Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN) kembali angkat bicara soal maraknya pelarangan yang disampaikan pencipta lagu terhadap penyanyi.
Seperti diketahui, aksi larang melarang kembali jadi perhatian publik setelah Ndhank Surahman melarang Stinky dan Andre Taulany menyanyikan lagunya yang berjudul “Mungkinkah”.
Johnny Maukar selaku komisioner LKMN menegaskan penyanyi tidak perlu mendapatkan izin dari pencipta, sepanjang kewajiban membayar royalti dipenuhi oleh penyelenggara acara.
Baca juga : Rindu Kehidupan Desa, Koko Halmahera Lahirkan Single dan Donasikan Royalti
"Penyanyi menyanyikan lagu tidak perlu meminta izin, tapi bayar royalti. Siapa yang bayar? Ya yang menyuruh dia menyanyi (EO atau promotor) yang mendapat keuntungan dari situ,” ungkap Johnny, dalam jumpa pers di kantor LMKN di daerah Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (17/1).
“Terus penyelenggara konsernya itu dilindungi juga. Waktu Anda menyelenggarakan konser tidak perlu meminta izin, asal Anda membayar royalti,” lanjutnya
LMKN sendiri diberi wewenang oleh Undang Undang untuk menarik, menghimpun, dan mendistribusikan royalti serta mengelola kepentingan hak ekonomi Pencipta, Pemegang Hak Cipta dan Pemilik Hak Terkait di bidang lagu dan/atau musik.
Baca juga : Vania Abby Memperkenalkan Dirinya Melalui Single Two Kids
Royalti yang terkumpul didistribusikan kepada para pemilik hak melalui LMK-LMK yang telah memperoleh izin operasional. “Jadi, si pencipta itu akan mendapatkan haknya, tapi melalui mekanisme yang diatur Undang Undang," papar Johnny Maukar. (B-4)
Melalui single Detik Menit, Sabarian ingin mengajak pendengarnya untuk menghargai setiap detik, menit, dan hari yang dihabiskan dengan orang tercinta.
Tonewaves memperkenalkan single terbaru berjudul Awal — lagu pembuka dari rangkaian proyek album mereka bersama Pro-M.
Dipengaruhi oleh musisi genre-bender seperti Travis Scott dan Kid Cudi, No Chill menempatkan Joony di garis depan gelombang baru hip-hop alternatif.
Bernuansa atmosferik yang menghantui, single All At Once dari Shye membahas rasa hancur sunyi yang hadir akibat patah hati.
Di Masa Depan Kita Tak Lagi Bermimpi hadir dengan warna musik yang segar: ritme perkusi enerjik yang memicu suasana pesta berpadu dengan raungan gitar post-punk dan industrial.
Single terbaru Pikotaro, CHANCHANKO KANREKI60, yang ditulis untuk program NHK, Minna no Uta, yang ditayangkan Juni hingga Juli 2025, kini sedang streaming di seluruh dunia.
Setiap karya milik Yovie Widianto yang dinyanyikan kembali oleh kesepuluh musisi ini diproduksi ulang dengan sentuhan aransemen modern dari tim produser S/EEK.
MUSISI Gerry Gerardo membuktikan diri lebih dari sekadar jago bermusik, dia berhasil menunjukan bakat aktingnya dengan bermain pada musikal Lutung Kasarung
Sang Waktu merupakan refleksi personal tentang cinta yang kandas oleh derasnya waktu, janji yang tak tertepati, serta kerinduan yang terus membekas.
"Kalau mau tampil itu punya ciri sendiri jangan meniru, pokoknya dia tampil dengan dirinya dengan sesuatu yang baru,"
BNI Java Jazz Festival 2025 hari kedua menyuguhkan penampilan khusus atau Special Show dari Tunde Baiyewu, penyanyi dan penulis lagu asal Inggris keturunan Nigeria.
Beda dari biasanya, Endah n Rhesa tidak hanya tampil berdua, pada kesempatan itu mereka tampil bersama band pengiring (The Extended).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved