Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
BAND Manusia Aksara tidak hanya menghasilkan musik pop eksperimental, tetapi juga memperkenalkan elemen budaya Indonesia ke dalam karya-karya mereka. Terdiri dari empat personel, seperti Hafizh Weda, Nicko Prabowo, Jowel Tirta, Hendrie Hermawan Leite dan tergabung dalam label Musica Studio.
Band ini mencoba menyatukan unsur-unsur etnik Indonesia dalam setiap lagu mereka, sehingga memberikan sentuhan yang unik dan autentik.
"Kami ingin menyajikan musik yang tidak hanya menghibur, tetapi juga mengajak pendengar merenung dan memahami kesejatian diri, manusia, dan semesta melalui alunan nada dan lirik yang kami ciptakan," ujar Joel seorang Bass Manusia Aksara, di kantor Media Indonesia, Sabtu, (3/2).
Baca juga : Raissa Anggiani Mencoba Lampaui Batasan Lewat Musik
Proses kreatif Manusia Aksara melibatkan eksperimen yang berani. Mereka tidak hanya mencoba bermain dengan instrumen dan melodi, tetapi juga memperhatikan kata-kata dalam lirik mereka. Setiap lagu mereka, seolah menjadi cermin dari perjalanan manusia dalam memahami kesejatian diri, manusia, dan semesta.
Namun, tidak semua perjalanan berjalan mulus. Manusia Aksara juga merasakan titik terendah dalam kariernya. Joel, salah satu anggota band, berbagi pengalaman pahit ketika persiapan panggung besar mereka harus dibatalkan secara mendadak. Namun, dari titik terendah tersebut, lahirlah sebuah lagu yang menggambarkan kekuatan dan keteguhan hati mereka.
"Lagu titik terendah ini sebetulnya perjalanan band kami yang sering mengalami titik terendah, misalnya batal manggung h-1, ujan badai, jadi gitu deh, lahirlah lagu ini,” kata Joel.
Baca juga : Joyland Festival Jakarta Lengkapi Penampilan dengan D4vd, EAJ, dan Masih Banyak Lagi
Dalam perjalanan mereka, Manusia Aksara juga mencari identitas mereka sebagai musisi. Mereka tidak hanya ingin lagu-lagu mereka populer, tetapi juga memiliki dampak yang mendalam. Dengan karya-karya mereka, mereka berharap dapat memberikan inspirasi dan makna bagi pendengar mereka.
Hendrie juga menegaskan bahwa keberhasilan sebagai musisi tidak selalu tergantung pada viralitas di media sosial. Baginya, yang terpenting adalah kualitas musik yang mereka hasilkan dan kesatuan dalam setiap karya yang mereka ciptakan.
"Kami tidak mengejar popularitas instan. Yang kami cari adalah kesempatan untuk menyampaikan pesan dan emosi melalui musik kami, dan itu yang membuat kami tetap bersemangat,” ujarnya.
Baca juga : Ditinggal Dua Personel, The Adams Jadi Trio
Tahun ini, Manusia Aksara memiliki harapan besar. Mereka tidak hanya ingin lagu-lagu mereka didengar oleh banyak orang, tetapi juga ingin pendengar memahami siapa sebenarnya Manusia Aksara sebagai band.
“Harapannya masih sama, kita harap semua pendengar musik tau siapa itu Manusia Aksara dan tahun ini juga akan ada surprise dari kita, mau ngeluarin single lagi setelah titik terendah,” kata Joel
Dengan harapan tersebut, Manusia Aksara akan terus berjuang dan berusaha untuk menembus batas-batas yang menghalangi mereka. Mereka percaya bahwa dengan ketulusan dan kerja keras, impian mereka untuk dihargai sebagai musisi yang memiliki dampak positif dalam industri musik akan terwujud.
Lepaskan dari Joanna Andrea adalah sebuah lagu yang membahas tema yang sangat relevan: red flags dan hubungan toxic dalam hubungan percintaan.
Kental dengan melodi serta alunan musik yang groovy, All In menjadi ajang James Vickery untuk menunjukkan kapasitas vokal dia yang mengesankan.
Lagu terbaru Jessia adalah sebuah anthem serba upbeat yang merayakan diri kita sendiri seraya kita meninggalkan hal-hal yang tidak baik dalam kehidupan ini.
Karya Seni Favorit adalah balada cinta yang menampilkan sisi baru Govinda yang lebih tenang, lebih dewasa, dan lebih jujur secara emosional.
Stepper dari Good Charlotte dirilis pada Jumat (18/7), diproduseri oleh Zakk Cervini dan Jordan Fish, dengan lirik dan melodi ditulis langsung oleh Benji dan Joel Madden.
Lagu baru Elijah Woods, Ghost On The Radio, itu dibagikan bersamaan dengan pengumuman tentang album perdananya, Can We Talk?, yang akan hadir pada 14 Oktober 2025.
Hargai perbedaan budaya Indonesia: Pelajari cara melestarikan warisan bangsa. Temukan tips toleransi & persatuan dalam keberagaman!
Lestarikan budaya Indonesia! Temukan cara kreatif menunjukkan kekayaan tradisi dan warisan leluhur. Inspirasi seni, kuliner, hingga adat istiadat yang memukau. Klik
Lestarikan warisan! Cari tahu cara memperkenalkan budaya Indonesia yang kaya ke dunia. Tips jitu promosikan seni, kuliner, & tradisi bangsa. Klik sekarang!
Lestarikan budaya Indonesia di era digital! Pelajari cara efektif mempromosikannya ke seluruh dunia. Klik dan sebarkan keindahan tradisi bangsa!
Lestarikan budaya Indonesia! Cari tahu cara efektif menjaga warisan bangsa tetap hidup & relevan di era modern. Klik sekarang!
Pelajari sejarah Tari Piring, warisan budaya Minangkabau yang memukau. Temukan makna, gerakan, dan evolusinya dari masa ke masa.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved