Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
SETELAH merilis Relakan pada 29 Maret 2024 lalu, Good Morning Everyone kembali menelurkan single terbaru mereka. Pada rilisan terbaru mereka, band asal Semarang, yang memulai karier dengan sound pop punk, kembali mengeksplorasi musik pop dan tema lirik yang berbeda dibanding sebelumnya.
Kuintet yang sekarang terdiri atas Mochamad Ichsan Sani (vokal), Daniel (gitar), Erwin (keyboard), Dani (bass) dan Yuli (gitar) itu merilis single yang diberi judul Inilah Aku sebagai pemanasan menuju album penuh yang akan dikeluarkan selanjutnya.
Sementara judul dan tanggal rilis album penuh tersebut masih dirahasiakan oleh band yang dikenal juga dengan singkatan GME ini.
Baca juga : Ricecooker Rilis Single Lean on A Friend
Jika pada Relakan GME mencoba merelakan sesuatu, pada Inilah Aku mereka kembali menjauh dari tema percintaan.
Baca juga : Drizzly Daur Ulang I Would Never Bergaya Dream Pop
Dentingan keyboard Erwin dan petikan gitar duo Daniel dan Yuli memulai komposisi ini perlahan membuka jalan bagi suara Sani yang dengan perlahan melafalkan, "Aku adalah petarung yang tak diandalkan, yang tak layak tuk diberi kesempatan".
Sementara betotan bass Dani mengiringi permainan mid tempo drum menjadi balutan yang cukup signifikan sebagai rhythm section.
Perbandingan vokal Sani dengan karakter khas Duta Sheila On 7 memang masih terlihat. Namun hal ini bukan berarti membuat GME secara keseluruhan tidak kreatif untuk lebih berupaya mengembangkan ide-ide baru. Lebih akurat untuk mengatakan bahwa GME mendapat inspirasi dari Sheila On 7 daripada mencoba meniru mereka.
Baca juga : Giant Jay Rilis Single Raksasa
Keseriusan Inilah Aku adalah upaya GME untuk mencoba untuk memperluas kosa kata musik serta emosional mereka di ranah balada dan serenade akustik. Di sini mereka kembali serius dalam menyajikan karya musik yang megah dengan string dan gitar akustik.
Pada intinya, komposisi tembang yang dibuat Yuli Prakoso ini bersuara tentang seseorang yang tidak mau menyerah. Hal ini bisa disimak pada akhir lagu yang bersenandung lirik, "Ku bisa saja menyerah, ataupun mengalah, tapi kupastikan ku tak akan pernah mau".
Kehalusan formatifnya diabadikan di suatu sudut yang cocok dengan keindahan sederhana dari single baru ini.
"Hal yang spesial mungkin tema lagu ini sih" ungkap band yang telah merilis 3 EP ini mengenai hal istimewa yang terdapat di single gacoan baru ini.
"Kalo sebelumnya GME selalu membawakan tema tentang cinta, di lagu ini ga ada ngomongin soal cinta. Dan lagu ini terasa lebih personal bagi GME sendiri," jelas mereka lebih lanjut. (Z-1)
Melalui single Detik Menit, Sabarian ingin mengajak pendengarnya untuk menghargai setiap detik, menit, dan hari yang dihabiskan dengan orang tercinta.
Tonewaves memperkenalkan single terbaru berjudul Awal — lagu pembuka dari rangkaian proyek album mereka bersama Pro-M.
Dipengaruhi oleh musisi genre-bender seperti Travis Scott dan Kid Cudi, No Chill menempatkan Joony di garis depan gelombang baru hip-hop alternatif.
Bernuansa atmosferik yang menghantui, single All At Once dari Shye membahas rasa hancur sunyi yang hadir akibat patah hati.
Di Masa Depan Kita Tak Lagi Bermimpi hadir dengan warna musik yang segar: ritme perkusi enerjik yang memicu suasana pesta berpadu dengan raungan gitar post-punk dan industrial.
Single terbaru Pikotaro, CHANCHANKO KANREKI60, yang ditulis untuk program NHK, Minna no Uta, yang ditayangkan Juni hingga Juli 2025, kini sedang streaming di seluruh dunia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved