahulu Ear Sun bekerja sama dengan model video klip lain, maka tidak halnya di MV Rapuh. Untuk menegaskan kesan rapuh, Titik Sembilan sengaja mengambil gambar Ear Sun sendirian sejak awal hingga akhir durasi video.
"Ditambah lagi tempat-tempat syuting di empat negara tadi jadi bagian dari improvisasi kami apapun kondisinya. Misalnya, saat di Austria, di lokasi sebuah danau bernama Hallstatt tiba-tiba hujan benar-benar turun saat itu. Kok ternyata hujan ini benar-benar mendukung gloomy-nya yang ada di Austria," ungkap Ear Sun. (Z-1)
BRI Jazz Gunung Series 3 di Ijen melanjutkan kalender tetap acara berbentuk festival jazz, yang diadakan pertama kali pada 2018. Konsep festival musik jazz ini dinilai unik dan menarik.
Rangkaian tur konser Jackson Wang, MAGICMAN 2 WORLD TOUR 2025–2026, akan dimulai di Bangkok pada 3 dan 4 Oktober sebelum mampir ke Jakarta pada 18 Oktober.
Versi deluxe dari album Neck Deep akan menampilkan dua rekaman live, sekaligus menjadi pertama kalinya lagu favorit penggemar seperti STFU dan You Should See Me Now tersedia dalam format vinyl.
Perpaduan unik konser sinematik ini menjanjikan untuk membawa Anda ke Middle-earth dengan setiap nada dan setiap adegan.
Selain melayang di udara, Yura Yunita juga mengatakan dirinya akan bernyanyi di atas binatang artificial dengan ukuran sangat besar.
Parasit bukan sekedar lagu, melainkan sebuah potret emosional yang lahir dari pengalaman pribadi Yaqin.
14:54 lahir dari sebuah momen perenungan personal Shafa, yang merupakan penulis lagu, produser, sekaligus pemain synth untuk We Came Alive.
Reach diwarnai nuansa musik ala chill-pop yang khas dari Charlie Burg, lengkap dengan sound pop-elektronik yang mewakili hidupnya saat ini.
Normal Guy menjadi rilisan keempat Chris LaRocca pada tahun ini, sekaligus bagian dari rangkaian menuju EP terbarunya Dog Years, yang akan dirilis akhir tahun ini.
PT Big Records Asia memperkenalkan single solo kedua dari Febree yang berjudul Berevolusi.
Lagu ini menghadirkan warna musik dari Wijaya 80 yang lebih ringan dan enerjik sekaligus jadi komposisi dengan nuansa paling menyenangkan dalam karya-karya mereka sejauh ini.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved