Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
MUSISI pop-punk LØLØ kembali membagikan sebuah single panas mengenai perasaan patah hati yang kali ini berjudul U & The Tin Man. Meski terdengar tegas, uniknya lagu ini bersih dari lirik-lirik explicit.
Single U & The Tin Man penuh dengan celaan ganas terhadap mantan kekasih LØLØ yang ia banding-bandingkan dengan sosok karakter Tin Man dari film klasik The Wizard of Oz.
Bercerita mengenai lagu tersebut, LØLØ mengatakan: "Ketika aku pertama pindah ke LA, aku menyadari bahwa aku sudah benar-benar tidak berada lagi di Kansas. Akhirnya aku bertemu dengan seseorang yang kehadirannya seperti aku sedang dilanda oleh sebuah tornado dan kepergian sosok ini sama ganasnya dari efek sebuah tornado."
Baca juga : Elijah Woods Proses Duka Kehilangan Teman Lewat EP Silver Lining
"The Wizard of Oz merupakan salah satu film favoritku saat aku masih kecil, dan aku terpikirkan betapa menyenangkan untuk membandingkan situasiku dengan seseorang yang tidak memiliki hati, seperti karakter Tin Man pada film tersebut. Namun perbedaannya, Tin Man masih berusaha untuk memiliki perasaan. Lagu ini juga merupakan salah satu lagu pertama yang aku tulis sepenuhnya sendiri setelah sekian lama selalu menulis lagu dengan orang lain, jadi lagu ini benar-benar istimewa bagiku. Ini juga lagu pertama yang aku tulis untuk album perdanaku dan aku sangat senang akan fakta itu!" lanjutnya.
Baca juga : Jason Ranti Jadikan Hari-Hari Musik Doa untuk Kebahagiaan
Selain perilisan single terbarunya, LØLØ juga mengumumkan album perdananya, Falling for Robots and Wishing I Was One, yang akan segera dirilis melalui Hopeless Records pada 7 Juni mendatang.
Single terbarunya U & The Tin Man mewakili titik tertinggi dari sisi emosional LØLØ di albumnya nanti.
Dengan petikan gitar akustik yang emosional, LØLØ juga memberikan sentuhan vokalnya yang lembut pada lagu ini. Lagu ini juga menghadirkan elemen kontradiktif di sebagian besar lagunya seperti saat elemen perkusi tidak mencolok seperti lagu lainnya, kecuali di bagian outro.
Baca juga : Ade Govinda Pilih Sammy Simorangkir untuk Single Selagi Punya Waktu
U & The Tin Man mengikuti perilisan single bertemakan patah hati yang berjudul Poser. Lagu tersebut menampilkan karakter LØLØ yang unik dan juga permainin lirik-liriknya yang tajam.
Melalui perilisan Poser, LØLØ terus konsisten dalam menyalurkan ide-ide nya yang kontras pada lagu yang rapuh ini, menulis penggalan lirik yang tajam melawan musik yang sebenarnya melankolis.
Sedangkan 2 of Us, lagu yang terinspirasi dari perjuangan LØLØ untuk memutuskan hubungan dengan mantan kekasihnya yang toxic merupakan single pertama yang ia rilis di awal 2024. (RO/Z-1)
Setiap karya milik Yovie Widianto yang dinyanyikan kembali oleh kesepuluh musisi ini diproduksi ulang dengan sentuhan aransemen modern dari tim produser S/EEK.
MUSISI Gerry Gerardo membuktikan diri lebih dari sekadar jago bermusik, dia berhasil menunjukan bakat aktingnya dengan bermain pada musikal Lutung Kasarung
Sang Waktu merupakan refleksi personal tentang cinta yang kandas oleh derasnya waktu, janji yang tak tertepati, serta kerinduan yang terus membekas.
"Kalau mau tampil itu punya ciri sendiri jangan meniru, pokoknya dia tampil dengan dirinya dengan sesuatu yang baru,"
BNI Java Jazz Festival 2025 hari kedua menyuguhkan penampilan khusus atau Special Show dari Tunde Baiyewu, penyanyi dan penulis lagu asal Inggris keturunan Nigeria.
Beda dari biasanya, Endah n Rhesa tidak hanya tampil berdua, pada kesempatan itu mereka tampil bersama band pengiring (The Extended).
Melalui single Detik Menit, Sabarian ingin mengajak pendengarnya untuk menghargai setiap detik, menit, dan hari yang dihabiskan dengan orang tercinta.
Tonewaves memperkenalkan single terbaru berjudul Awal — lagu pembuka dari rangkaian proyek album mereka bersama Pro-M.
Dipengaruhi oleh musisi genre-bender seperti Travis Scott dan Kid Cudi, No Chill menempatkan Joony di garis depan gelombang baru hip-hop alternatif.
Bernuansa atmosferik yang menghantui, single All At Once dari Shye membahas rasa hancur sunyi yang hadir akibat patah hati.
Di Masa Depan Kita Tak Lagi Bermimpi hadir dengan warna musik yang segar: ritme perkusi enerjik yang memicu suasana pesta berpadu dengan raungan gitar post-punk dan industrial.
Single terbaru Pikotaro, CHANCHANKO KANREKI60, yang ditulis untuk program NHK, Minna no Uta, yang ditayangkan Juni hingga Juli 2025, kini sedang streaming di seluruh dunia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved