Headline
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
SERIAL live-action Star Wars: The Acolyte produksi Lucasfilm yang menjadi bagian dari waralaba Star Wars karya George Lucas tayang mulai Rabu (5/6) dengan dua episode pertama di layanan pemutaran film Disney+ Hotstar.
Star Wars: The Acolyte diciptakan Leslye Headland, yang juga berperan sebagai produser eksekutif dan sutradara untuk beberapa episode serial ini.
Serial ini mengisahkan sebuah investigasi terhadap kejahatan beruntun yang mengejutkan, mengadu seorang Jedi Master yang dihormati dengan seorang pejuang berbahaya dari masa lalunya.
Baca juga : Serial Star Wars: The Acolyte akan Tayang di Disney+ Hotstar Mulai 5 Juni
Ketika semakin banyak petunjuk yang muncul, mereka menempuh jalan gelap di mana kekuatan jahat mengungkapkan bahwa semuanya tidak seperti yang terlihat.
Baca juga : The Mandalorian Season 3 Sudah Tayang di Disney+ Hotstar
Star Wars: The Acolyte melibatkan aktor papan atas Lee Jung-jae, bintang serial populer Squid Game sekaligus pemenang piala Golden Globe untuk Best Television Actor - Drama Series. Lee berperan sebagai Master Sol, pusat dari konflik cerita serial ini.
Selain itu, serial ini juga dibintangi Amandla Stenberg sebagai Mae Aniseya, Manny Jacinto sebagai Qimir, Dafne Keen sebagai Jecki, Charlie Barnett sebagai Yord.
Lalu ada Jodie Turner-Smith sebagai Mother Aniseya, Rebecca Henderson sebagai Vernestra Rwoh, Dean-Charles Chapman sebagai Master Torbin, Joonas Suotamo sebagai Kelnacca, dan Carrie-Anne Moss sebagai Master Indara.
Baca juga : Yuk Kenalan dengan Karakter yang Ada di Serial Andor
Star Wars: The Acolyte menampilkan galaksi di era puncak kejayaan Jedi, yang belum pernah diperlihatkan dalam film maupun serial Star Wars lainnya.
Warna menjadi kunci visual utama untuk mencerminkan era kejayaan tersebut, sekaligus menggambarkan motivasi samar-samar dari para karakter dibandingkan pembatas yang jelas antara kebaikan dan kejahatan, yang banyak ditunjukkan dalam berbagai proyek Star Wars.
Elemen koreografi pun juga banyak ditampilkan, seperti seni bela diri, pertarungan dengan tangan kosong dan senjata untuk menguatkan adegan aksi dari para karakter.
Baca juga : Usai Mandalorian dan Boba Fett, Star Wars Angkat Sosok Cassian Andor di Serial Terbaru
Kevin Jenkins, yang juga mengerjakan desain produksi untuk Star Wars: The Rise of Skywalker, berusaha membangun berbagai dunia baru untuk The Acolyte, yang berlatar waktu 100 tahun sebelum film-film Star Wars lainnya.
Jenkins juga menciptakan versi galaksi yang lebih tua dan damai daripada yang biasanya ditunjukkan dalam Star Wars sejauh ini.
Ia berusaha mengembangkan bahasa visualnya sendiri dan membayangkan ulang segalanya, seperti desain pesawat luar angkasa hingga gaya lampu yang digunakan dalam interior.
Kreator sekaligus produser eksekutif Leslye Headland mengungkapkan Star Wars: The Acolyte mengambil inspirasi dari berbagai film, seperti Kill Bill, Frozen, Crouching Tiger, Hidden Dragon, dan film seni bela diri Wuxia lainnya.
"Bagi saya, Star Wars selalu mengenai anggota keluarga dengan keyakinan yang berlawanan dan drama yang muncul karena hal tersebut. Saat mengerjakan The Acolyte, saya mengambil inspirasi dari media yang memperlihatkan dinamika keluarga sambil menikmati tontonan," ungkap Headland.
Michael Abels, sosok di balik scoring Get Out, film pemenang Piala Oscar 2017 sekaligus pemenang dari World Soundtrack Award untuk film Us, terlibat dalam pengerjaan scoring dan musik untuk serial ini.
Abels mengaku dirinya merasa tertantang untuk menyeimbangkan warisan musik instrumen dari Star Wars dengan sesuatu yang baru.
Dirinya mengatakan terdapat beberapa momen yang musiknya terdengar khas Star Wars, sehingga terasa hidup bersama seluruh galaksi. Namun, ada kalanya juga terdapat momen yang belum pernah ditampilkan di film atau acara lain.
"Ada saat-saat yang terasa familiar, ada pula yang terasa asing, dan ini memang disengaja. Jadi kami mulai mengerjakan bagian mana yang akan berada pada satu sisi spektrum atau sisi lainnya," pungkas Abels. (Ant/Z-1)
Trailer The Summer I Turned Pretty Musim Ketiga tersebut menampilkan lagu Daylight dari album Lover dan Red (Taylor's Version)' dari album Red (Taylor's Version) karya Taylor Swift.
Lebih dari sekadar karakter super hero, Patrion pun hadir sebagai gerakan baru bertajuk Pergerakan Patriot Nusantara atau Patrion Movement.
Meski memastikan serial drama Korea Squid Game akan berakhir di Season 3, kreator Hwang Do-hyuk membuka peluang membuat spinoff dari serial tersebut.
Di musim kedua Dandadan, Momo dan Okarun serta Nenek Turbo akan bertarung melawan Yokai yang kuat, yakni Evil Eye.
Acara premier serial Good Boy itu dihadiri oleh pemeran utama, yaitu Park Bo-gum, Kim So-hyun, dan Lee Sang-yi, yang berjalan di red carpet.
Nine Perfect Strangers Season 2 menghadirkan kembali Nicole Kidman sebagai Masha Dmitrichenko, pemimpin spiritual sekaligus sosok misterius yang membawa sembilan tamu baru.
Serial drama Korea Buried Hearts menceritakan sebuah proyek energi kontroversial yang telah membuat perusahaan multinasional Daesan Group menjadi sorotan.
Dirilis di bioskop pada Juni lalu, Inside Out 2 terus mencetak rekor sepanjang musim panas 2024.
"Inside Out 2" adalah sekuel dari film animasi yang sangat disukai, "Inside Out," yang menggambarkan emosi seorang gadis muda bernama Riley.
Film animasi Inside Out 2 berhasil meraih pencapaian luar biasa dengan menjadi film nomor satu di layanan streaming Disney+ Hotstar untuk 2024
Disney+ Hotstars adalah bagian dari The Walt Disney Company, yang memberikan donasi ke Israel sebanyak Rp31 miliar pada 2023.
Di serial The Tyrant, Kim Seon-ho berperan sebagai Direktur Choe, seorang anggota badan pemerintah yang secara diam-diam mengawasi The Tyrant Project.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved