Headline
Surya Paloh menegaskan hak istimewa parpol harus diiringi dengan tanggung jawab.
Surya Paloh menegaskan hak istimewa parpol harus diiringi dengan tanggung jawab.
SETELAH lagu berjudul Terima Kasih, yang sudah dirilis pada 28 Juni 2024, Batas Senja kembali merilis lagu baru, yang berjudul Mungkin Belum Sekarang, yang merupakan lagu kedua mereka yang menjadi Original Motion Picture Soundtrack dari Film Catatan harian Menantu Sinting (CHMS) garapan Soraya Intercine Films.
CHMS ini merupakan film yang diangkat dari novel karya Rosi L Simamora dan diproduseri serta disutradarai Sunil Soraya.
Lagu tersebut ditulis Masitong, menggambarkan sebuah problematika yang kerap terjadi dalam sebuah hubungan, ketika ego masing masing akan saling mendominasi dan semakin memperkeruh masalah.
Baca juga : Heartwire Rilis Single Baru Bernuansa Post-Metal/Post-Punk
Adalah sebuah solusi terbaik , apabila kita sama sama bisa berfikir dewasa, saling mengingatkan, saling menguatkan, saling melengkapi dan memberikan semangat satu sama lain.
Baca juga : Single Baru Gabriel Prince Terinspirasi dari Kisah Pribadi
Point penting ini di tuangkan pada lirik bagian Bridge dan Reff,
Inginmu inginku, caraku caramu
Ego kita tak satu
Baca juga : BiancaDimas Rilis Single Manusia Paling Menyebalkan
Ku inginkan biru, sedangkan kau abu
Gambar kita tak satu
Tetap di sini jangan kau berubah
Baca juga : Shakira Jasmine Bicara Soal Kisah Cinta yang Salah Tapi Terasa Benar di Single Terbaru
Aku di sini sesat tak tau arah
Harusnya kita tak boleh menyerah
Yakinlah nanti tiba masa yang indah
Proses pembuatan lagu dikerjakan dalam waktu 1 minggu. Diawali dengan preview film di studio yang bertempat di kantor Soraya Intercine Films, dilanjutkan dengan brainstorming bersama Sunil Soraya, selaku produser dan sutradara Film CHMS.
Lagu Terima Kasih diproduksi di Harmonic Records, dengan Masitong sebagai Music Director sekaligus meng-handle proses mixing dan mastering bersama Vian Harmonic.
Lagu Mungkin Belum Sekarang dirilis pada 12 Juli 2024, dengan harapan dapat menambah khazanah musik Indonesia serta kembali dapat diterima dan disukai oleh penikmat musik Indonesia.
Batas Senja adalah band yang dalam setiap lagunya mengusung tentang tema sosial, kehidupan, cinta dan motivasi.
Band ini terbentuk pada tanggal 17 Agustus 2014, dengan formasi pertama terdiri dari 7 personel yaitu Masitong (guitar vocal), Bella (vocal), Anjas (bass), Juli (cuk), Sarah (akustik gitar), dan Elzino (drum).
Dalam perjalanannya Batas Senja mengalami beberapa kali pergantian personel, hingga pada akhirnya pada 2024, Batas Senja mengusung 7 personel yang terdiri dari Masitong (guitar vocal), Erica (vocal), Yuta (additional vocal), Deny (additional drum), Andree (additional bass), Rey (additional Keyboard), dan Pebian (additional gitar).
Batas Senja telah mengeluarkan beberapa hits single di antaranya Alenia, Kertas dan Pena, Kan Menua, Nanti Kita Seperti Ini, Kemana Kita Hari ini, dan Menceritakanmu. (Z-1)
Berisi enam trek, EP dari Gazzell memadukan tempo kencang dengan melodi serta vokal yang mudah melekat di kepala.
Cakra Khan baru saja menyelesaikan dua konser luar biasa di Asia Tenggara lewat rangkaian Divine Concert Cakra Khan, yang digelar di dua negara yaitu Singapura dan Malaysia.
Laufey juga mempersembahkan sebuah video klip yang digarap di tanah kelahirannya, Islandia, dan disutradarai langsung oleh saudari kembarnya sekaligus pengarah kreatifnya, Junia Lin.
KEMENTERIAN Hukum resmi melantik Komisioner Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN) periode 2025–2028, menyusul berakhirnya masa jabatan Komisioner periode sebelumnya
INDONESIA kembali kedatangan grup idola baru bernama Papion, yang beranggotakan empat penyanyi muda dari Indonesia, Thailand, dan Amerika Serikat.
Billkiss mencuri perhatian lewat sejumlah single kuat. Salah satunya adalah La Gila (2022), sebuah pengakuan jujur tentang seseorang yang tak kunjung hilang dari ingatan.
Kali ini, Rupert Grint kembali untuk peran cameo kejutan di video klip A Little More milik Ed Sheeran, 14 tahun setelah video klip Lego House.
Terinspirasi oleh cerita cinta personal Maseta, judul single Kejora Walini merujuk pada ide kencan ke kebun teh Walini yang akhirnya tidak pernah terealisasikan.
Parasit bukan sekedar lagu, melainkan sebuah potret emosional yang lahir dari pengalaman pribadi Yaqin.
14:54 lahir dari sebuah momen perenungan personal Shafa, yang merupakan penulis lagu, produser, sekaligus pemain synth untuk We Came Alive.
Reach diwarnai nuansa musik ala chill-pop yang khas dari Charlie Burg, lengkap dengan sound pop-elektronik yang mewakili hidupnya saat ini.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved