Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
AKTOR senior Slamet Rahardjo mengaku banyak melakukan improvisasi di luar naskah untuk film terbarunya Algrafi, yang akan tayang secara eksklusif di layanan Viu mulai 24 Juni 2024.
"Saya rasa tokoh itu (kakek yang diperankannya) yang paling menarik, yang paling berat memainkannya adalah adegan tidak tertulis," kata Slamet dalam konferensi pers film Algrafi di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Kamis (20/6).
Ia menambahkan banyak adegan yang tidak tertulis dalam skenario, dan hanya aktor berpengalaman yang bisa memainkannya.
Baca juga : Aktor Donald Sutherland Tutup Usia
Slamet pun menjelaskan ada beberapa adegan improvisasi yang ternyata dapat memperkaya isi cerita film tersebut. Misalnya, adegan saat dia sedikit berdansa ketika senang, atau properti pisau yang digunakannya sebagai penguat pesan cerita.
Baca juga : 39 Rekomendasi Film Indonesia yang Dibintangi Rio Dewanto
Baginya, mencari tahu latar cerita dari sebuah naskah sangat membantunya untuk berimprovisasi di film garapan Sutradara Rully Mana itu.
Hasilnya, Slamet berhasil mengaplikasikan improvisasi dirinya dengan baik yang turut menambah keseruan cerita di Algrafi.
"Kalau kamu melihat skenario, cari apa di balik cerita itu karena menguasai (suatu) peranan sangat sulit," kata Slamet.
Baca juga : Adegan Awal di Naskah Bikin Donny Alamsyah Yakin Bintangi Film Sengkolo Malam Satu Suro
Selain mencari tahu latar cerita dari sebuah naskah, Slamet juga melakukan relevansi cerita berdasarkan pengalamannya sendiri.
Di film Algrafi, Slamet berperan sebagai seorang kakek yang menyayangi cucunya, sehingga dia pun menghubungkannya dengan dirinya sendiri.
Eyang itu biasanya orang yang lebih sayang pada cucunya daripada anaknya, ini peranan yang luar biasa, katanya.
"Pemain bukan boneka sutradara, pemain adalah partner sutradara. Saya berterima kasih kepada tim dan Viu yang sudah mengajak saya terlibat di film ini," tutup Slamet. (Ant/Z-1)
Melalui interaksi langsung dengan pasien ALS dan keluarga mereka, Vino G Bastian mendapatkan pemahaman mendalam tentang tantangan fisik dan emosional yang dihadapi pejuang ALS.
Film Hanya Namamu Dalam Doaku menandai reuni akting Vino G Bastian dan Nirina Zubir setelah 21 tahun mereka berkolaborasi dalam film 30 Hari Mencari Cinta.
Sebagian besar produksi film Pengin Hijrah dilakukan di tiga kota di Uzbekistan. Toshkent, Samarkan, dan Bukhara
Lagu Barasuara, Pancarona dan Terbuang Dalam Waktu, mengisi plot cerita baru dalam film Sore: Istri dari Masa Depan, yang disutradarai Yandy Laurens.
Melalui interaksi langsung dengan pasien ALS dan keluarga mereka, Vino G Bastian mendapatkan pemahaman mendalam tentang tantangan fisik dan emosional yang dihadapi pejuang ALS.
Son Suk Ku mengaku selama ini fokus untuk tampil dalam sebanyak mungkin judul drama, namun kini ia merasa saatnya untuk mengejar hal yang lebih bermakna.
MUSISI Gerry Gerardo membuktikan diri lebih dari sekadar jago bermusik, dia berhasil menunjukan bakat aktingnya dengan bermain pada musikal Lutung Kasarung
Saat audisi film Tinggal Meninggal, aktor Omara Esteghlal terlihat berbeda dengan kebiasaannya mengemut lemon, yang menurut Kristo Immanuel adalah tingkah laku yang tidak umum.
Ju Yeon Woo berperan sebagai Kim Soonchul dalam serial drama Korea Study Group.
Dalam film Tak Ingin Usai di Sini, Bryan Domani memerankan karakter bernama K yang sedang mengidap penyakit serius.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved